Seulgi baru bertemu kembali dengan Irene saat berjalan melewati gerbang sekolah, gadis itu terlihat sedang berjongkok sambil menatap bunga-bunga di taman sekolah, wajahnya nampak sangat senang sekali. Membuat Seulgi tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala karena melihat tingkahnya
"Pergilah ke kelasmu, aku akan menunggu temanku disini," ucap Seulgi pada Yeri yang berjalan di sampingnya.
Yeri hanya mengangguk kemudian berjalan mendahuluinya sedangkan Seulgi berjalan menghampiri Irene.
"Hei, apa kau sangat cemburu sampai meninggalkan aku seperti itu?" tanya Seulgi.
Irene mendongak, "Mwo? Cemburu? Tidak, aku tidak cemburu. Aku hanya tidak suka kau akrab dengan orang lain seperti gadis itu," ucapnya cemberut lalu mengalihkan pandangannya kembali menatap bunga yang dia pegang.
"Aigoo.. makhluk sosial seperti ku tentu akan banyak bertemu orang."
Irene menatap Seulgi dengan tajam, "Aku bukan makhluk sosial, aku tahu itu."
Melihat wajah itu berubah dingin membuat Seulgi jadi sedikit kikuk, "Bukan seperti itu, maksudku... Kau harus terbiasa karena aku memang memiliki beberapa teman."
"Kau sedang pamer karena aku tidak memiliki teman selain dirimu." Irene semakin terlihat kesal.
"Astaga Irene, jangan bertingkah seperti anak kecil."
"Aku tidak bertingkah seperti anak kecil!" Irene berdiri dan menghentakkan kakinya ke tanah.
Seulgi menahan diri untuk tidak tersenyum, "Sudahlah. Ayo jika ingin ikut denganku."
"Shireo. Aku sedang kesal dengan mu." Irene mengalihkan wajahnya dengan tangan terlipat di depan dada.
Seulgi mendengus, "Terserah kau saja." ucapnya lalu pergi meninggalkan Irene.
Hantu kecil itu mendengus kesal dan akhirnya mengikuti Seulgi secara diam-diam.
Tak jauh dari sana rupanya terdapat Joy dengan Eunji yang berdiri memperhatikan tingkah Seulgi sejak tadi.
"Dia terlihat normal, aku tidak tahu dia bisa berbicara dengan bunga-bunga itu," bingung Eunji.
Joy menggeleng, "Dia terkadang aneh."
"Aku akan bertanya padanya bagaimana cara berbicara dengan tumbuhan."
Joy memutar bola matanya karena mendengar ucapan Eunji, "Jangan ikut menjadi aneh."
Eunji hanya tertawa lalu mereka berjalan bersama.
_____
"Kang Seulgi, Son Seungwan, kalian di panggil dewan kedisiplinan," ucap salah satu murid di kelas itu membuat Seulgi sedikit terkejut.
"Sial, sepertinya aku akan mendapat masalah," gerutu Seulgi.
Berbeda dengan Seulgi, Wendy pergi keluar kelas dengan wajah santainya. Seulgi dengan cepat menyusulnya untuk bertemu dengan dewan kedisiplinan sekolah.
"Apa kalian ada di gudang kemarin?" tanya seorang wanita yang merupakan dewan kedisiplinan.
"Ye," jawab Seulgi dan Wendy dengan tenang.
"Apa kalian yang merusak pintu gudang?"
Seulgi dan Wendy terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.
"Tidak apa-apa, pintunya bisa dibenarkan, saya hanya butuh kejujuran kalian," ujar wanita itu.
"Nn..ne, kami yang merusaknya," jawab Seulgi pelan.
Wanita itu menghela napas, "Apa yang terjadi? Apa kalian berkelahi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl At School ✓✓ [COMPLETE]
FanfictionAwalnya tidak ada yang aneh dengan gudang sekolah itu, tapi ketika pintu usang itu tertutup, sesosok gadis misterius datang dengan teriakan nyaringnya. Itu terdengar menyeramkan untuk sebagian siswa, tapi tidak untuk Seulgi, baginya itu adalah teria...