Chapter 1: Hari Ulang Tahun yang Menegangkan

5 1 0
                                    

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Di Sebuah Desa

Hari ini adalah ulang tahun Arka yang ke-12. Semua orang di desanya tampak gembira merayakan hari istimewa ini. Teman-teman, keluarga, dan kakak perempuannya, Aura, semua datang membawa hadiah.

Arka: "Ini ulang tahun terbaik yang pernah aku punya, Kak!"

Aura: "Aku senang kamu bahagia, Arka. Tapi ingat, kita harus tetap waspada."

Arka merasa bingung dengan kata-kata Aura, tetapi sebelum dia sempat bertanya lebih lanjut, langit tiba-tiba berubah gelap. Angin kencang mulai berhembus, dan dari kejauhan terdengar suara-suara yang aneh.

Arka: "Kak, ada apa ini?"

Aura: (wajahnya serius) "Arka, kamu harus bersembunyi. Pasukan Raja Kegelapan datang."

Aura segera memberikan jubah hitam kepada Arka dan membawanya ke tempat aman di balik sebuah pohon besar.

Aura: "Ini ku beri kau hadiah, jubah ajaib, Arka. Ini akan melindungimu. Sekarang, ikuti kucing ini."

Seekor kucing dengan bulu putih yang indah muncul dari balik bayangan. Kucing itu tampak seperti kucing biasa, tetapi matanya yang hijau bersinar membuatnya terlihat berbeda.

Arka: "Ini kucing siapa, Kak?"

Aura: "Dia akan membawamu ke tempat yang aman. Jangan banyak tanya, cepat pergi!"

Kucing itu, langsung menghampiri Arka.

Luna: "Namaku Luna. Ayo, Arka, kita harus pergi sekarang."

Aura: (berteriak) Cepatlah, pergi sekarang Arka!!

Arka: "Bagaimana dengan Kak Aura?"

Aura: "Kamu tidak perlu khawatir, aku baik baik saja Arka."

Tiba-tiba muncul lah sesosok monster besar yang diselimuti oleh kegelapan di seluruh tubuhnya.

Raja kegelapan: "Hohoho, Aura sang Ksatria Kuno. Serahkan kucing tersebut. Maka akan aku menjamin nyawamu dan keluargamu!!"

Aura: "Ciihh..!!!"

Raja kegelapan: "Hohohohoo... !!"

Aura: "Luna, cepat bawa Arka pergi dari sini!!!"

Luna: "Ayo Arka!!"

Arka: "...." (Terkejut sambil berlari mengikuti Luna)

Arka masih terkejut dan bingung mendengar kucing itu berbicara, tetapi tidak punya pilihan lain. Dia mengikuti Luna, meninggalkan desanya yang sedang diserang oleh pasukan Raja Kegelapan.

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Memasuki Hutan

Mereka berlari ke dalam hutan, dan Luna membimbing Arka melewati jalan-jalan yang penuh dengan pepohonan tinggi dan semak-semak. Setelah berlari cukup jauh, mereka tiba di sebuah tempat tersembunyi di tengah hutan, nampak dari kejauhan dimana sebuah portal misterius yang bercahaya tampak melayang di udara.

Luna: "Ini adalah jalan menuju Negeri Magyra , Negeri yang penuh keajaiban."

Arka: "Apa itu Magyra?"

Luna: "Magyra adalah Negeri sihir tersembunyi dan hanya orang-orang terpilih yang dapat memasukinya salah satunya, kamu dan kakakmu. Dunia ini sekarang sedang terancam oleh Raja Kegelapan. Aku butuh bantuanmu, Arka, untuk menyelamatkannya."

Arka merasa takut, tetapi dia juga penasaran dan ingin membantu. Tanpa ragu, dia mengikuti Luna masuk ke dalam portal.

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Tiba Di Negeri Magyra


Sesampainya di Negeri Magyra, Arka merasa kagum dengan keindahan negeri sihir yang penuh dengan cahaya dan warna tersebut. Magyra adalah tempat indah. Di sana banyak ditemui Flora dan Fauna yang unik dan menjadi salah satu Negeri sihir dimana para penyihir di seluruh dunia ingin ke sana.

Luna: "Ayo ikut aku bertemu dengan Penyihir Agung"

Akhirnya Arka dan Luna sampai di kediaman Penyihir Agung. Tanpa basa-basi, mereka langsung menemui sang Penyihir dan memasuki ruangan Penyihir Agung.

Luna: "Salam Penyihir Agung, aku kesini membawa anak yg diramalkan, Arka."

Arka: "S..ss...salam juga Penyihir Agung, perkenalkan, namaku Arka" (gagapnya)

Airos: "Angkat kepala kalian, tidak usah terlalu formal begitu. Perkenalkan, namaku Airos. Kamu bebas memanggilku apa saja"

Mereka lalu saling berdiskusi dan bertukar pikiran tentang hal yang sedang terjadi akibat serangan dari Raja Kegelapan. Setelah beberapa diskusi yang mereka lakukan, Penyihir Agung, Airos, segera memerintahkan mereka.

Airos : "Sekarang pergilah dan temukan Artefak Artefak Magyra dan pulanglah dengan selamat."

Arka: "Baik. Tuan Airos."

Luna: "Bak. Penyihir Agung"

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Perjalanan Mencari Artefak

Luna: "Kita harus mencari tiga Artefak agar bisa mengalahkan Raja Kegelapan. Tapi hati-hati, perjalanan ini akan penuh dengan tantangan."

Mereka memulai perjalanan mereka, dan tidak lama kemudian, mereka menemukan lokasi Artefak pertama yg dijaga oleh monster kecil yang ganas. Arka merasa takut, tetapi Luna memberinya keberanian.

Luna: "Jangan takut, Arka! Gunakan jubah ajaibmu!"

Dengan jubah hitamnya, Arka berhasil mengelabui monster-monster itu, dan mereka memasuki lokasi tersebut dan menemukan Artefak pertama, sebuah batu kecil yang bersinar dengan cahaya hangat.

Arka: "Apakah ini salah satu Artefaknya, Luna?"

Luna: "Benar, Arka. Tapi ini baru permulaan. Tantangan yang lebih besar menunggu kita di depan."

Sambil mengendap endap dengan menuju keluar dengan jubah ajaibnya, Arka dan Luna akhirnya berhasil keluar tanpa ada pertarungan dengan monster-monster itu. Mereka melanjutkan perjalanan, dan ditengah perjalanan, Luna tiba-tiba merasakan kehadiran makhluk kuat lainnya di sekitar mereka.

Luna: "Arka, ada seseorang atau sesuatu yang memiliki energi yang kuat. Tapi aku belum yakin siapa atau apa itu."

Dengan perasaan waspada, mereka terus berjalan menuju petualangan yang lebih besar dan lebih berbahaya lagi.

Bersambung . . .

ARKA & LUNA: Petualangan Melawan Raja KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang