Chapter 2: Bertemu Sosok Misterius

3 0 0
                                    

Arka dan Luna melanjutkan perjalanan mereka. Setelah berhasil mendapatkan Artefak pertama, mereka berdua menyadari bahwa tantangan ke depan akan semakin berat.

Arka: "Luna, bagaimana kita bisa menemukan Artefak berikutnya?"

Luna: "Aku merasakan bahwa Artefak kedua dijaga oleh monster yang jauh lebih kuat. Kita harus lebih berhati-hati."

Arka mengangguk, tetapi perasaan cemas mulai muncul di hatinya. Mereka terus berjalan melalui hutan yang semakin lebat, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah gua besar yang dikelilingi oleh kabut tebal.

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Di Depan Goa

Luna: "Di dalam gua ini ada Artefak kedua, tapi ada sesuatu yang aneh... Aku merasa ada makhluk kuat di sekitar kita."

Tiba-tiba, dari dalam kabut, muncul seorang pemuda dengan pedang di tangannya. Pemuda itu tampak waspada dan siap untuk bertarung.

Elan: (waspada dan siap menyerang) "Siapa kalian?"

Arka: "Namaku Arka, dan ini Luna. Kami sedang mencari Artefak untuk mengalahkan Raja Kegelapan."

Elan: (wajahnya mulai melunak) "Aku Elan, seorang Ksatria. Aku juga sedang dalam perjalanan berusaha melawan Raja Kegelapan. Apa kamu ingin melawannya sendirian?"

Arka: "Luna bersamaku, dia cukup membantu."

Elan: "Apa!? Hahaha... Maksudmu Kucing kecil itu?"

Luna: "Apa Maksudmu Kucing Kecil ?!!" (Marah sambil Mengerang)

Elan: "Eh, kucingnya bisa bicara? Dia menggemaskan sekali"

Arka: "Dia ini kucing ajaib." (Sambil mengelus-elus Luna)
Arka: "Elan bagaimana kalo kita bekerjasama? Aku tidak mau terhambat di sini, dan aku harus segera menyelamatkan kakaku!"

Elan awalnya ragu, tetapi setelah melihat keberanian dan tekad Arka, dia akhirnya setuju untuk bergabung. Mereka bertiga masuk ke dalam goa dengan hati-hati, menyiapkan diri untuk menghadapi monster penjaga Artefak.

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Memasuki Goa

Di dalam goa, mereka melihat sebuah cahaya biru yang berkilauan. Itu adalah Artefak kedua, namun dijaga oleh monster besar dengan tubuh berlapis baja dan mata merah menyala.

Arka: "Itu dia! Tapi bagaimana kita bisa mengalahkannya?"

Elan: "Aku bisa mengendalikan pedang cahaya."

Luna: "Arka, kamu gunakan jubahmu itu aku akan memancingnya, kita pasti bisa mengalahkannya!"

Elan mulai mengumpulkan kekuatannya, dan sinar cahaya terang muncul dari pedangnya. Luna menggunakan sihirnya untuk mengelabui monster, sementara Arka dengan berani mendekat untuk mengambil artefak tersebut.

Arka: "Dapaatt..!"

Luna: "Sekarang Arka! gabungkan kedua Artefak, lalu salurkan sihirmu ke batu itu dan arah kan kemonsternyaa...!!"

Elan: " Heii,.. Arka, Cepatlah! aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi...!!"

Arka fokus mengalirkan sihir ke batu yang dipegangnya, akhirnya mulai nampak cahaya hangat dan lembut mengelilingi Arka, dan cahaya itu melesat dengan cepat, menghantam monster tersebut hingga terpental.

Elan: "Oh roh cahaya, berikan aku kekuatanmu dan hancurkan musuhku...!!!"

Nampak cahaya berkilau menyelimuti pedang Elan, dan Elan pun langsung menerjang monster tersebut dan membelahnya.

//DUAAARR . . .
Monster: "Rrrooooaaaarr...!!" (mengerang dan meledak)

✧ • ≈≈≈≈≈ ✶ ≈≈≈≈≈ • ✧

Mereka pun berhasil mengalahkan monster itu. Artefak kedua kini ada di tangan mereka, bersinar terang di tengah Goa yang gelap.

Luna: (menggerakkan ekornya dengan cepat) "Hebat, kita berhasil!"
Luna: "Tapi perjalanan kita belum selesai. Artefak terakhir dijaga oleh Raja Kegelapan itu sendiri."

Elan: "Dia mempunyai kekuatan teleportasi, jadi dia bisa dengan mudah berpindah-pindah tempat dengan cepat."

Arka: "Kita harus mengalahkannya bersama-sama. Aku yakin kita bisa!"

Mereka mengetahui bahwa lokasi Artefak terakhir berada di dalam istana Raja Kegelapan, tempat yang paling berbahaya di seluruh Magyra. Dengan semangat dan keberanian, Arka, Luna, dan Elan mempersiapkan diri untuk tantangan terbesar mereka.

Bersambung . . .

ARKA & LUNA: Petualangan Melawan Raja KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang