Harubby Animal

1.3K 51 1
                                    

🦋 Harsa
🐰 Dimas











"Byy"

"Hmm"

Dimas sedang sibuk dengan ponselnya sementara Harsa berbaring dengan paha dimas yang menjadi bantalan kepalanya.

"Nghh apa sih yang?"

Dimas merapatkan pahanya saat tangan besar Harsa menelusup ke dalam paha dalamnya untuk membuka lebar selangkangannya dan memberikan kecupan-kecupan yang membuatnya kegelian.

"Sange aku byy" Harsa memposisikan dirinya di depan inti tubuh dimas dan dengan sensual menjilati mulai dari paha dalam dimas hingga ke bagian atas menuju perut rata milik dimas.

Dimas yang hanya mengenakan kaos oversize putih polos dan celana super pendek itu mampu membuat hasrat Harsa menggebu dikelilingi nafsu.

"Yang ahh bentar" Dimas berusaha menutup kedua pahanya yang dibuka lebar namun yang terjadi malah kakinya mengapit kepala Harsa yang kini sudah memelorotkan celananya untuk menjilati penisnya yang mulai menegang.

"Aah harsa tungguhhh!"

Terlambat.

Celana dan dalaman dimas terlepas hingga Harsa dengan gencar semakin bermain dengan penis dan lubang senggama yang merekah merona minta dimanjakan juga.

"Diem byy udah gak kuat aku"

Jemari Harsa perlahan bermain di lubang dimas yang mulai becek dan lidahnya menghisap ujung penis dimas yang sudah mengeluarkan precum ditambah basah akan salivanya.

"Harsaahhh aaahh"

Dimas meremat surai Harsa dengan gemas menyalurkan sengatan listrik dan geli yang semakin menjadi karena inti tubuhnya sedang dikerjai.

Satu tangan harsa terulur ke atas untuk menyingkap pakaian dimas agar bisa mencubit dan memilin nipple tegang yang membuat dimas semakin berteriak tak berdaya minta dimasuki.

"Mau juga kan kamu byy?" Harsa bangkit untuk menatap wajah berantakan dimas yang kini menatapnya sayu.

"Aah sayang cepetin" Dimas kini merengek karena gerakan lambat jari harsa di bawah sana.

"Pake ini mau gak byy?" Harsa menunjuk benjolan di bawahnya yang mengeras.

"Aah mau buruan buka"

Rengekan manja dari bibir dimas membuat harsa tersenyum penuh kemenangan.

Wajah dimas memerah saat dengan jelas melihat milik harsa yang jauh lebih besar dari miliknya. Tentu saja perawakan tinggi kurus itu memiliki kejantanan yang besar panjang dengan urat menonjol di setiap sisinya.

"Masih malu aja byy liat ini" Harsa menindih dimas berniat segera menggesek miliknya namun tangan kecil dimas malah menggenggam batangnya dan memijit penuh tenaga.

"Aaah byy kok diremes sihh"

"Gede banget sih yang punya kamu. Gemes"

Dimas mengocok batang penis harsa dengan lembut sesekali ibu jarinya menekan lubang kecil yang mengeluarkan cairan bening lengket.

"Aarghh byy sumpah udah gak kuat aku"

Dimas tersenyum jahil dan dengan sengaja menggesekkan ujung kejantanan harsa ke lubangnya yang sudah berkedut siap.

"Byy jangan sampe aku main kasar ya" Harsa menggeram berusaha membiarkan dimas bermain dengan miliknya namun sungguh dia tidak bisa tahan lagi saat kepala penisnya dimasukkan namun dikeluarkan lagi oleh dimas dengan gerakan menggoda yang menarik seluruh kewarasannya.

"Gimana coba kasarnya? Tetep enak sih kayaknya"

Cukup sudah. Harsa sudah tidak tahan lagi.

Harsa menarik kedua tangan dimas yang dia genggam dan satukan di atas kepala milik dimas. Wajah memerah itu menggodanya ditambah bibir dimas yang terus melenguh karena sentuhan ringan yang tak sengaja.

Harsa menghentak miliknya dengan sekali dorongan pinggul yang membuat penisnya terhisap sempurna dalam lubang sempit milik dimas yang hangat dan licin.

"aah!"

Harsa bergerak tanpa jeda untuk meraih titik kenikmatan di dalam inti tubuh dimas.

"Pelanhh aah harsahh"

"Sayanghh aah dalem banget fuck!"

"Aaah anjing enak banget byy"

Harsa terus menekan dan menubruk ujung lubang dimas. Umpatan kasar harsa malah membuat lubang dimas semakin mengetat.

Penuh sesak panas sakit dan nikmat, semua rasa itu bercampur menjadi satu yang semakin terbakar dengan suara tubuh berpeluh yang bertubrukan dan desahan menggema dari bibir dimas dan harsa.

"Aah harsaaa!! Ampunhh" Dimas mencengkram kuat bahu harsa karena kekasihnya itu tak membiarkannya menikmati pelepasan dengan menghujam lubangnya terus menerus padahal dimas sudah menumpahkan spermanya yang kini berceceran di perut harsa dan miliknya.

"Enak byy aah" Harsa menaikkan satu kaki dimas ke bahunya dan berpegangan pada pinggang ramping dimas tanpa memelankan gerak pinggulnya yang menghentak semakin dalam.

"Aargh!"

Harsa menyemburkan spermanya ke dalam lubang dimas, membiarkan kekasihnya menggeliat kegelian dan meronta pasrah tak bisa melepaskan.

"Sayang lepasin dulu please"

Permohonan dari dimas itu terdengar seperti rengekan yang menggoda di telinga harsa, berkali-kali lipat lebih seksi saat tangan kecil dimas mengusap dada bidang hingga perut berotot miliknya.

"Kamu cantik banget by"

"Aah harsa"

"Ya byy"

"Sayanghh lepasin dulu"

Tubuh kecil yang meronta itu semakin membuat harsa merapatkan tubuhnya, mendekap dimas dan menatapnya dari ujung kepala hingga kaki.

Harsa melepas penyatuan mereka membuat dimas lega beberapa saat sebelum tubuh kecilnya diposisikan menungging oleh Harsa.

"Aah!"

"Pegangan byy"

Harsa meletakkan kedua tangan dimas di kepala ranjang untuk berpegangan sementara dari belakang harsa kembali memasukkan penis tegangnya ke dalam lubang hangat milik Dimas dan bergerak maju mundur dengan tempo cepat.

Harsa berpegangan pada pinggang ramping dimas sesekali ditamparnya bokong sintal dimas yang bergoyang menggodanya.

Kulit putih dimas dipenuhi kissmark dan bokongnya terdapat bekas merah tamparan tangan besar harsa.

"Aaah haah haah"

Suara decitan ranjang menambah panas permainan harsa yang menguasai tubuh dimas.

"Harsaaaaa!"

Tubuh dimas terpojok saat harsa mendorong dengan kuat pinggulnya disertai semburan sperma yang banyak memenuhi lubang hingga berceceran di seprai.

"Hhah hahh haah"

"Lu mau bunuh gue ya?!" Dimas yang telah dilepaskan memukul lengan harsa yang berbaring dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Apaan sih byy abis dienakin kok kasar banget"

"Pinggang gue patah ya harsa!"

"Ututu dimas my baby sakit ya pinggangnya. Maaf ya sayangku"

Harsa menarik dimas ke dalam pelukan nya dan mengecupi puncak kepala, dahi, hidung, pipi dan bibir dimas.

"Enak tapi kan by?"

Harsa meremas pelan bokong dimas dan tersenyum mesum.

"Lagi gak by?"

"Gue tebas titit lu ya!"

"Jangan dong byy ntar gak ada yang bisa enakin kamu lagi dong"

"Tinggal ke juan"

"Ngomong sekali lagi aku bikin kamu gak bisa jalan ya by"

"AMPUN HARSA! BERCANDA DOANG ELAH!"

oneshot lokal//based on twitter//doyoung centric🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang