1. come back

38 3 0
                                    

FAKE CHAT

Hari ini akhirnya tiba, bertahun tahun theresa melarikan diri sejauh mungkin tapi kini terpaksa harus kembali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini akhirnya tiba, bertahun tahun theresa melarikan diri sejauh mungkin tapi kini terpaksa harus kembali lagi. Kakaknya benar benar tahu betul kelemahannya! Theresa yakin ucapan kakaknya bukan hanya ancaman. Theresa sangat mengenal kakak laki lakinya itu, kakanya akan benar benar nekat menutup Dream Tales, perusahaan kecil peninggalan mami nya.

Disini theresa sekarang, dirumah yang dikelilingi dengan kemewahan. Theresa memang sangatlah menyukai hal yang berhubungan dengan kemewahan, bahkan harga outfit yang ia kenakan dari ujung kepala hingga ujung jari kaki bisa untuk membeli beberapa unit mobil. Akan tetapi, semewah apapun rumah ini, ia tidak akan menemukan kehangatan lagi, yang ada hanyalah trauma yang semakin menggelap. Rumah ini pernah jadi saksi bisu kebahagiannya sekaligus juga menjadi saksi betapa inginnya ia mengakhiri hidupnya berulang kali.

"welcome back NONA THERESA COVE VALMOREZ!" Suara menggelegar yang theresa sangat kenali dan menjadi salah satu alasannya kembali ke negara ini, ia THEODORE PIETTER VALMOREZ satu satunya keluarga nya yang tersisa.

Theodore merentangkan tangannya, meminta pelukan dari sang adik yang sudah terlalu lama melarikan diri, sedangkan Theresa memutar bola matanya malas dan mengabaikan sambutan sang kakak.

"Ck, kemana pergi nya theresa si princess manja yang dulu kerjaannya ngekorin kakak kemanapun" ucap theodore menghampiri theresa yang sudah duduk mengangkat kedua kaki diatas meja ruang tengah.

"she's died" ucap theresa singkat tanpa menoleh kepada sang lawan bicara. "no, she just goes and I will bring her back" jawab theodore menatap adik nya. Theresa tidak lagi menjawab ucapan kakanya, ia akan sangat emosinal jika perbincangan ini dilanjutkan. Theresa tidak ingin menunjukan sisi lemahnya lagi. 15 tahun sudah melarikan diri sejauh mungkin, ia malu jika masih harus tetap terlihat lemah.

"Aku butuh energi, mana mobil aku?" Ucap theresa mengulurkan tangan. "Kakak yang anter" jawab theodore bangkit dari duduknya.

"Kakak fikir aku anak kecil ? Pake segala dianter, kuncinya aja sini aku bisa sendiri" theresa tetap menodong kunci pada sang kakak kesal.

"Emang kamu tau harus kemana? Kakak anter sekalian kakak mau keluar, ada urusan yang harus diselesaiin" theresa tampak menimang ucapan theodore sebelum akhirnya menyetujuinya, benar theresa tidak tahu apapun soal kota ini mengingat ia meninggalkan negara ini saat ia masih berusia 8 tahun.

-------
Alunan musik berdentum kencang memasuki indra pendengarannya , theresa duduk menyilangkan kaki di meja yang sudah ia pesan dengan gelas wine ditangan nya. mengisi energi versi theresa, menikmati beberapa botol alkohol dengan keramaian disekitarnya. Theresa tidak suka kesepian, karna itu club malam menjadi satu satunya opsi.

"Hai, can I sit here?" Seorang laki laki datang menghampirinya, meminta izin untuk bergabung duduk disebelahnya.

Theresa mengangkat sebelah alisnya, memandang sang pria dari atas sampai bawah untuk menilai tanpa menjawab apapun. "Nevan, what's your name?" Ucap sang pria lagi kemudian duduk disebelah theresa mengulurkan tangan mengajak berkenalan. Lihatkan? belum juga theresa mempersilahkan tetapi pria tersebut sudah terlebih dahulu duduk disebelahnya, maka tidak ada gunanya theresa menjawab pertanyaan pertama pria tersebut.

"beauty" jawab theresa membuat kerutan bingung didahi pria yang bernama nevan tersebut. "Just call me beauty, do yo mind?" Jawab theresa lagi memperjelas ucapannya. Nevan tertawa mendengarnya, "okei beauty, will you dance with me?" Tanya nevan lagi mengajak theresa turun menuju dance floor.

"daripada turun kebawah, you can just kiss me here" ucap theresa mengangkat sebelah tangannya membelai tengkuk nevan sensual.

"Can i?" Tanya nevan menatap bibir theresa. Sedangkan theresa tersenyum puas menatap nevan. Theresa sudah sangat sering dan hafal dengan pria semacam nevan, mengajak berkenalan di club malam yang sudah pasti berakhir mengajaknya bercumbu. Theresa sangat malas berbasa basi, maka dari itu ia langsung berbicara pada inti perkenalan mereka, kebetulan theresa membutuhkannya saat ini.

"Yeahh..." jawab theresa. Tanpa menunggu apapun nevan langsung mendaratkan bibirnya pada bibir theresa, menghisap buas seperti tidak akan ada hari esok. Theresa tau dirinya sangatlah menggoda, wajar jika nevan benar benar seperti anjing buas yang sudah siap melucuti seluruh pakaian nya. Theresa membalas ciuman nevan dengan lihai, urusan berciuman theresa lah ahlinya, terbukti semua pria sangat menggebu jika sudah mencumbu bibirnya.

"Saya suruh kamu menangani bapak wira di vip, and what are you doing? Sudah tidak butuh uang?" Suara pria memecah aktifitas mereka membuat theresa sangat kesal. Berbeda dengan theresa yang kesal diganggu, nevan justru terlihat panik dan langsung berdiri dari duduknya.

"maaf pak saya sedikit mabuk. Kalau begitu saya permisi untuk menghampiri pak wira" ucap nevan akhirnya terbata ketakutan dan segera pergi tanpa menoleh pada theresa. Sedangkan sang pria yang mengganggu nya menatap theresa sejenak, hendak berlalu bergitu saja tanpa merasa bersalah.

"Hei! Who are you? Gapunya sopan santun sama sekali" kesal theresa mengajak bicara sang pria. "Laki laki yang tadi berciuman dengan kamu adalah anak buah saya, jadi itu hak saya. ada pekerjaan yang lebih penting yang harus dia kerjakan dibanding meladeni nafsu kamu" Jawab sang pria menjelaskan memasuki kedua tangannya kedalam saku celana kembali menatap theresa.

"hei .., sepertinya ada kesalah pahaman!Yang sedang benafsu itu anak buahmu, not me" ucap theresa menyangkal.
"Yang saya saksikan tadi kalian saling bercumbu dan berbalas bukan hanya sepihak, jadi sudah pasti kalian sama sama sedang bernafsu" jawab pria tersebut membuat theresa membatu tak bisa menyangkal, "sial" batinnya berang.

Saat sang pria hendak pergi lagi, theresa bangkit dari duduknya menahan pergelangan tangan pria tersebut membuat sang pria menghentikan langkahnya berbalik menghadapnya.

"Enak aja lo main pergi gitu aja setelah ngeganggu aktifitas gue" ucap theresa tetap manahan pergelangan tangan sang pria. Sedangkan yang ditahan hanya terus menatap theresa tanpa mengatakan apapun menunggu ucapan theresa selanjutnya.

"Lo udah bikin partner gue pergi gitu aja disaat urusan kita belum selesai, jadi gue izinin lo buat ngegantiin partner gue" ucap theresa panjang menjelaskan. Pria dihadapan nya sekarang cukup menarik jika untuk dilewatkan. Mata tajam, hidung mancung, garis rahang yang tegas, dan terakhir yaitu bibir tebal yang cukup menggoda theresa.

ucapan theresa mengundang senyum tipis di bibir sang pria, mendekatkan wajahnya pada wajah theresa hingga membuat theresa balik tersenyum puas, ya tentu saja tidak akan ada yang menolak pesonanya sekalipun pria menyebalkan didepannya ini. Theresa menutup matanya siap menerima ciuman. "Saya ga ciuman dengan sembarang wanita, jadi maaf hari ini kamu saya tolak" ucap sang pria tepat di telinga theresa membuat nya membuka mata melotot tak percaya dengan yang ia dengar, baru kali ini ia mendengar pria menolak berciuman dengannya.


JANGAN LUPA VOTE DAN TINGGALKAN KOMENTAR KALAU KALIAN SUKA SAMA CERITANYA YAA !!

saya saranin kalian harus baca 10 chapter pertama sebelum menilai.

🦋🦋
30 august 2024

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang