chap 18

231 13 0
                                    

penasaran gaa SMA Chelsea, kaya nya ga deh

happy reading

aza sudah mengalami koma selama hampir satu Minggu, perkiraan dokter aza koma cuma 3 atau paling lama 5 hari tapi ini lebih, ya walaupun lebih sehari doang tapi kan khawatir nama nya juga orang koma kita ga tau dia ngapain d sana

elgard udah jarang nemenin aza di rumah sakit dengan alasan sibuk meeting atau semacam nya.

cella sama Acha yang nemenin aza di rumah sakit karna anggota keluarga yang lain sibuk.

ketika cella dan Acha sedang bermesraan tiba tiba aza menggerakkan jari nya. cella yang menyadari pun langsung mendorong Acha sampai terjungkal

Acha yang di gituin cuma masang muka bombastis, untung sayang coba kalo ga

"sayang, panggil dokter cepet" perintah cella

Acha pun mengikuti perintah cella untuk memanggil dokter, ga lama dokter pun masuk ke ruangan dan langsung memeriksa aza

"sebentar lagi tuan althaza bangun, di mohon kepada keluarga untuk tidak menanyakan banyak pertanyaan dulu" ucap dokter dan langsung keluar di ikuti oleh perawat

aza membuka mata nya yang masih terasa berat, ia merasakan kepalanya yang lumayan sakit tapi ia tetap memaksa membuka mata

"haus Kaka" ucap aza dengan suara serak

Acha langsung memberi minum yang ada di dekat ranjang rumah sakit.

"kalo masih pusing tidur aja dulu" suruh Acha

"ga mau Ade mau main emel" ucap aza yang masih di alam bawah sadar

"apasih de, ngelantur kamu" pengen ketawa aslinya si cella

"motor Ade ka, pasti di sita Daddy ya" ucap aza yang masih tetap merem

"rusak motor nya" timpal acha bergurau

"boong lu" jawab aza

"heh, ga sopan ya" ucap cella, memvideokan aza ngelantur pikirnya lucu

dan hening seketika karna aza udah ga ngelantur lagi, cella memberi tau anggota keluarga yang lain untuk datang ke rumah sakit karna aza udh siuman

selang waktu kemudian keluarga besar aza datang dan langsung mengecek keadaan aza yang masih tidur

aza yang merasa kan semakin banyak orang pun membuka mata nya dan benar saja ada banyak orang di sekitar nya.

"sayang, gimana ada yang sakit" tanya Buna dengan tatapan khawatir

"ish Buna, berisik tau Ade mau tidur" jawab aza

"astaga, baru bangun udah bikin ulah aja" heran Leon

"dari tadi itu Bun" timpal cella dan memperlihatkan video aza lagi ngelantur

"ckckck, anak nya Mahesa gini nih" Leon hanya mampu menggeleng kan kepala nya saja

"apa nih, ko bawa bawa aku" Mahesa yang baru masuk pun heran karena nama nya di bawa bawa

"nih liat kelakuan anak kamu" ucap Leon memperlihatkan video tadi

"iya dong didikan aku" ucap hesa yang merasa keren

"Bun, Ade laper" ucap aza yang sudah bangun

"sabar, nanti di bawain sama grandpa" ucap Leon

"dih, emang grandpa ke sini" kaget aza

"ya iya lah, kamu nya nakal" sinis Leon

"yaelah, trus nanti Ade di omelin sama granddad gimana" aza mengerucutkan bibirnya

"salah sendiri" baiklah lihat perdebatan Mak dan anak ini

tak lama kemudian, gama dan Jendra pun datang membawa makanan kesukaan aza.

setelah menyuapi aza, gama bertanya pada aza tentang bagaimana kronologi nya.

"jadi gimana kronologi nya, kenapa Ade ikut balapan lagi" tanya gama

"Ade di tantang pa, masa iya Ade harus nolak nanti Ade di bilang pengecut gimana" jawab aza menunduk

"mending di bilang pengecut, dari pada kamu harus begini" ucap gama

"yaudah, maaf pa" ucap aza yang masih senantiasa menunduk

"sekarang Ade mau apa" tegas Jendra

"milih ikut granddad ke Thai nurut sama granddad atau tetap di sini tapi nurut pada Daddy mu" tegas Jendra

"ga mau, Ade mau di sini" ucap aza dengan nada bergetar

"bisa nurut" tanya jendra

"bisa" jawab aza

"motor nya di sita satu bulan, semua fasilitas kamu Daddy sita" tegas hesa

"iya" aza mending nurut dari pada harus cekcok lagi sama Daddy nya masalah motor

"udah dad, biasa aja muka nya bisa ga" sewot Leon yang kesel liat muka hesa

"kalo ga di gituin dia makin jadi Bun" jawab hesa

"udah sana kalian yang merasa dominan pergi dari sini" usir Leon

hesa dan Jendra pun keluar di ikuti oleh cella dari belakang. mereka bertiga memilih ke belakang rumah sakit untuk membicarakan masalah aza.

"siapa" tanya jendra yang tau akan arah pembicaraan

"arvel, anak dari pengusaha yang berada di bawah perusahaan kita" jawab hesa

"berani sekali dia, punya nyawa berapa"

sementara di dalam rumah sakit

"kamu nakal banget sih" ucap gama

"kan Ade khilaf" ucap aza

"mana ada khilaf kata gitu" sinis gama

"yaudah sih pa maapin Ade" ucap aza mengerucutkan bibirnya

"awas di ulangi lagi" ucap Leon

"oh ya, elgard kemana le" tanya gama pada Leon

"kata nya lagi banyak kerjaan di kantor" jawab Leon

sementara orang yang sedang di cari² oleh gama, sedang menemani Chelsea yang sedang berbelanja di salah satu mall di jakarta.

"sudah" tanya elgard

"belum El, bentar satu lagi ini" jawab Chelsea

"cepat saya mau ke rumah sakit" tegas elgard

"iya iya ini udah" ucap Chelsea dan langsung mengajak elgard keluar untuk segera ke rumah sakit

tetapi mereka berdua tidak sadar kalau ada yang memperhatikan mereka dari jauh dan memotret kedua nya untuk di jadikan bukti di kirim ke aza.

aza yang sedang santai bermain game pun membuka notif dari Clara, yang mengirimkan sebuah foto yang berisi elgard dan seorang cewe yang sedang berduaan.

aza yang melihat pun terkejut karna elgard bilang nya lagi banyak kerjaan di kantor tapi malah jalan sama cewe lain yang dia ga kenal.

persetan dengan itu semua ia memilih untuk melanjutkan acara bermain game nya yang tertunda.


TBC
lagi mood ngetik nih
moga nyambung yaaa

you're mine||ppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang