7. jeong+bby -part.2 🔞

1K 30 17
                                    

jeongwoo × doyoung
🔞

Yoshi menyipitkan matanya dan kemudian menghela napas panjang "Terserah, aku tidak mau memikirkannya kembali. Jadi kutanya sekali lagi, kau kenapa? Jangan coba-coba untuk membohongiku" ucapnya menatap lurus kearah Jeongwoo. Yang ditatap menutup mata sambil menghembuskan napas panjang " Hahh... Kau memang tahu sekali tentang diriku ya. Baik, mungkin ini terdengar gila namun aku bersungguh-sungguh" Jeongwoo menegakkan badannya dan melipat tangan diatas meja "Aku akan memberikan Ayah dan Ibu keturunan seperti yang mereka inginkan. Aku akan membuat Kim Doyoung mengandung anakku" Ucapnya tegas.

Yoshi membuka mulutnya menatap tak percaya "Apa katamu? Otakmu sakit?! Aku tidak pernah mengajarkanmu menjadi laki-laki brengsek! Namun apa sekarang?? Apa-apaan kau Park Jeongwoo?!" Emosi Yoshi meluap-luap, dadanya naik turun menahan amarah. Apakah adiknya menjadi gila akibat tuntutan bekerja keras demi menjaga saham kedua orangtuanya?

Jeongwoo menatap datar sang kakak sambil mendorong gelasnya yang berisi air. "Minum. Mukamu memerah, aku takut kau terkena serangan jantung" Yoshi bersumpah ingin melempar gelas dihadapannya ini kearah adiknya. Bagaimana tidak, Yoshi tahu siapa itu Kim Doyoung. Lelaki yang sudah 3 tahun bekerja menjadi sekretaris Adiknya. Lelaki yang tekun, pintar, sabar, dan ceria. Doyoung merupakan adik tingkatnya dahulu sewaktu kuliah. 2 tahun lebih tua dari Jeongwoo. Yoshilah yang menawarkan pekerjaan ini ke Doyoung akibat Ia selalu merengek ingin bekerja.

Yang membuat Yoshi tak habis pikir adalah, Doyoung akan segera menikah dengan kekasihnya 3 minggu lagi. Semua telah dipersiapkan dengan matang. Yoshi tahu karena Doyoung memesan kue untuk pernikahannya di cafe miliknya. Dan sekarang Ia dikejutkan oleh kalimat yang dikeluarkan oleh adiknya. Yoshi siap untuk membuka suara lagi namun Ia urungkan saat Jeongwoo dengan cepat berkata "Kekasih Doyoung selingkuh. Aku melihatnya beberapa kali di bar" Yoshi seketika bungkam, "Aku tidak tahu Doyoung sudah mengetahuinya apa belum. Namun beberapa hari ini ku lihat Ia sungguh berantakan. Wajah pucat, mata bengkak, rambut berantakan seperti gembel dan hari ini semakin buruk. Jadi ku asumsikan bahwa Ia sudah tahu. Maka dari itu aku memintanya untuk lembur di kantor agar tidak bertemu orang itu"

Yoshi masih diam. Ia mencoba untuk mencerna kata-kata Jeongwoo. Setelah hening beberapa saat akhirnya Ia buka suara, "Aku... tidak tahu harus merespon seperti apa... namun, aku turut prihatin untuk Doyoung. Tapi Jeongwoo aku ingin meyakinkan satu hal... Kau..." Yoshi menarik napas dalam kemudian Ia hembuskan perlahan "Kau... Apakah kau mencintai Doyoung?"

xxx

Langit sudah berubah menjadi gelap. Jeongwoo memutuskan kembali ke kantor untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Saat sampai di lantai ruangannya, Ia melihat bilik meja kerja Doyoung masih terang. Terlihat Doyoung yang masih sibuk mengetik di komputernya sampai-sampai Ia tidak menyadari bahwa bosnya kembali. Jeongwoo  memutuskan untuk berjalan kearah Doyoung. Saat sampai didepan biliknya Ia membuka suara, "Kim Doyoung, bisa keruangan ku sebentar? Ada hal yang ingin kubicarakan" Doyoung refleks terlonjak di kursinya. Pukul sudah menunjukan setengah 12 malam namun tiba-tiba bosnya muncul dihadapannya. Lelucon apa lagi hari ini? Ia mencoba berdiri dari kursinya dan menjawab dengan terbata "Y-ya, tentu saja Tuan Park. Saya akan segera keruangan Anda" Setelah mendapat jawaban, Jeongwoo berbalik menuju ruangannya.

Saat ini Doyoung sedang berdiri di hadapan sang bos yang sedang menumpukan badannya di meja kerjanya dengan tangan terlipat di depan dada. Ia sedang memperhatikan Doyoung dengan seksama. Yang di jadikan objek pandangannya pun terlihat risih. "Tu-tuan Park. Ada keperluan apa Anda memanggil Saya?" Jawab Doyoung yang langsung memutus kontak mata setelah selesai dengan kalimatnya. 

narrative of ours -Treasure.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang