hyung line (hyunsuk, junkyu, yoshi)
× jihoon
🔞"Yoshi baru balik dua hari lagi sih bang. Kerjaan di Jepang agak ribet kali ini" Hyunsuk mengalihkan pandangannya "Oh ya? Dia ga ngehubungin gua jadi ya aman-aman aja harusnya" Junkyu menopang wajahnya dengan satu tangannya "Hm. Omong-omong bang, si Jihoon ini mau kita apain? Udah ada profilnya? Gua mau baca" Hyunsuk mengambil sebuah tablet yang ada di sampingnya menyodorkannya ke Junkyu "Lo bakal suka sih Jun" Ucapnya sambil tersenyum kecil.
xxx
"Ryo, ayo abisin makanannya dulu. Mainannya taro dulu" Anak laki-laki yang di panggil namanya itu menengok ke sumber suara dan bersiap untuk menghampiri "Iyaa Kak Hoonie~" Jihoon tersenyum kearahnya. "Sehabis makan, kita kembali melanjutkan sesi mewarnai tadi ya" "Kak Hoonie, boleh ga kalo aku ngewarnainnya pake cat air? aku ga suka pake krayon. Warnanya jelek" Jihoon menggeleng pelan "Engga ya. Nanti kamu malah mainin cat airnya sama Juno. Kakak udah tau" Kinan, bocah yang bertanya itu menyerengut sebal "Ah Kakak ga seru" Juno beserta kedua anak lainnya tertawa mendengar ocehannya.
Seperti ini hari-hari Jihoon, menjadi seorang guru di sebuah taman kanak-kanak yang terletak tak begitu jauh dari tempat tinggalnya. Sebetulnya pekerjaannya ini sangat bertolak belakang dengan jurusan kuliah yang Ia ambil. Ia lulus dengan gelar sarjana bisnis dua tahun lalu. Namun, mengapa dirinya mengambil pekerjaan ini? Sederhana sebetulnya. Ia sangat menyukai anak-anak. Jihoon merasakan bahwa berada di lingkungan bersama dengan anak-anak membuatnya bahagia. Ntahlah, Jihoon sulit untuk mengungkapkannya.
xxx
Pukul telah menunjukkan jam dua siang, namun satu anak dari kelasnya masih setia duduk sambil membaca buku. Jihoon menghampiri, dan menarik bangku di sebelahnya "Hei, Mamamu masih belum datang ya?" Anak lelaki itu menggeleng pelan, "Mamah suka lupa untuk menjemputku" Jihoon mengelus kepalanya lembut "Tidak apa-apa, Kakak akan menemanimu" bocah tersebut mengangguk beberapa kali sambil tetap fokus pada buku bacaannya. Tak lama, terdengar deru mesin mobil memasuki perkarangan taman kanak-kanak tersebut.
"Sunoo! Maaf Mama terlambat. Kerjaan di kantor numpuk banget" Ucapnya sambil berjalan menghampiri anaknya. Sunoo langsung berlari menuju sang Mama dan memeluk kakinya "Mama!" Mamanya tersenyum dan mengelus puncak kepalanya sayang "Aaa anakku, ayo pul- Eh! Masih ada Jihoon. Makasih banyak ya udah mau nungguin Sunoo loh" Jihoon tersenyum lembut "Iya sudah merupakan tugas saya kok" Sang mama membalas senyuman Jihoon "Ya sudah kalo gitu saya pamit dulu ya. Sunoo pamit dulu sama Kak Jihoon" Sunoo menatap kearah Jihoon dan melambaikan tangannya, dibalas hal yang sama olehnya.
xxx
"Duh kenapa banyak banget data yang harus di rapihin? Bikin kepala sakit aja deh" Sibuk dengan laptop di hadapannya, sampai tak lama Ia menyadari ada mobil masuk dan parkir di depan pintu utama. Jihoon mengerutkan keningnya "Hm? Siapa malem-malem begini kesini? Perasaan anak-anak udah pulang semua... Apa... Ada yang belum sampe rumah?! Duh mati aku!" Buru-buru Ia berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dihadapannya sudah berdiri seorang laki-laki memakai setelan jas dengan rambut hitam tersisir rapih kebelakang sambil menatap Jihoon dengan senyum manisnya.
Jihoon terdiam sesaat mencoba untuk mengingat siapa laki-laki dihadapannya saat ini. Ia baru pertama kali melihatnya. "... Malam? Anda ada keperluan apa ya?" Lawan bicaranya melihat kearah nametag yang Ia pakai. "Jadi... Kamu orangnya ya? Aku Yoshi, boleh bicara denganmu didalam sebentar?" Jihoon dibuat semakin bertanya dan sedikit takut karena samar-samar Ia dapat melihat siluet dua pria berbadan tegap berdiri di samping kanan dan kiri mobil tersebut "Maaf tapi, sebentar lagi shift saya akan berakhir jadi jika ada keperluan bisa datang besok pagi saat-" "Ini menyangkut tentang ayahmu dan aku tidak menerima penolakan" Ucapnya masih dengan senyuman.
Badan Jihoon kaku seketika, mendengar orang dihadapannya menyebut ayahnya membuat pikirannya kalut. Ia tau pekerjaan kotor ayahnya, orang-orang berbahaya yang menjadi rekan kerjanya, serta bagaimana sikap keji atasannya. Jihoon dapat menyimpulkan sejenak bahwa, laki-laki ini mungkin merupakan atasan dari ayahnya. Namun, masalah apa kali ini yang dibuatnya sampai Ia didatangi malam-malam seperti ini? Sungguh Jihoon ketakutan.
tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
narrative of ours -Treasure.
Fanfictiontreasure oneshot 🔞 bxb crack pair semi-baku hope u guys enjoy it!🤍