12. hyung line+hoon -part.7 🔞

245 19 7
                                    

hyung line (hyunsuk, junkyu, yoshi)
× jihoon
🔞

tw//frontal words, detail sex scene, anal sex, foursome

Jihoon menautkan alisnya, tak lama Ia memejamkan mata dan melihat lurus ke arahnya "Hyunsuk, bisa tolong cepetin gerakan kamu di dalem aku? Aku udah ga tahan. Tolong ya?" Hyunsuk menatap lekat mata hitam bambi tersebut, dan tertawa kecil setelahnya menggelengkan kepala "Gua cuma mau denger lo nyebut nama gua kok. Ga harus ngomong detail be-" "Hyunsuk... please?" Perkataannya terpotong oleh ucapan Jihoon. Ia menyunggikan senyum "I'll make sure you won't regret asking fo it".

xxx

Hyunsuk melanjutkan pergerakannya yang sempat terhenti. Langsung dengan tempo cepat. Badan Jihoon terlonjak-lonjak, lenguhan keduanya serta suara tubrukan tubuh keduanya mengisi keheningan ruang tersebut.
Yoshi dan Junkyu yang sambil mengurut kejantanannya diam mengamati kegiatan bercinta dua insan di dahadapan mereka saat ini. "Shh Ji... Gua keluarin di dalem ya?..." Jihoon dengan napas yang terengah mencoba menanggapi "Di-diluar aja, ja-jangan akh! Hyunsuk iya disitu ah!" Dirasa menemukan titik nikmatnya, Hyunsuk semakin gencar menumbuknya cepat dan dalam

"Hm? Disini? Brengsek jepit banget" Hyunsuk semakin mempercepat temponya tangannya meremas kuat pinggul Jihoon hingga meninggalkan jejak telapaknya. Tangan kanannya beralih ke perut bagian bawah Jihoon. menekannya. Merasakan samar-samar tumbukan dari kejantannya menyentuh telapak tangannya sendiri. "Gua hamilin aja lah Ji, fuck!" Jihoon menggeleng ribut. Hyunsuk menghiraukan penolakan Jihoon, Ia mengeluarkan spermanya di dalam. Di dorongnya kejantanannya hingga tertelan semua. Diikuti Jihoon yang turut mengeluarkan cairannya. Hyunsuk tak mencabut penisnya, membiarkan sperma serta cairan Jihoon bersatu di dalam sana.

Kepala Jihoon terdongak kebelakang dengan jari-jari menekuk kedalam. Rasa hangat memenuhi perut bagian bawahnya, badannya melemas akibat pelepasannya. Hyunsuk menegakan tubuhnya. Masih dengan penis tertanam di dalam, Ia mengusak rambutnya ke belakang. "Gila. Udah lama gua ga ngerasain sex seintens ini sih. Thanks ya Ji" Hyunsuk mengeluarkan kejantanannya, cairan mereka berdua yang tak tertampung berlomba mengalir keluar.

Jihoon meluruskan kedua kakinya, mengatur napas. "Bang udah?" Hyunsuk mengangguk, bergerak mengambil tissue di samping headboard tempat tidur mengelap kejantanannya, serta memakai kembali celana trainingnya. Junkyu menoleh ke samping kanannya "Yosh buru" Yoshi bangkit membuka atasannya dan berjalan menuju tempat tidur sedangkan Hyunsuk berjalan berlawanan arah menuju tempat duduknya tadi.

Ia memperhatikan keadaan Jihoon saat ini dari atas kepala sampai ujung kaki bak sebuah hidangan yang siap untuk di santap. Ia naik dan duduk di pinggir kasur. Tangannya menyingkirkan poni basah Jihoon yang menutupi kedua mata bambi itu. "Hei... masih kuat?" Jihoon dengan napas yang sudah mulai beraturan hanya terdiam. Yoshi tersenyum "Aku anggap masih kalo gitu" Setelahnya Ia menoleh kearah Junkyu yang sedang berbincang dengan kakanya "Jun naik sini" Merasa dipanggil, Ia mengalihkan pandangan ke sumber suara "-iya jadi si- Ha? Apaan Yosh?"

Yoshi memberi gestur meminta agar Junkyu ikut bergabung dengannya "Temenin gua. Main ber-tiga" Junkyu segera bangkit sambil menepukkan tangannya "Ini, ini yang gua demen". Jihoon yang mendengar percakapan mereka tentu ingin menolak. Saat ingin menyuarakan protes, Yoshi lebih dulu menyelanya "Inget? Anak baik?" Jihoon diam beberapa detik dan akhirnya menjawab dengan lirih "I-iya.." Yoshi mengangguk tersenyum "Pintar. Jun di sofa aja biar gampang gerak. Gua depan lo belakang ya, ntar switch" Junkyu membulatkan mulutnya dan kembali ke tempatnya semula. Hyunsuk menggeser posisinya duduk di lengan sofa.

Pandangan Yoshi kembali ke lelaki di sampingnya "Bisa jalan? atau mau ku gendong?" Jihoon bangkit dari posisinya "Bi-bisa sendiri" "Oh oke, yuk" Yoshi jalan terlebih dahulu diikuti Jihoon yang sedikit tertatih. Di setiap langkahnya, cairan yang berada dalam vaginanya sedikit demi sedikit masih menetes keluar mengalir ke paha bagian dalamnya. Saat sampai di depannya, Junkyu menepukkan pahanya "Sini duduk. Badannya madep depan. Kontol gua masukin ke lobang pantat lo. Eh Yosh langsung aja lah ya?" Yoshi yang sedang mencari sesuatu di laci meja menggumam "Iya, pakein ini dulu biar ga lecet" Ia mengambil lubricant, mengolesinya di jarinya.

"Ji coba madep belakang, kakinya satu naikin ke sofa. Mau aku kasih gel biar ga sakit" Jihoon sudah di tahap pasrah, hanya mengikuti instruksi yang diberikan tanpa perlawanan. "Nah iya gitu, Jun buka pantatnya" Junkyu melebarkan bokong Jihoon, hingga terlihat lubang anusnya. Dua jarinya masuk, mengolesi dinding itu dengan gerakan memutar, sesekali tangannya membentuk seperti gunting. Jihoon secara tak sadar mendesah akibat perlakukan Yoshi. Dirasa cukup, Yoshi menarik kedua jarinya.

"Udah kan, sini duduk" Junkyu langsung menarik pinggul Jihoon mendekat, mengarahkan kejantanannya ke anusnya. Jihoon merasakan suatu euphoria baru, Ia belum pernah melakukan anal sex sebelumnya, tidak pernah terpikirkan olehnya. Punggungnya bersender di dada bidang Junkyu. Dapat Ia rasakan deru napas Junkyu yang berat di samping telinganya. Yoshi melepas bawahannya, dan berdiri di depan Jihoon. Kejantanan yang sudah tegak dengan urat menonjol itu seaakan menandakan bahwa Ia sudah siap untuk mengobrak-abrik lubangnya.

Yoshi menekuk kaki Jihoon membuatnya mengangkang dengan posisi duduk. Junkyu menahan kaki Jihoon agar tetap terbuka lebar. Lubang anus yang tersumpal oleh penis saudaranya serta lubang kemaluan yang terbuka dengan sisa sperma kakanya yang mengalir semakin membuat nafsunya meningkat. "Aku masuk" Jihoon memejamkan matanya erat sambil menggenggam erat lengan Junkyu. Merasakan rasa sesak, sakit, perih, dan nikmat menjadi satu di bagian bawahnya. Yoshi masuk dengan sekali hentakan.

Yoshi mendiamkan kejantanannya dengan Junkyu yang memberikan kecupan ringan di telinga serta bahunya bermaksud agar membuat Jihoon menjadi lebih rileks. Setelah dirasa lubang Jihoon tidak seketat sewaktu awal tadi, Yoshi mulai bergerak maju dan mundur. Sama halnya di belakang, Junkyu juga bergerak namun berlawanan arah dengan saudaranya. Jihoon mendesah ribut memanggil kedua nama lelaki itu, otaknya sudah tidak bisa berpikir jernih.

Mulutnya terbuka, dengan mata yang memejam merasakan setiap hentakan yang di terima. Junkyu menyesap leher Jihoon, memberikan jilatan-jilatan sesekali mengigit kecil sebagai pelampiasan rasa nikmatnya. Kedua tangan Yoshi menggenggam erat kepala sofa di belakang Junkyu, dan mulai mempercepat tempo gerakannya. "Suka Ji? Suka di kontolin gini? Suka memek sama lobang pantatnya di sodok sekaligus?" Yoshi memberikan pertanyaan di sela-sela kegiatannya yang di balas anggukan terburu oleh Jihoon "Su-suka! akh! dalem... dalem banget. Shh terus-"

Junkyu di belakangnya tertawa mengejek "Awal nolak sampe nampar. Sekarang kegiarangan. Emang dasarnya udah lonte" Jihoon tak membalas sudah tak perduli dengan hinaan yang di lontarkan padanya dan memang benar Ia mulai menikmati. Hyunsuk yang melihat kedua adiknya menggauli Jihoon, kembali terangsang. Ia berpindah duduk di sisi kanan, menolehkan wajah Jihoon kearahnya. Ia memasukan lidahnya ke rongga mulut Jihoon dan mendapat sambutan baik. Lidah yang saling membelit, mengabsen deretan gigi, bahkan saling mengigit pelan bibir satu sama lain. Satu tangan Hyunsuk yang lain tak tinggal diam. Tangannya bergerak menuju klitoris Jihoon. menggeseknya dengan kasar.

Jihoon yang di berikan rangsangan bertubi-tubi tidak sanggup menahan pelepasannya, lubangnya mengetat membuat penis Yoshi dan Junkyu semakin terasa sesak didalam sana "Anjing kontol gua. Shhh Lo mau kencing Ji?" Tanya Junkyu sambil tetap bergerak di bawah sana. Jihoon memutus pangutannya dengan Hyunsuk sambil kesulitan menjawab "I-iy engga! Ga tau akh pe-pelan! nggh ah Yoshi!" Yoshi mengeluarkan kejantanannya diikuti dengan cairan Jihoon yang mengalir deras keluar. Junkyu menghentikan pergerakannya serta tangan Hyunsuk masih tetap memberikan stimulus di vaginanya sambil menepuk-nepuknya. Badan Jihoon membusung dan bergetar, Ia besender lemah di tubuh Junkyu.

Tanpa aba-aba Yoshi kembali masuk menghujam lubang Jihoon dengan ritme yang tak beraturan. Junkyu mengikuti di belakang sambil meremas kuat paha dalam Jihoon. Hyunsuk menarik tangannya dan menjilati cairannya yang mengotori jarinya. Air mata sudah tak terbendung keluar membasahi kedua pipinya, dirinya lelah. Sudah memohon agar berhenti namun tiga bersaudara itu seakan menulikan pendengarannya, sibuk mengejar kepuasan diri masing-masing.

"Arghh gua mau sampe" "Bareng Yosh" di hentakan ke tiga Yoshi memperdalam penisnya dan menembakkan semua spermanya disana, tak lama disusul oleh Junkyu "Hahh brengsek keluar juga akhirnya". Jihoon yang sedang berusaha mempertahankan kesadarannya hanya mendesah lemah. Merasakan hangat kembali di perut bawah dan juga di lubang analnya. Yoshi yang sedikit terengah menundukan tubuhnya sedikit kemudian mengapit dagu Jihoon agar mendongak kearahnya "Jadi... Jihoon. Sekarang kamu harus terbiasa sama ini semua dan... selamat bergabung sayang~" Diakhiri oleh Yoshi yang tersenyum miring. Jihoon tidak sanggup menanggapi, dirinya sudah amat sangat lelah.

end.

requested.
hope you like it
and thanks for the idea! 🤍

narrative of ours -Treasure.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang