di kantor
dimana itu adalah tempat Shean bekerja ia sedang duduk di meja kantor nya sambil melamun
" huhhhhh" helaan nafas keluar dari mulut Shean ia merasa lelah dengan pekerjaan kantor apalagi soal christy yang pergi dari rumah
" papa jahat banget ya sama kamu" ucapnya sambil menatap bingkai foto anak kecil yang sangat lucu dan juga ia sayangi
" anak ayah sekarang udah gede padahal waktu itu kamu nangis-nangis pengen beli ikan tapi sekarang kamu mau sma " Shean mengusap fotonya dengan senyum yang tulushatinya terasa sesak apabila mengingat perdebatan pagi tadi ia menyesalinya telah memarahi Christy
" ayah tetap menganggap kamu itu putri kecil karna mau bagaimanapun kamu akan menjadi anak kecil di mata ayah , maaf ya kalau ayah sering egois dan marahin Kitty " ucap Shean lirih ia menyebut ayah karna itu adalah panggilan sayang dari christy setelah bercerai dan menikah dengan Gracia ia melarang anaknya itu memanggil ayah
" ternyata kamu sesayang itu ya sama bunda dari pada sama ayah , tapi ayah melakukan ini terpaksa sayang " Shean mengingat saat ia menikahi Gracia dimana putrinya itu mengurung diri di kamar sambil menangis
flashback........
Shean dan juga Gracia sedang berdiri di depan pintu kamar Christy mereka memanggil nya karna sebentar lagi makan malam
" deeee , ayo makan malam sayang kita makan bareng-bareng ada masakan kesukaan kamu loh " panggil Shean sambil mengetuk pintunya namun tidak ada jawaban dari anaknya itu
" coba buka aja mas siapa tau ga di kunci " titah Gracia karna mereka sudah sedari tadi memanggil Christy
" hah ga di kunci " kaget shean apabila kamar anaknya itu ga di kunci
" mas coba kamu bujuk Christy siapa tau bisa menerima ini semua , aku ga mau ganggu, semangat ya aku tunggu di meja makan " Ucap Gracia sebelum meninggalkan Shean ia menyemangati suaminya terlebih dahulu
Shean pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar putrinya ia mendengar suara Isak tangis putrinya yang sangat kencang ia semakin merasa bersalah karna mendengar tangisan tersebut
" kenapa ayah sama bunda berpisah? Aku kangen sama bunda kenapa kalian bercerai keluarga aku jadi hancur hiksss hikss" ucap Christy dengan suara gemetar lalu di susul dengan isak tangis yang semakin kencang
Shean menarik nafas dalam-dalam ia mencoba menangkan diri sebelum berbicara kepada anaknya itu
"sayang, ayah tau kamu kangen sama bunda. Tapi perceraian ini emang sudah di rencanakan nak maaf kalau ayah bikin kamu nangis dan berpisah sama bunda" ucap Shean merangkul pundak Christy ia duduk di samping anaknya yanga sedang menangis
" Tapi kenapa ayah rencanain perceraian ini dan kenapa aku hari pisah sama bunda?, aku pengen tinggal sama bunda ayah!!!" Tanya Christy dengan suara yang meninggi
" ayah ngelakuin ini terpaksa sayang , ini juga demi kebaikan masa depan kamu nanti tolong ngertiin ayah ya kamu mau kan kita buka lembaran baru tanpa bunda " ucap Shean sambil mengelus punggung anaknya itu agar sedikit tenang
" Ayah selalu pikiran diri ayah dan jga kepentingan ayah , emangnya ayah ga pikirin perasaan aku harus berpisah sama bunda dan tinggal sama orang baru yang bukan ibu kandung aku " Christy masih menangis namun terbawa emosi karna ayahnya itu selalu ingin di mengerti
" ayah ga sayang sama aku hiksss.....hikssss" Christy kembali menangis sambil memukuli dada Shean
" sshttt sayang udah ya jangan nangis lagi , ayah minta maaf sama kamu nanti kita bicarakan ini baik' ya kamu sekarang makan dulu Ayah janji bakal omongin ini baik' sama kamu " ucap Shean sambil membenarkan rambut Christy
Christy pun keluar dari kamar sambil memegang tangan ayahnya itu ia masih menangis sesegukan sampai meja makan
" maafin ayah sayang " batin Shean setelah duduk sambil menatap wajah Christy yang lelah menangis
flashback off..............
" ayah emang sejahat itu sama kamu tapi ayah sayang banget sama kamu deee..." ucap Shean lalu menaruh kembali bingkai kecil nya di dekat laptop yang biasa ia pakau kerja
di ruangannya itu banyak sekali foto Christy menurutnya itu adalah penyemangat disaat lelah bekerja ataupun kangen anaknya
tiba-tiba Shean mendapatkan pesan dari istrinya
Gracia🤍
"mas pulang sekarang ya aku mohon banget, cia badanya makin panas mas aku takut cia kenapa napa ini juga zean pulang dia nanyain Christy mas aku bingung jawabnya apa , tolong pulang sekarang mas "
Shean tidak membalas pesan istrinya ia langsung bersiap untuk pulang dirinya juga khawatir kepada anaknya Shean pun pulang dengan terburu-buru
__________________
di rumah Chika
Chika baru saja sampai di rumah nya ia turun dari mobil dan mengeluarkan barang bawaannya itu
" pak jabieb kemana sih ko dari tadi ga keliatan" kesalnya ia tak melihat batang hidung supir pribadi maminya itu
" aku harus bawa sendiri kan jadinya , ngapain sih mami nyuruh aku pulang cepet trus juga di rumah sakit tadi ada anak yang tiba-tiba minta tolong ke aku sebenernya hari ini kenapa sih" gumamnya ia sedikit kesal untuk hari ini Chika pun masuk kedalam rumah dan melihat papinya sedang duduk di ruang tamu bersama dengan jabieb sepertinya mereka sedang membicarakan hal serius
" assalamualaikum" salam Chika memasuki rumah nya
" nah ini dia orangnya udah sampe , cepet gih samperin mami kamu kasian udah nunggu dari tadi " ucap yuda sambil tersenyum
" mami ada di mana " tanya Chika
"itu ada di kamar itu " jawab yuda sambil menunjuk kamar yang ada ikannya dimana itu adalah kamar anaknya Chika
" Loh ko di bawa masuk ke kamar anak aku sih pi, kalian kan bawa orang lain bisa-bisanya bawa masuk ke kamar anak aku " emosi Chika ia tak suka jika kamar anaknya di isi oleh orang lain
" udah kamu jangan emosi dulu tenang, trus periksa ya anak itu pasti kamu juga bakalan tau , ini papi sama pak jabieb lagi ngobrolin masalah penting tentang anak itu " yuda menenangkan Chika yang emosi
" yaudah aku periksa dulu deh " ucapnya lalu meninggalkan Yuda dan masuk kedalam kamar anaknya
" semoga kamu kembali bahagia lagi ya sayang setelah mengetahui anak yang selama ini kamu cari " batin yuda sambil menatap sendu kepergian Chika
Chika pun masuk kedalam kamar anaknya yang ia lihat adalah Aya sedang panik sambil membersihkan hidung anak yang telah menyelamatkan nya
" kamu ko bisa mimisan gini nak apa gara-gara tadi " panik Aya sambil membersihkan hidung Christy menggunakan tisu
" g ga -tau tapi kepala saya semakin pusing"jawab nya terbata bata sambil menahan pusing di kepalanya
Chika mematung seketika melihat orang yang sedang bersandar di board kasur , detak jantungnya berhenti sedetik dan matanya seketika berkaca-kaca
"angel......" lirihnya ia menahan sesak di dadanya rasanya tak percaya ia bisa melihat orang yang selama ini di cari dan juga di tunggu-tunggu