Janlup voteee________
Siang hari di rumah Shean, ia sudah pulang dari kantor dan sedang mengobrol dengan Gracia di ruang tamu
"Kontrak kita sebentar lagi habis, sudah saatnya jujur kepada Chika dan anak kamu, terlebih aku akan kembali ke kampung karna mama dan papa aku ga ada yang ngurusin" lirihnya sambil menatap wajah shean
Shean yang mendengarnya pun kaget karna ia lupa tidak melihat berkas yang di berikan oleh Gracia pagi tadi
"Kamu harus siapkan semuanya dan aku yakin masalah ini akan segera selesai mas" lanjutnya sambil menggenggam tangan Shean
"Ga kerasa ya kita sudah menjalani hari-hari ini begitu lama, jujur aku sangat berterimakasih sama kamu karna sudah menemani aku sampai saat ini" ungkapnya entahlah jika ia tak bertemu dengan Gracia mungkin hidupnya akan semakin acak-acakan
"Secepatnya kamu harus jujur sama Chika mas"
"Aku udah jelasin semuanya sama Chika"
Gracia yang mendengarnya pun menghela nafasnya lega
"syukurlah mas akhirnya kamu udah jujur, semoga semuanya berjalan dengan lancar ya. Maaf kalau aku gabisa bantu kamu lebih lama karna dalam waktu dekat aku bakalan pulang, makasih atas semua yang kamu kasih ke aku" Gracia sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang sebaik Shean
Dari awal bertemu Gracia lah yang menjadi saksi bahwa Shean adalah orang paling baik, walapun ia harus berpura-pura jahat di depan anaknya setelah melakukan itu pasti dirinya akan menyesali perbuatan itu dan selalu menangis secara diam.
"Mungkin orang lain menganggap aku jahat, brengsek, gila dan ga pantes jadi ayah buat Christy. Tapi mereka ga tau di balik semua itu aku harus mati-matian melindungi dia dari teror yang datang kerumah ini, semua yang aku lakukan itu demi Christy cuma dia harta satu-satunya yang aku punya, seorang ayah rela melakukan apapun agar putrinya tidak terluka" lirihnya sambil menatap sendu wajah Gracia
"Kalau Christy tau semuanya pasti dia bangga sama kamu mas" ucap Gracia
Pada saat orang yang menatapnya itu diam dan terlihat air mata yang sebentar lagi akan menetes membasahi wajahnya dengan cepat Gracia menarik Shean kedalam pelukannya
"Cape ya? Gapapa mas kamu nangis aja tenangin diri dulu ya, jangan mikir yang aneh-aneh sekarang kamu fokus supaya Christy maafin kamu" tanya Gracia sambil menenangkan Shean
Dengan cepat Shean melepaskan pelukannya walapun dirinya sangat lelah dengan semuanya, sebagai laki-laki ia harus kuat di depan perempuan.
"Sebentar lagi masalah ini selesai, doain ya." Ucap Shean ia melepaskan pelukannya sambil menangkup wajah Gracia menggunakan kedua tangannya
"Aku selalu doain yang terbaik buat kamu, jemput gih anaknya sebentar lagi pulang tuh gunakan waktu sebaik mungkin sebelum semuanya terlambat" harapnya sambil membenarkan baju Shean
Melihat jam yang sebentar lagi menunjukan pukul 13.00 saatnya Christy di jemput ke sekolah, biasanya supir yang menjemput tetapi spesial untuk hari ini Shean lah yang menjemput
"Aku jemput Christy dulu ya, kamu di rumah. kalau ada apa-apa chat aja" pamitnya akan menjemput anak kesayangannya itu
"Jangan jemput zean soalnya hari ini pulang sore ada eskul tambahan katanya" ujar Gracia takut jika suaminya [ bohongan ] menjemput zean
"Iya" Shean pun bersiap tak lupa mengambil kunci mobilnya
"Semoga hari ini ga ada masalah"batin Gracia sambil memperhatikan Shean yang sudah pergi dari hadapannya itu