DEVINO 28

648 60 4
                                    




🐰




Dor

Brak

"VINOOOOO"tubuh Vano mematung kala melihat tubuh sang kembaran yang kini telah berlumuran darah.

"Akhirnya kau datang juga"ucap Nicholas dengan tawa menggelegar.

"BRENGSAKE MATI KAU SIALAN"ucap Vano kemudian menerjang tubuh Nicholas.

di sisi lain Davian kini tengah memeluk tubuh kaku milik Vino dengan Angkasa yang hanya bisa mematung menatap tubuh berlumuran darah milik sang sepupu, tangan bergerak berusaha menghentikan darah yang terus keluar dari perut Vino.

BUGHHH

BUGHH

BRAKK

SREKK

BUGHH

"Vano stop, kita bawa Vino ke rumah sakit sekarang"ucap Damian menghentikan Vano yang sedari tadi memukuli Nicholas tanpa ampun.

Vano yang tengah memukuli Nicholas dengan membabi buta langsung berhenti kala mendengar ucapan dari sang Abang sepupu, dengan langkah sempoyongan ia berjalan ke arah sang adik yang berada di pangkuan Davian.

"Adek ini Abang ayo buka mata kamu"ucap Vano dengan mengguncang pelan tubuh sang Adik.

tanpa babibu Vano langsung menggendong tubuh Vino membawanya ke dalam mobil miliknya, sepanjang perjalanan hanya ada suara permohonan dari Vano kepada sang Adik untuk membuka matanya.

"Bang cepet Bang"ucap Angkasa kepada sang Abang Damian, Ia panik karena melihat darah yang tak berhenti keluar dari perut Vino.

Sedangkan Davian sedai tadi ia hanya diam melamun, banyak pikiran buruk yang menghampirinya, ia yang seorang dokter bahkan tak mampu melihat tubuh sang adik sepupu yang penuh dengan darah, tubuhnya bergetar hebat kala menatap tangannya yang kini penuh dengandarah dari sang sepupu.

Vano berlari kalang kabut dengan Vino di gendongannya saat sampai di ruma sakit.

"DOKTER TOLONG ADIK SAYA DOKTER"

Di sisi lain, Dokter Erland yang baru saja keluar dari ruangannya, di kejutkan dengan Vano yang kini tengah menggendong Vino pasiennya dalam keadaan penuh darah.

"Apa yang terjadi?"tanya Erland

"Dokter tolong adik saya dok"ucap Evan kepada Erlan yang masih mematung melihat kejadian di depannya.

"DOKTER"bentak Vano karena Erland tak kunjung merespon ditinya.

Saat tersadar dari keterkejutannya Erland langsung menyuruh Vano untuk membawa Vino ke ruang oprasi.

"Tolong tunggu di luar"ucap Erland kepada Vano yang ingin masuk ke dalam ruang oprasi.

"Vano tenang dulu biarin dokter yang nangin Vano"ucap Angkasa memegang lengan Vano yang ingin masuk ke dalam ruang oprasi.

"Bang Vino bakal baik-baik aja kan?"ucap Vano menatap Damian dan Davian secara brgantian.

Damian yang di tatap oleh Vano hanya bisa terdiam tak dapat berkata-kata sedangkan Davian ia memalingkan wajah tak sanggup menatap wajah Vano.

🐰

Menit demi menit berlalu hingga tak terasa sudah dua jam lebih Vano, Damian, Davian dan Angkasa berada di depan ruang oprasi, tapi tak ada tanda-tanda bahwa oprasi akan selesai.

DEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang