5. Cha, kenapa nangis?

24 1 0
                                    

"Lo gak salah, Cha. Gue salah karena terlalu cinta sama lo, dan terlalu lemah karena mencintai lo."
- Nadikra Cakrawala

"- Nadikra Cakrawala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Echa segera berlari ke kamar mandi setelah pembicaraan di grup chat girlsroom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Echa segera berlari ke kamar mandi setelah pembicaraan di grup chat girlsroom.

Tiba-tiba saja Echa merasa emosional setelah mendengarkan pembicaraan Keyra. Tidak harusnya Echa jangan kayak gini. Ini memang sudah salah sejak awal. Tapi Echa sudah telanjur.

Echa memasuki kamar mandi, membuka air keran, kemudian membasuh wajahnya yang sekarang membengkak gara-gara menangis.

Dia menghela napas berat. Echa tahu ini benar-benar salah, tapi Echa terlalu terlena dengan Nakala. Dia bahkan tidak mengingat tujuan aslinya.

Saat ini dia tengah bimbang, dan juga merasakan cemburu secara bersamaan. Dadanya sesak, sungguh sangat sesak. Rasa bersalah terlintas dibenaknya, merasa bersalah kepada Nadikra.

Perasaannya benar-benar campur aduk saat itu.

Echa berjalan gontai keluar kamar mandi. Tanpa di sangka dia menabrak seseorang, dia melihat siapa orang tersebut.

"Cha, kenapa nangis?" tanya laki-laki itu. Terlihat sangat mengkhawatirkannya.

Dia adalah Nadikra.

Tanpa Echa sadari, memeluk tubuh Nadikra dengan tiba-tiba. Meremas tengkuk laki-laki itu dan bernapas di dada bidang Nadikra yang berotot, walaupun tidak terlalu besar.

"Dikra, im sorry."

Nadikra yang diperlakukan seperti itu bingung, tapi dia memeluk tubuh kekasihnya, membalasnya dengan pelukan hangat dan lembut.

"Lo gak salah, Cha. Gue salah karena terlalu cinta sama lo, dan terlalu lemah karena mencintai lo."

"Nanti malem jadikan kita dinner?"

Bahkan Echa hampir melupakan makan malam bersama Nadikra.

"Cha, boleh gak sih aku masuk lebih dalam ke kehidupan kamu? Aku pengen tau kamu lebih, Cha."

Echa membalas tatapan lembut dan lemah itu. Echa benar-benar merasakan kuatnya cinta Nadikra, bahkan hatinya tiba-tiba melemah karena tatapan tersebut. Biasanya Echa tidak selamah itu hanya karena ditatap seperti sekarang. Tapi entah kenapa, cara menatap seorang Nadikra Cakrawala begitu berbeda dari tatapan Nakala padanya. Nadikra seolah menjelaskan bahwa Nadikra mempunyai segalanya dibandingkan Nakala.

"Cha?" tanya Nadikra, Echa mengerjapkan matanya. Kembali fokus pada Nadikra.

"Boleh kan, aku mau tau kamu lebih...?"

"Hemm, Dikra, soal itu jangan bahas sekarang ya, mending sekarang kita balik ke kelas." Echa tiba-tiba mengecup lembut bibir Nadikra, hanya sekilas tapi benar-benar membuat laki-laki itu mematung.

Echa sudah berlari pergi, tapi Nadikra hanya mematung di tempatnya.

Bukan, bukan rasa senang yang dia dapatkan tapi rasa keraguan dan rasa kecewa. Nadikra benar-benar merasa Echa sudah benar-benar berubah.

Nadikra tidak lagi mengenal Echanya.

Siapa sebenarnya Echa?

Echa, apa benar itu kamu? Pertanyaan itu hanya bisa dia lontarkan dalam hatinya.

DESTROYED : 365 DAYS • CHAEMURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang