Pelayan

3.9K 73 3
                                    

"Nih, lo pake buat acara nanti malem gausah protes ini dari jeno langsung!"

Wanita bersurai legam hitam dengan pakaian sedikit terbuka itu menyerahkan sebuah kotak besar kepada pemuda manis di depanya.

"E-eh memangnya ada apa nanti malam? kenapa jaeminie tidak tau" ujar pemuda bernama jaemin tersebut dengan wajah bingung yang mengemaskan.

Karin perempuan itu mendecak kesal, jujur saja ia iri dengan apa yang dimiliki pemuda ini. Mau dari segi manapun terlihat cantik, pahatan wajah yang serba sempurna kenapa tidak menarik perhatian suaminya sama sekali?.

Dengan nada sinis ia berkata "Lo gatau ya, kalau nanti malam itu tepat perayaan ke sembilan gua sama jeno, dan dia ngadain pesta besar besaran cuma buat apa? buat gue!"

"oooh..." Jaemin menganguk, tak bisa di pungkiri bahwa memang jaemin ini tolol.

Ya bagaimana tidak, ia diam saja dengan keadaan bahwa dirinya dijodohi dengan pria yang mempunyai kekasih. Menerima nasib? tentu saja bukan, ini murni kebodohan.

"Ingat gausah nempel ke jeno, jangan kegatelan"

"okey siap karin, aku ga akan deket jeno"

Dengan mata malasnya karin melengang pergi meninggalkan jaemin yang masih tersenyum gila.

Tanpa sadar makin lama senyumnya memudar tergantikan dengan senyum lirih dengan mata sendunya.

Ia berjalan ke arah sofa untuk membuka kotak yang diberikan barusan, Hatinya semakin sakit saat mendapati pakaian maid yang diberikan untuknya.

Apakah ia hanya akan dijadikan pembantu?

⬜🎀⬜








Tepat malamnya jaemin pergi ke area ruang dekor, disana sudah banyak maid-maid yang bekerja mendekorasi manik manik gaun yang akan di pakai karin nanti.

Tak kuasa jaemin sedikit iri, tak sebanding denganya yang hanya berdiri memakai kostum pelayan. Jeno jauh lebih memperhatikan karin.

Beberapa selang waktu karin perempuan cantik itu datang dengan riasan wajah yang menurut jaemin cantik sekali, jaemin pastikan setelah ini jaemin juga ingin ikut merias wajahnya sendiri.

"Wow soo look's pretty my gaun"

Dengan tatapan sedikit mengarah kejaemin, karin ingin tertawa saja.

"Ayo aku ingin ganti sekarang, aku tak sabar mencoba gaun cantik ini"

Kepergian karin diikuti beberapa maid membuat jaemin sedikit murung, andai saja dia yang menjadi pemeran utama di hati sang suami, Akankah pesta seperti ini akan terjadi untuk dirinya?. Dengan bosan jaemin beranjak ke dapur.

Sedangkan disisi lain, Jeno pria tampan itu sudah siap dengan stelan jas hitamnya, nampak begitu tampan dan mewah saat dikenakan. Tak sabar ia menemui pujaan hatinya, buru buru saja ia ke ruang ganti.

Gaun biru muda selutut dengan hiasan bebagai pearl di perutnya tampak begitu cantik di mata jeno, apalagi kekasih cantiknya ini yang mengunakan, akurasi kecantikan seakan bertambah baginya.

Dengan tak tau malunya jeno mengecup kilat bibir sang kekasih di hadapan banyaknya maid.

"Ayo tuan putri" ucapnya menjulurkan tangan.

Tanpa diketahui jaemin memandang lirih kearah mereka, dengan tangannya yang masih mengelap piring jaemin tersenyum hampa.

"Aku istrimu, tapi lebih pantas jadi pembantumu ya" mengehela nafas untuk kesekiannya.





















Acara dimulai begitu meriah, dengan dihadiri puluhan tamu jeno dan yeeun yang berdampingan kerap kali menjadi perbincangan hangat mereka. Pujian dan kalimat serasi kerap sekali di lontarkan pada mereka.

Tak hentinya mereka membeberkan senyum sampai jeno lelah sendiri ternyata. Tengorokannya kering, Ia menyuruh maid untuk mengambilkan minum untuknya, selang beberapa lama jeno di buat tercengang dengan apa yang ia lihat.

Pasalnya, jaemin istrinya? datang membawa beberapa botol minuman. Bukan bukan jeno takut rahasia ia sudah memiliki istri terbongkar, tetapi pakaian yang dikenakan jaemin jauh dari yang ada dipikiranya.

Setau jeno, dia memesankan jaemin pakaian pelayan agar terlihat rendahan seperti pembantu yang akhirnya akan buat dirinya malu, namun kenyataanya mengapa pakaian pelayan yang dikenakan jaemin nampak begitu seksi dan erotis.

Bisa jeno lihat pakaian mereka sama dengan jaemin, tapi kenapa aura yang dipancarkan berbeda? terbukti beberapa temanya melihat lapar ke arah jaemin tersendiri.

Sialan, apalagi saat jaemin mendekat. Lekukan tubuh disertai kaki polosnya yang jenjang tampak begitu membuat jeno terpikat sontak saja bagian selangkanganya mengeras.

"Ini minumanya"

Fuck, tatapan itu mengapa seakan mengoda jeno seperti kucing yang haus akan belaian tuannya, sampai sampai ia menenguk ludahnya kasar saat kepergian jaemin.

Karin meremat tangan jeno pelan, seakan menyadarkan.

"A-ah a-aku haus" ucap jeno terbata.

Sedangkan disebrang sana jaemin menatapnya dengan senyuman licik.

"Ayo bermain permainan baru jeno-ya"

TBC




















Hai,

Maaf kalo up lama, jangan ditunguin ya.

Buat iseng iseng aja bacanya, gausah disangkut pautin sama kehidupan asli idol yang pasti jauh bedanya.

Kalau ga suka sama ceritanya gausah dibaca udah dibilangin juga. Gausah report segala dikira bikin cerita gampang.

Udahlah gitu aja nanti gatau kapan aku republis lagi cerita yang harem.

Next adegan eweannya nanti malem.

Byee

NOMIN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang