Rumor?

291 27 3
                                    

Sekolah Asmaya adalah sebuah sekolah ternama di kota, selain pembelajarannya yang berkualitas, murid di sana juga bisa langsung bekerja setelah lulus karena kerja sama antar sekolah dengan perusahaan ternama.

Namun, selain terkenal oleh pembelajaran dan kerjasamanya, sekolah ini juga memiliki sebuah urban legend yang terkenal.

Rumor yang beredar adalah adanya aktifitas paranormal disebuah ruangan kosong tepatnya di halaman belakang sekolah.

Ruangan kosong itu di dominasi oleh warna putih yang sudah mulai pudar, dan pintu yang selalu terkunci.

Banyak orang beranggapan telah melihat sosok penampakan hantu, monster, atau bahkan makhluk kerdil berkeliaran di malam hari, sekitar sana.

Tapi, tentu saja dari banyaknya rumor, pasti ada beberapa komunitas yang tidak mempercayai hal itu. Seperti seorang gadis yang kini tengah menatap datar sahabatnya yang sedari tadi mengoceh tentang rumor itu.

"Tadi aku beneran liat sosok tinggi, ada tanduknya!!"

Y/n memutarkan matanya malas. "Mana mungkin, itu paling cuman pohon sama dahannya aja."

"Iya, paling pantulan doang." Tambah Marin yang setuju oleh perkataan sahabatnya.

"Mana ada pantulan pohon tapi gak ada daunnya! Itu aslian setan!" Sanggah Lui, dengan tatapan serius kepada dua gadis dihadapannya.

"Mulutmu, jangan sompral." Tatapan tajam diberikan oleh Y/n pada gadis itu. Lui langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangan.

"Maaf…" bisik Lui, yang mendapat gelengan pelan dari Marin dan Y/n.

"Semua itu cuman kebetulan, masih bisa dijelasin pake logika." Y/n mengangguk setuju dengan perkataan Marin.

Lui menghela nafas. "Yaa…terserah kalian sih, tapi aku beneran liat kok." Nada suara gadis itu berubah sedih.

Y/n tersenyum. "Iya…kita percaya, karena kamu gak akan mungkin bohong kalo udah teguh kayak gini." Ujarnya seraya memberikan kode pada Marin.

"Iya, aku juga percaya." Tambah Marin dengan senyuman kecil.

Lui sedikit mendongkakan kepalanya untuk menatap mereka. "Aslian?" Y/n dan Marin mengangguk bersamaan. Hal itu membuat senyuman Lui kembali terlukis.

Y/n ikut tersenyum. "Yaudah, kita pulang ke apartemen, keburu makin sore."

Mereka mengangguk, dan mulai berkemas untuk pulang kembali ke apartemen. Perlu diingat, meskipun mereka satu apartemen, tapi mereka berbeda kamar.

***

Pukul 23.00

Sebuah ketukan dipintu sukses membangunkan seorang gadis yang tengah terlelap.

"Y/n…"

Ia tahu siapa pemilik suara itu, dengan keadaan mengantuk, Y/n bangkit dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Apa? Kenapa kalian belum tidur?" Tanyanya dengan suara serak bangun tidur.

Bukan hanya Lui, tapi Marin juga berada di hadapannya. "Mau join gak?" Senyuman lebar Lui berikan pada gadis itu.

"Join apa? Ini udah malem, loh. Besok aja, ya?" Y/n siap menutup pintu, tapi dihentikan oleh Marin. "Liat dulu."

Lui menunjukkan sebuah poster digital di ponselnya pada Y/n.

"SAYEMBARA!! BAGI SIAPA PUN YANG BERHASIL MEMBUKTIKAN URBAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH, AKAN MENDAPAT HADIAH SEBESAR…"


Mata Y/n melebar begitu melihat nominal hadiah yang dibawakan. "Sepuluh juta?!"

-TBC-

Yourr Reader's^w^

Gimana pembukaannya? Menarik? No? Author harap kalian semakin penasaran sama kelanjutannya^^

Kalo ada saran atau apa pun, jangan lupa komen, biar Author tahu apa yang bisa diperbaiki^^

Jan lupa votenya^^

See you~♡

My Demon?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang