"asshh.."
Pria berkulit tan itu terbangun dengan memegangi kepalanya yang sangat pusing sekarang. sial, berapa botol alkohol yang ia minum semalam. kebiasaanya saat dalam keadaan stress, ia pasti kalap saat menenggak minuman beralkohol itu dan berakhir sampai keadaannya tidak sadar seperti semalam.Tunggu, ini kamarnya? seingatnya ia berada di ruang tamunya semalam, bagaimana caranya dia bisa merangkak naik dan berada diatas kasurnya seperti sekarang ini?
Ah masa bodoh dia berada dimana sekarang, yang harus dilakukannya saat ini adalah bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Tidak menghabiskan waktu lama, haechan sudah rapih dengan setelah seragam sekolahnya ya walaupun cara berpakaian haechan jauh dari kata benar benar rapih. baju yang tidak di masukkan dibalut dengan jaket kulitnya, dengan tas yang tersampir disebelah bahunya dan rambut yang disisir seadanya tidak melunturkan ketampanannya saat ini. haechan tampan, sangat tampan.
Ia melangkahkan kakinya menuruni tangga dan mendapati renjun yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan. matanya bertatapan dengan manik milik rubah mungil itu, renjun tersenyum kepadanya.
"Selamat pagi haechan, kakak udah siapin sarapan buat kamu, nasi goreng mentega sama telor ceplok. kamu suka kan?"Haechan menghiraukan renjun dengan melenggang melewati rubah mungil itu dan lebih memilih mengambil minuman yang berada dalam kulkasnya tak jauh dari sana.
"oh iya kakak ada kelas siang hari ini jadi mungkin bakal pulang larut malam. tapi kakak bakal siapin kamu makan malem, nanti kakak kasih notes lagi ya supaya kamu gak susah buat cari cara ngangetinnya gimana" ucap renjun panjang lebar.
Haechan yang berniat pergi seketika geram kala mendengar perhatian perhatian renjun kepadanya. apa renjun ini bodoh, sudah jelas haechan tidak akan memakan masakan yang ia buat, tapi manusia yang berstatus kakak tirinya ini masih ingin membuatkannya makanan.
"buang"
"eh?"
"gua bilang buang, HUANG" haechan mengambil piring yang berisikan nasi goreng itu di mejanya dan melemparkannya asal hingga membuat nasi gorengnya berceceran dilantai.
Renjun tersentak dengan apa yang dilihatnya sekarang, sepertinya haechan benar benar tidak bisa mengasihinya sedikitpun setelah kebaikan yang ia lakukan untuknya sebagai seorang kakak.
Renjun berjengit karena dengan tiba tiba tangan haechan mencengkram lehernya dengan kuat. netra mereka bertemu, bisa renjun lihat tatapan amarah haechan disana. dengan sekuat tenaga tangan renjun berusaha menahan cengkraman sang dominan itu dilehernya.
"haechan 𝘶𝘩𝘶𝘬 𝘶𝘩𝘶𝘬, sakith""GUA MUAK HUANG RENJUN, BERHENTI NGELAKUIN HAL BAIK BUAT GUA SEKARANG"
"aku.. gak ada niat jahat sedikitpun sama kamu haechanh.. lepas, ini sakith 𝘶𝘩𝘶𝘬"
"ahh.. oke, gua ikutin cara main lo sampe lo buka kedok yang lo pake itu sendiri" haechan lalu melepaskan cengkramannya dengan kasar, dengan cepat renjun meraup oksigen dan menetralkan nafasnya.
Ia melihat nanar kepergian haechan dibalik pintu, sepertinya haechan benar benar mabuk semalam. Sampai ia lupa hal apa yang akan dilakukannya kepada renjun jika renjun tidak menahan iblis itu semalam.
Benar, semalam ketika haechan mencoba untuk menjamah tubuhnya ia terhenti tepat setelah haechan mengelus sensual perut rata renjun dan selesai menciumi area dadanya. Haechan tertidur di atas tubuh renjun yang membuat renjun bernafas lega dan tanpa menunggu lama rubah mungil itu langsung memapah adik tirinya dan menidurkannya di kamarnya.
"semoga kamu beneran lupain hal yang terjadi semalam, haechan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mauvaise Relation [HYUCKREN]
FanfictionBagaimana kehidupan Renjun yang di haruskan serumah dengan orang yang sangat membencinya dan berstatus adik tirinya, Lee Haechan? dan bagaimana jika mereka ditempatkan pada hubungan yang tak pernah terfikir akan terjadi diantara mereka sebelumnya? "...