Treize

1.1K 100 16
                                    

"LEE RENJUN!"

Tangan haechan mengepal kuat, entah kenapa rasanya ia benar benar tidak suka melihat renjunnya berdekatan dengan yang lain walaupun semut sekalipun yang menggigitnya. karena prinsip haechan, apapun yang menjadi miliknya hanya boleh ia yang menyentuhnya sendiri.

"Bang hace" seru jisung.

Haechan menarik tangan renjun dan menjauhkannya dari jisung, tatapan tajamnya tak lepas dari pria jangkung di depannya itu.

Yang dipandang hanya mengerjap dengan wajah bingung, posisinya seperti dia kepergok sedang berselingkuh dengan pacar orang. tapi bukankah haechan membenci renjun?

"Pulang lo" titah haechan.

"Ini juga mau pulang bang. Yaudah kalo gitu, kak renjun jie pulang dulu ya nanti jie kabarin kalo udah sampe rumah" 

Pria jangkung itu tersenyum ke arah renjun sambil menaiki motornya dan pergi menjauhi area parkiran apartemen haechan setelahnya.

"sshhh sakit haechan" ringis renjun.

Haechan mencekal tangannya sangat kuat sekarang, hingga renjun merasakan kuku kuku haechan menancap di kulitnya.

Haechan mengabaikan ringisan pria mungil itu, dengan segera ia menarik renjun untuk masuk kedalam apartemennya. Langkah renjun seperti terseret, pasalnya langkah kaki renjun tidak bisa menyamakan langkah lebarnya haechan.

"Haechan pelan pelan, ini lepas haechan. sakit" 

"berisik!" 

Pria berkulit tan itu memojokkan renjun pada dinding setelah masuk apartemennya. siluet mata tajamnya tak lepas dari rubah kecil di depannya sekarang. nafas haechan memburu bersamaan dengan dia yang menahan emosinya, pemandangan renjun yang di cium jisung benar benar mengganggu nya.

"Kenapa jisung nyium lo?" kini satu tangan haechan sudah berada di sisi kanan renjun untuk mengunci pergerakan rubah mungilnya.

"itu.."

"JAWAB LEE RENJUN!"

mata renjun memejam kala haechan membentaknya, tiba tiba saja tubuhnya bergetar. saat ini manik matanya bertemu dengan tatapan membunuh dari pria tan di hadapannya, renjun benar benar takut dengan amarah haechan. 

"Sampe mana dia nyentuh lo renjun?"

Renjun hanya menggelengkan kepalanya dengan matanya yang sudah berkaca kaca,

rasanya ia takut jawaban yang di berikannya malah membuat haechan lebih marah lagi kepadanya.

"Lee Renjun jawab pertanyaan gua, sampe mana dia nyentuh lo sialan?!!" 

rubah mungil itu akhirnya menangis, ia masih enggan menjawab pertanyaan haechan dan hanya bisa menggelengkan kepalanya berkali kali. renjun tidak mau jika haechan kembali kasar kepadanya, padahal sepertinya dirinya tak berbuat kesalahan fatal tapi mengapa haechan sangat marah kepadanya.

Tangan haechan bergerak menonjok tembok tepat di samping kepala kanan renjun kala renjun tak kunjung menjawab pertanyaannya. Lalu ia mengacak rambutnya prustasi, sebenarnya apa yang dilakukannya sekarang? padahal dirinya berjanji untuk tidak membuat renjunnya menangis lagi.

Haechan mengangkat tubuh mungil renjun dan menggendongnya seperti koala.Dengan renjun yang masih terisak di gendongan Haechan, pria tan itu membawa renjun ke kamarnya.

 Haechan mendudukkan renjun di tepi kasurnya dengan dia yang ikut duduk di samping rubah mungil itu. kedua tangannya mengusap air mata renjun yang membasahi wajah cantiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mauvaise Relation [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang