Quatre

760 70 2
                                    

08:00PM
Renjun sudah menyelesaikan pekerjaan paruh waktunya hari ini, Ia pun sedikit bersenandung saat masuk ke dalam apartemen milik haechan. alisnya berkerut kala mendapati banyak sepatu yang tergeletak dilantai pintu masuknya.

"apa haechan bawa temen temennya hari ini ya" monolog renjun

Ia mendengar samar samar percakapan banyak anak Adam yang tengah berada diruang tamunya

"busett Chan, ini mah bukan tinggal sama kakak tiri kali tapi namanya lagi simulasi sebelum hidup berumah tangga berdua hahaha" Jeno terkekeh disana saat melihat banyak makanan dan bahan masakan berada di kulkas sang pemilik apartemen.

Haechan yang tengah sibuk menonton layar televisinya hanya berdecak dan memutar bola matanya malas.
"lagian gue penasaran gimanasih orangnya sampe lo benci sebegitu nya sama dia" kali ini sungchan yang berucap sambil memainkan game di handphone nya bersama jisung disebelah nya.

"hmm.. bener tuh bang, kata ibu jisung jangan terlalu benci nanti jadi cinta loh" tanpa aba aba jisung sedikit meringis kala langsung mendapati lemparan bantal dari haechan.

"Sialan, jangan dibahas. lo mending semua pergi deh, makin ngerusak mood gua aja"
ke tiga anak adam itu hanya terkekeh melihat haechan yang tengah kesal berbeda dengan renjun yang sejak tadi ragu untuk melangkah masuk kedalam apartemennya setelah mendengar percakapan haechan dengan teman temannya.

apa ia harus putar balik di posisi ini atau tetap melangkah masuk kedalam? belum selesai renjun bergelut dengan pikirannya, ia tersentak kala salah satu teman haechan sudah berdiri di hadapannya.

"eh.. ini..." tatap jisung penuh tanda tanya.

Renjun pun segera membungkuk dan mengulas senyumnya semanis mungkin dengan kegugupan yang di landanya "h-hallo, saya renjun kakaknya haechan"

Mata jisung mengerjap lucu, apa katanya tadi, kakaknya haechan? berarti bayangan nya tentang kakak tiri haechan yang kolot, galak dan membosankan itu salah? bagaimana bisa haechan menyebut pria mungil secantik ini dengan sebutan parasit?

Jisung pun tersadar kala renjun melambai lambaikan tangannya guna menyadarkan Jisung dari lamunannya.
"kamu gapapa?" tanpa basa basi jisung langsung menjabat tangan mungil renjun sembari tersenyum dengan salah tingkah "Park jisung, temannya kak haechan kak"

"JISUNG LO LAMA AMAT NGAMBIL KONCI MOTOR GUE, ADA GAK?"

"Kakak pulaaang" dengan ragu renjun masuk kedalam apartemennya dengan jisung disebelahnya, membuat ketiga anak adam yang berada disana terdiam.

"Bang hace lo kok gak bilang kakak tiri lo modelannya begini" ucap jisung asal.
modelan seperti apa memangnya yang dikira si jangkung itu terhadap renjun? renjun tidak nyaman dihadapkan dengan posisi canggung seperti ini, rasanya ia ingin segera pergi meninggalkan keempat anak adam itu sekarang juga.

"wow hallo kakaknya haechan, gue jeno. btw ini makanannya gue yang makan aja ya, sayang bener makanan seenak ini ga ada yang makan"

renjun hanya mengangguk sembari terkekeh pelan "silahkan, saya ke atas dulu ya. permisi" dengan cepat renjun segera bergegas pergi ke atas menuju kamarnya.

"Chan serius lo benci banget sama makhluk selucu itu? sial gue iri banget, lo bisa punya kakak tiri selucu itu dan tinggal cuman berduaan disini? hidup ini emang gak adil bener sama gua dah" ucap sungchan.

"anjir Chan ini enak banget ayam kari nya, gila. udah cantik pinter masak lagi, gue sih kalo jadi lo kayanya gabakal bisa nahan hasrat gue sendiri serumah sama bidadari modelan kakak lo" beo Jeno kala menyicipi makanan yang telah berhasil ia hangatkan sendiri.

haechan pun melempar kacang tepat mengenai kepala Jeno yang tengah asik makan dimeja ruang tamunya itu. "otak selangkangan lo pada di rem dulu deh mending, perkataan lo semua gak berguna buat gua sialan. mending lo pada bantu gua sekarang"

Mauvaise Relation [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang