Chapter VII

567 100 21
                                    

Idealisme itu bagus tapi harus diimbangi dengan kemampuan membaca kenyataan

Fahrudin Faidz

_________________________________________

Disclaimer

Cerita ini di buat atas dasar fiksi semata, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun
_________________________________________

Hepy Reading guys

Ke esokan harinya, terdapat Marsha yang terbangun dari tidurnya, seperti biasa ia duduk sebentar ditepian kasur untuk mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya akibat baru bangun tidur

"Dimana gw" monolog Marsha karena kesadarannya udah mulai pulih, ia menyadari, kalau sekarang ia bukan berada di kamarnya ataupun di kamar teman-temannya

Saat ia menoleh ke arah pintu terdapat sosok laki-laki yang sedang tertidur di kursi sofa dekat pintu kamar

"Siapa dia" ucap Marsha

Setelah melihat Laki-laki itu, Marsha menyadari kalau baju yang ia kenakan sekarang bukan baju yang ia kenakan semalam, dan ketika menoleh ke lantai kamar, Marsha melihat pakaian yang ia kenakan semalam, berserta pakaian dalamnya berserakan di lantai kamar itu

"Aaaaaaaaaaaaaa" teriak Marsha, yang mampu membuat Freyan terkejut dari tidurnya

Freyan yang terkejut karena teriakan Marsha, pun langsung segera bangun dari tidurnya dan menghampiri Marsha

"Sha, hei lo kenapa" tanya Freyan

"Kak Freyan" ucap Marsha

"Ia Sha, ini gw, lo kenapa" tanya Freyan

"Kak, kaka tega sama gw, kenapa kakak ngelakuin itu sama gw, disaat gw gak sadar karena mabuk" tanya Marsha

"Maksudnya, gw ngak ngerti Sha", ucap Freyan

"Alah gak udah bohong lo Kak", ucap Marsha kemudian ia mengambil tongkat baseball yang memang sengaja di pajang di kamar itu, lalu dengan segera memukul Freyan mengunakan tongkat baseball tersebut

"Aduh sakit Sha" ringis Freyan

Namun Marsha tidak memperdulikan ringisan Freyan, dan terus memukul Freyan menggunakan tongkat baseball tersebut

Karena terus dipukul, Freyan yang tak tahan pun langsung berlari keluar kamar

"Jangan lari lo Kak", ucap Marsha kemudian berlari mengejar Freyan

Freyan langsung berlari kearah dapur dan langsung berlindung dibalik tubuh tantenya

"Eh eh, kalian ngapain, tante mau masak" ucap tante Freyan

"Tante, mingir, biar aku beri pelajaran, sama si brengsek ini", ucap Marsha

"Emangnya Keponakan tante ngapain kamu" tanya tantenya Freyan

"Dia udah tega celehkan aku tante, saat aku gak sadar semalam" ucap Marsha dan ingin memukul Freyan yang sedang berlindung di belakang tantenya

"Udah cukup, semalam itu, tante, yang gantiin baju kamu, karena baju kamu udah bau alkohol, bukan Freyan yang ngegantiin baju kamu", ucap tantenya Freyan

"Tuh dengerin tuh, jangan suuzon kalau jadi orang" ucap Freyan yang masih berlindung dibelakang tantenya

"Diam lo Kak, jadi benar tante yang gantiin baju aku" tanya Marsha

Tantenya Freyan pun hanya tersenyum seraya menganggukan kepalanya pertanda ia membenarkan pertanyaan Marsha

"Kak, Freyan hehehehehe, maafin gw yah" ucap Marsha sambil terkekeh

Cinta Di Gunung RinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang