6

1.3K 99 25
                                    

Renjun masih mengawasi Jeno yang sedang mondar-mandir sambil menggendong putranya. Dia tidak tahu apa yang ingin pria psikopat itu lakukan. Wajah Xiaobao sudah berubah menjadi merah tua karena trauma, tetapi pria itu tetap tidak mau melepaskannya, bahkan setelah Renjun memohon dan menyetujui apa pun keinginannya, Jeno masih mempermainkan mentalnya dengan cara menyandera balita itu.

Xiaobao menggeliat sambil menangis, "Ayah... AHH! Huhuhhuu..." Jeno mencubitnya lebih kuat dari sebelumnya, kali ini dia membiarkan Renjun melihatnya.

Xiaobao kesakitan.

"HENTIKAN!"

Pria itu adalah manusia paling keji yang pernah dia temui.

Renjun merasa putus asa. Kakinya yang patah membengkak besar dan terus menerus berdenyut seiring dengan rasa khawatirnya atas keselamatan Xiaobao.

"Apa yang kamu lakukan! Cepat bebaskan putraku!—"

"DIAM!!" Jeno membentak keras hingga membuat balita itu lebih takut padanya. Namun, dia tampak tidak peduli. Dia bahkan meremas mulut Xiaobao yang menurutnya sangat mengganggu hingga balita itu menjerit tanpa suara. "AKU BILANG DIAM!"

"LEPASKAN DIA!" Dia marah, sangat marah! Sambil menangis karena frustrasi, dia kembali merangkak mendekatinya pelan-pelan, wajahnya berurai air mata.

"Lee Jeno— lakukan apa pun yang kamu mau padaku. Tapi, lepaskan dulu Xiaobao!"

Dia sudah memikirkan skenario penolakan dari psikopat ini.

Tanpa di duga, Jeno menyetujuinya dengan mudah. "Baiklah," Katanya, lalu membuka pintu kamar bocah itu dan melempar Xiaobao yang masih menangis dari pelukannya dengan enteng.

"!!!!!!!!"

"Selesai." Dia langsung mengunci kembali kamar itu dan menatap Renjun tanpa bersalah, seolah-olah sedang membuang barang bekas, bukan manusia yang hidup. Terdengar bunyi dentuman yang sangat keras setelah balita itu terlepas dari tangannya. Entah tubuh bagian mana yang menyentuh lantai, tetapi setelah Jeno melemparnya, Xiaobao tidak sedikit pun mengeluarkan suara.

Renjun hampir muntah darah. Bola matanya melotot penuh teror. "Apa yang kamu—" Dia tidak percaya apa yang baru saja dia lihat. Dengan amarah yang memuncak, Renjun menggebrak keramik di bawah tubuhnya hingga dia tidak bisa merasakan telapak tangannya lagi."KENAPA KAMU MELEMPARNYA!!!!!!" Lengkingan suaranya terdengar menyakitkan, volumen sangat tinggi, bahkan sedikit menarik pita suaranya, tetapi dia tidak peduli. Dan kembali meneriaki pria psikopat itu, "ANAKKU!! APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ANAKKU!!!!"

Beraninya dia...

Beraninya psikopat ini menganiaya anaknya!!

"Tanganku terpeleset." Dia tidak peduli apakah ketinggiannya bisa membuat kaki kecil itu patah, dia bahkan tidak peduli saat Renjun yang syok menyaksikan anaknya dihempaskan begitu saja terlihat sangat marah. Yang dia tahu adalah bahwa dia sangat puas melihat reaksi dari orang yang sedang dia permainkan. Dia sangat suka menyiksa orang. Dalam kamus psikopatnya, orang lain harus lebih menderita daripada dirinya. Dia akan mewujudkan penderitaan yang tidak akan pernah terlupakan.

"LEE JENO! KENAPA KAMU MELEPARNYA!!! KENAPA KAMU MELEMPARNYA!!" Dia hampir seketika berdiri. Sebagai seorang Ayah, dia sangat tidak rela melihat anaknya diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Perasaan ingin membunuh orang jahat ini begitu kuat, kebencian di mata Renjun sangat dalam. Awalnya, saat Jeno memukulinya, dia hanya berpikir untuk mencari cara agar bisa kabur dari tangan orang gila ini, tetapi setelah melihat Xiaobao juga menjadi korban, hati Renjun langsung mengeras. Dulu, dia bukanlah orang yang pendendam, namun sekarang dia benar-benar ingin bertarung dengan orang ini sampai mati!

[𝐁𝐋] 🔞𝐓𝐎𝐏 𝐒𝐀𝐃𝐈𝐒𝐓𝐈𝐊 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang