Bab tiga

23 13 2
                                    

                              🕊️🕊️🕊️

Dengan susah payah Mora berjalan ke dalam kamar mandi untuk membersihkan darah-darah yang bercucuran

***

"Shhh" lenguh gadis itu ketika menempelkan kapas ke jidat nya untuk menghilangkan bekas-bekas darah

Mora melirik kearah jarum jam yang berputar di dinding kamar

00.01

"Shhh, udah malam obatin nya besok ajalah" ucap gadis itu kemudian naik ke atas tempat tidur

BRAKKK

baru beberapa menit yang lalu Mora menutup mata kini di kagetkan dengan suara jendela kamar yang terbuka tiba-tiba

Jendela dan gorden-gorden kamar terbuka kemudian tertutup lagi dan begitu seterusnya, angin meniup sangat kuat hingga membuat separuh buku-buku Mora yang terletak di depan jendela terjatuh begitu saja

Mora yang sudah berbaring menatap datar jendela yang terbuka, rasanya sangat malas untuk bangun lagi

Dengan helahan nafas panjang gadis itu bangun dari tidur nya lalu berjalan kearah balkon kamar

Terdengar helahan nafas yang entah sudah berapa kali gadis itu ulang

berjalan kearah balkon kamar, menatap sejuk kearah kota yang sangat luas dan terang

Berisik namun tenang. Satu kata untuk malam ini

Mora sebenarnya sudah lelah dengan semua cobaan yang di berikan oleh tuhan untuk nya

Mora lelah! Lelah hati, lelah batin, Lelah fisik lelah semuanya! Bahkan Entah sudah berapa kali gadis itu mencoba untuk mencelakai diri nya sendiri, tetapi tidak ada gunanya, karna ia akan tetap dan selalu kembali ke keadaan yang sama

Gadis itu meringkuk di atas kursi sambil memeluk tubuh nya sendiri yang hanya berbalut crop-top serta celana pendek

Membiarkan diri nya di luar kamar bersama angin yang dingin nya menyentuh tulang-tulang tubuh

1.00

Tanpa di sadari, gadis itu sudah duduk di sana selama satu jam namun ia enggan untuk masuk

" Harus pakai cara apa lagi agar aku pergi dari dunia? " Gumam nya sambil menggigiti kuku-kuku nya

Mora meringis menatap jari¹ kuku nya yang sudah mengeluarkan darah, dengan cepat ia masuk untuk mengambil tissue basah

Selesai membersihkan kuku nya, mora langsung menutup dan mengunci jendela nya dan bergegas untuk tidur

                              ×××

5.20 pagi-pagi sekali Mora sudah berada di dapur untuk memasak dan membersihkan rumah, ini sudah menjadi kebiasaan nya, dan memang harus wajib ia lakukan

Mora memasak, mencuci piring, mencuci pakaian keluarga nya, mengepel lantai dan perkerjaan rumah lain nya semua ia kerjakan

kenapa harus Mora yang melakukan semua itu? Kemana Art di rumah itu?

Jawaban nya adalah karna orang tua mora tidak ingin membuang-buang uang hanya untuk membayar Art! Kan sudah ada Mora

Hanya dalam hitungan menit Mora sudah selesai membersihkan rumah dan semua makanan sudah tertata rapi di atas meja

Mora menghembuskan nafas lega, ia tersenyum menatap seluruh ruangan yang sudah rapi kemudian pergi ke atas untuk membersihkan diri

" Loh handuk pink ku Kemana? Perasaan tadi pagi masih ada di sini deh " ucap Mora heran

Broken hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang