" Kirana itu bukannya baju aku? "
Kirana berhenti sejenak kemudian mengalihkan pandangan nya kearah semua orang di meja makan itu yang kini sedang menatap diri nya
" H-hah? " Gugup Kirana
Satu lagi, di keluarga itu sangat anti yang nama nya mengambil barang milik orang lain! Terutama Diana, dia sangat benci ketika melihat seseorang yang menggunakan barang orang lain tanpa seizin orang tersebut
Diana meletakkan sendok nya cukup keras sampai membuat Mereka semua terkejut
" I-ini baju Kirana, Kirana baru beli ini kemarin" jawab Kirana cepat
" Ohh, eh tapi baju itu belum ada di Indonesia loh " Ucapan Mora kini membuat Diana kembali mengeratkan kepalan tangan nya
Kirana kelimpungan sendiri, terlihat jelas kering yang mengalir dari pelipis nya serta mata nya yang terus memandang kesana-kemari
" Kirana! " Tekan Diana, Diana adalah wanita karir, ia bekerja di perusahaan ayah nya sebagai CEO untuk mengganti sang ayah
Dia itu jenius, dia bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah
Ia jarang di rumah, itu sebabnya saat ia mendengar kabar bahwa Mora menjual diri, ia langsung pulang dan menyaksikan bagai mana Mora di siksa oleh ayah nya
Lastri dan Bram tidak pernah membantah ucapan Diana, Kalau boleh jujur mereka cukup Takut dengan Diana
Diana, ia di besarkan di Italia dan baru kembali ke Indonesia saat sudah selesai berkuliah, dan mengurus perusahaan ayah nya sekarang
Alasan kenapa mereka ngeri dengan Diana adalah, karna Diana besar di Italia dan tinggal bersama saudara Bram yang kedudukannya Sangat tinggi di dunia bawah
Kata Saudara Bram, bahwa Diana tidak boleh di remehkan karna dia sudah terjerumus masuk ke dalam dunia bawah, tak jarang juga ia mengikuti sang paman berburuh manusia
Sebut saja Diana itu seperti seorang psikopath
Saat ini ruang makan menjadi tegang karna Diana sudah tidak lagi berekspresi, bahkan Davin tidak berani bergerak
" Pakaian itu dari Spanyol, dan akan di ekspor ke Indonesia bulan depan, sebelum itu tidak ada yang mampu membeli pakaian itu sebelum punya sertifikat " ucap Diana dengan datar
" Dih ngeri amat, baju doang pakai sertifikat " batin Davin terkekeh
" Mora siapa yang memberi mu pakaian itu!? " Tanya Diana lagi
Dengan tenang tanpa ada wajah cemas atau gugup sekali pun Mora menatap mata Diana " Itu dari Nina, anak nya om praja" ucap Mora
Praja, atau Lebih lengkapnya William praja Juandra, Pengusaha kaya sebelum mereka
" Keluarga Juandra. Hanya mereka yang mampu membeli pakaian yang belum di ekspor ke Indonesia " ucap Diana datar
" Apa Nina juga teman mu Kirana? " Tanya Diana menatap jengah Kirana
" I-iy- "
" Enggak, nina gak suka sama Kirana, entah Mora juga gak tau apa alasannya " kata Mora memotong ucapan Kirana
Mora, anak yang ceplas-ceplos, seperti yang di jelaskan, bahwa dia akan bersikap layaknya orang biasa jika siang hari tapi jika malam tiba ia akan menjadi sosok yang paling menyedihkan di muka bumi
" KIRANA! BUKA PAKAIAN ITU SEKARANG " bentak Diana, Untung mereka sudah selesai makan
" T-tapi kak, Kirana suka sama baju ini, dan sangat cocok di tubuh Kirana" ucap Kirana memohon
" Eh Gak bisa gitu, soal nya itu baju dari Nina temen Mora, jadi sini balikin sekarang " kata Mora dengan ekspresi tengil nya
" Kirana! "
" IYA IYA " ucap Kirana kesal dan langsung berjalan ke atas untuk mengganti pakaian nya
×××
Saat ini Mora sedang dalam perjalanan bersama Nina, selesai makan dan berdebat yang di sebabkan oleh Kirana, Nina datang menjemput Mora Untuk datang ke pesta ulang tahun nya
" HAHAHAH terus-terus habis itu si Kirana ngapain mor? " Tawa Nina setelah itu bertanya
" Ya gitu, dia bilikin baju nya dan Lo tau gak? Sebelum di balikin, kaka gue si Diana nyuruh dia buat nyuci tu baju habis itu baru di balikin ke gue " Ucap Mora tertawa di balas tawa pula oleh Nina
Ini lah Mora, jika di rumah ia akan berbicara menggunakan Aku-kamu tetapi jika di luar bersama teman atau sahabat nya, maka dia akan menggunakan kata Lo-Gue, bisa di bilang Mora itu ada dua orang, karna jika malam dan hanya di rumah dia sangat jauh berbeda
Mungkin jika Nina mengetahui itu dia akan sangat terkejut
" Hha lucu banget, lagian ngapain sih ngambil baju orang, kek gak punya baju aja " Ucap Nina di sela-sela tawanya
" Eh mor, Lo cantik tau kalau pake baju pink-pinky gitu, kek feminim banget tau " Ucap Nina
Selama ini, Mora memang selalu menggunakan pakaian Oversize dan berwarna gelap, katanya sih biar keren
Mereka kini sudah sampai di depan mansion milik Nina, terlihat jika sudah banyak orang yang datang karna banyak nya mobil terparkir di sana
Seperti nya Mora sangat spesial hari ini sampai yang punya acara harus turun tangan untuk menjemput nya
" Mansion Lo gede banget sumpah " Mora berdecak kagum menatap Mension Nina yang seperti istana
" Ah Lo lebay, yuk turun " ucap Nina turun dan di susul oleh Mora
×××
Saat ini acara Nina sudah hampir selesai, hanya tinggal sesi foto bersama
Nina celingak-celinguk mencari Mora yang tidak terlihat sama sekali
" Ada apa sayang? " Tanya Maya mami Nina
" Mora manaya mih? Perasaan tadi ada "
" Eh iya ya, coba mami minta tolong MC dulu " ucap Maya berjalan kearah MC dan membisikkan sesuatu
" ATAS MAMA MORA SALSABILLA, ANDA DI PANGGIL UNTUK IKUT SESI FOTO BERSAMA" ucap MC di mic
5 menit menunggu, Mora belum juga tiba, membuat Nina cemas bahkan orang tua Nina juga ikut cemas
Namun tak lama Mora datang " Nina " panggil Mora
Nina tersenyum lega melihat kedatangan Mora, tapi ada yang berbeda dengan gadis itu,wajah nya pucat dan baju nya seperti kotor
" Mora kamu gappa? " Ucap Nina saat Mora sudah berada di dekat nya
" Aku gakpapa yuk foto " jawab Mora tersenyum, dan mereka pun melakukan foto bersama
Dan tiba untuk mereka foto berduaa sebagai sahabat
" Mora senyum dong " Ucap fotografer saat melihat Mora yang sedari tadi hanya datar
" Mor Lo gakpp- "
BRAKK....
" MORA! "
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken hearts
Short Story(FOLLOW SEBELUM BACA CINTA) ••• "Setiap manusia, memiliki batas kesabaran"- Mora Menceritakan, tentang seorang gadis yang Ceria, Absurd, bar-bar, banyak tingkah, Cerewet Tapi itu semua hanyalah alibi, untuk menutupi kisah dan sifat yang sebenarn...