cerita ini bermula ketika seorang gadis asal Thailand yang bernama Ciquita terpaksa pindah ke Korea mengikuti orangtua yang memiliki bisnis di sana dan tanpa sengaja bertemu seorang gadis cantik asal korea yang bernama Ahyeon di sekolah barunya.
Ciq...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUGGG...... ruka mengejar canny lalu menarik pundaknya kemudian memukul pipi gadis itu. canny yang diserang secara tiba tiba hanya memberikan senyuman pada kaka kelasnya itu.
"sialan lo anj*" ruka semakin emosi melihat canny yang tersenyum padanya sampai ia memukul bertubi tubi.
minji yang melihat itu berusaha menarik ruka namun ruka semakin menjadi, canny yang sudah kewalahan dari tadi tanpa melawan ia mencoba mendorong ruka tapi minji tidak terima sehabatnya dipelakukan begitu padahal ruka lebih kejam lagi pada canny namun karna minji sudah emosi sedari tadi akhirnya ia melakukan hal yang sama pada canny.
Dua sahabat itu melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan terlebih lagi dilingkungan sekolah, semua orang disana sangat panik termasuk ahyeon yang ingin membantu canny tapi masih ditahan oleh rami.
"lepasin ram" ahyeon memaksa
"jangan yeon, nanti lo kenapa kenapa" rami khawatir
"ga mungkin" dan ahyeon pun terlepas dari genggaman rami dan berlari ke arah canny untuk menolong.
canny yang melihat ahyeon dengan berlumuran darah dimukanya , ia hanya ngarahkan tangannya pertanda untuk tidak mendekat karna dalam keadaan apapun canny masih memikirkan ahyeon yang takut terjadi apa apa terlebih lagi minji dan ruka sedang dibaluti emosi.
langkah ahyeon sempat terhenti karna melihat isyarat dari canny tapi tidak mungkin ahyeon membiarkan gadis yang ia sukai dihajar habis habisan, ia berlari lagi ke arah canny namun sebelum ahyeon sampai, ia keduluan oleh pharita yang berlari sangat kencang dari arah belakangnya lalu pharita langsung mendorong ruka dan minji.
Ahyeon yang melihat itu merasa bukan haknya untuk ikut campur urusan itu akhirnya ia memilih untuk kembali ke arah rami lalu mengambil tas dan pergi tanpa bicara sama sekali pada rami.
"hah,, maksud lo??" pharita bertanya sambil membersihkan muka dan bibir canny yang berlumuran darah.
"iya, bocah sialan ini, udah rebut lo dari gw,, sekarang aja lo peduli banget sama dia kan??!!" sambil menunjuk canny yang berada dipelukannya pharita karna sangat lemas.
"heh, emang kapan gw jadi punya lo??" meletakan canny lalu berdiri mendorong pundak ruka.
