{ 39 }

680 75 7
                                    

Disuasana malam yang begitu sunyi bersama hujan yang belum pernah berhenti , ruka berjalan  tanpa arah tujuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disuasana malam yang begitu sunyi bersama hujan yang belum pernah berhenti , ruka berjalan tanpa arah tujuan.

beberapa hari ia lewati dengan berusaha melupakan kejadian waktu itu tapi tidak bisa merubah perasaan bersalahnya pada pharita terlebih lagi ia bukan hanya mengecewakan gadis itu tapi perasaan ayah serta adiknya.

ia merasa jadi anak, kaka dan orang yang tidak berguna , tidak ada yang bisa dibanggakan darinya bahkan cinta yang selalu ia harapkan ternyata pupus begitu saja oleh kesalahannya sendiri.

"kenapa gw jadi orang yang ga berguna kaya gini sih?" menyalahkan dirinya sendiri

Entah kemana dirinya berjalan, tubuhnya sudah sangat basah oleh hujan tapi ia tidak sama sekali menghiraukan dirinya seperti apa yang pasti ruka hanya ingin menghilangkan fikirannya yang mengganggu selama ini.

Namun terlalu larut malam untuk seorang gadis berkeliaran diluar yang tanpa sengaja diperhatikan oleh pharita dibalik mobilnya yang baru saja pulang dari berbelanja.

Pov Pharita

"pak, berhenti sebentar" pharita mencoba memberhentikan mobilnya untuk sekedar melihat dengan jelas gadis yang berjalan sendirian karna ia rasa seperti mengenalnya.

"Ruru!!" pharita membulatkan matanya melihat gadis yang sungguh malang itu adalah orang yang ia kenal.

Pharita segera keluar dari mobilnya
"non mau kemana??" supirnya bertanya pada pharita

"tunggu sebentar pak" lalu ia mengambil payung dan sedikit berlari ke sebrang jalan untuk memastikan.

"ru,,,,, RUKA!!" pharita sedikit berteriak karna suaranya kalah dengan derasnya hujan.

Ruka mencari ke arah sumber suara yang memanggil namanya lalu ia menemukan seseorang yang tak jauh dari tempat ia berdiri.

"Ri,,,, rita" ruka memanggil pharita dengan ragu ragu
"tidak mungkin ia disini" mencoba mengucek matanya berulang kali.

"kenapa masih ada" mencoba membuka matanya sangat lebar

"ruka" pharita memanggil ruka sekali lagi

"RITA!!!!" ruka baru sadar ternyata itu bukan halusinasinya melainkan pharita yang sesungguhnya sedang berdiri dihadapannya.

"Kenapa lo kaya gini malem malem sih??" pharita mencoba menegur ruka yang terlihat aneh

"rita,, rita,,, gw minta maaf sama lo" ruka langsung meraih kedua tangan pharita memohon maaf pada gadis itu.

"gw tanya lo ngapain disini"

"gw cuma mau minta maaf sam.........." belum selesai ucapannya,, ruka yang sebetulnya sudah sangat lemah dari sebelum ia keluar rumah ternyata malah pingsan dihadapan pharita.

"astaga,, kenapa ini" pharita langsung meminta supirnya untuk membawa ruka ke rumahnya.

Pharita mengarahkan supirnya untuk membawa ruka ke kamar tamu.

Love Me Like You Do (Chiyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang