cerita ini bermula ketika seorang gadis asal Thailand yang bernama Ciquita terpaksa pindah ke Korea mengikuti orangtua yang memiliki bisnis di sana dan tanpa sengaja bertemu seorang gadis cantik asal korea yang bernama Ahyeon di sekolah barunya.
Ciq...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ahyeon sedari tadi mencoba menenangkan fikirannya yang semeraut , berusaha berkonsetrasi dengan pelajaranpun sangat susah padahal ia dikenal sebagai anak berprestasi bahkan tanpa belajarpun nilai ujiannya sangat bagus tapi kali ini ia tidak bisa melawan fikirannya sendiri.
"gini yah ternyata rasanya patah hati" ia membatin "tapi patah hati kenapa??" "dia kan bukan punya gw" "sial,,, bikin gw kacau cuma mikirin orang itu" lalu ia memijit mijit kepalanya yang terasa sakit
"lo sakit yeon??" tanya rami
"ga ko, cuma puyeng dikit aja"
"mau ke UKS???"
"ga usah ram, bentar lagi juga kita pulang"
"kalau ada apa apa lo bilang sama gw yah" ahyeon hanya tersenyum
rami sebenarnya merasakan ada yang beda dari sahabatnya akhir akhir ini ,, terlihat ahyeon sedang memiliki masalah tapi ia belum tau masalahnya apa dan ia pun tidak mau menanyakan hal itu , cukup menunggu ahyeon yang akan bercerita suatu saat kepadanya.
jam menunjukan pukul 15:00 pertanda sudah waktunya untuk pulang.
"yeon, lu main dulu ga??" tanya rami
"engga, kayanya gw mau langsung pulang aja"
"yakin nih ga mau jalan jalan dulu??"
"engga ram, gw kangen rebahan sambil dengerin music aja" rami mengernyitkan dahi tanda ia membenarkan fikirannya selama ini tentang ahyeon
"yaudah kalau gitu, gw balik duluan yah,, bye yeon" dibalas dengan lambayan tangan ahyeon
ahyeon berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah dengan menggunakan headset , ia mencoba menghilangkan fikirannya sebari mendengarkan musik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
namun tiba tiba ada yang menarik tangan ahyeon lalu melindunginya dari depan, ia sangat kaget dan hampir terjatuh namun dengan sigap orang itu merangkul badannya agar gadis itu tidak terjatuh.
