Hai!

361 48 21
                                    

Hai! Aku, El Sabiru Azzahra Bramasta. Orang orang biasa panggil aku dengan sebutan biru, tetapi mama memanggilku 'El'. Aku berusia 17 tahun, tinggal di kota besar jakarta. Aku masih bersekolah, kelas 12 sma. Tapi aku juga bekerja di perusahaan papa. Jadi, aku bisa menghasilkan uang untuk diriku sendiri tanpa harus membebani orang tua.

Orang orang diluaran sana menganggap keluarga ku bahagia speerti apa yang mereka lihat melalui social media. Papa ku seorang pengusaha besar di kota ini, dan mama ku adalah seorang model yang sudah terkenal di luaran sana.

Aku juga mempunyai sahabat yang selalu ada di setiap hari hari ku. Mereka yang menemaniku dari kecil hingga sebesar ini, mereka adalah orang orang terbaik yang pernah aku kenal.

Tapi... Ada seseorang yang aku kagumi di sekolah. Dia anak yang pintar dan baik, bahkan semua murid di sekolah ini memuji nya. Namun dia memiliki kekurangan, yaitu... Tidak bisa aku miliki. Mungkin, aku akan menceritakan kisah kisah ku di sini.

Oh ya! Aku lupa memberi tahu hobi ku, aku memiliki hobi yaitu bermain alat music dan dance. Aku suka semuanya!!! Bisa dibilang aku adalah anak yang multitalenta. Bukan sombong, tapi ini kenyataan. Banyak kok yang bilang seperti itu

Aku juga bersekolah di CAKRAWALA BANGSA, kelas XII ipa 2. Kebetulan sekolah itu milik kakek.

♪♪♪

Pagi ini biru sudah berada di sekolahnya, hari ini ada sebuah acara yang diadakan di sekolah. Semua murid wajib mengikuti acara ini, terutama sabiru

"Sabiruu!!"

"Ya, kenapa je?"

"Di suruh ke ruang kepala sekolah sama pak dani" ucap nya pada biru, Jeje. Salah satu sahabat biru.

"Huft... Makasih je, kalo gitu gue ke sana dulu ya. Lo duluan aja" ucap biru pada jeje

"Mau gue temenin gak sa?" Tanya jeje

"Gak usah je, makasih" ucap biru tersenyum menatap sahabatnya itu

"Lo mending samperin yang lain aja, gapapa gue sendiri bisa kok" ucap biru dengan cepat, ia tahu bahwa jeje akan berusaha keras menemani nya ke ruang kepsek

"Aishh, yaudah kalo gitu" ucap jeje

"Gue duluan, kalo udah selesai langsung ke kelas aja. Gue sama yang lain nunggu lo di kelas" lanjut jeje

Sabiru mengangguk patuh ia berjalan meninggalkan jeje di koridor. Jeje menatap punggung sabiru yang mulai menjauhi nya, menatap penuh kagum kepada satu sahabat yang ia sayangi ini.

















Pintu ruang kepsek terbuka, memperlihatkan seorang paruh baya yang menatap tajam pada biru. Dengan hati hati biru mendekati orang itu, jantungnya berpacu dengan cepat.

"Ada apa kek?" Cicit biru pelan

"Kamu tau apa kesalahan mu, biru?" Tanyanya

"Tidak tau kek..." Jawab biru, ia menundukan kepalanya. Ia takut dengan tatapan sang kakek

"Anak bodoh! Ini apa, hah?!" Kakek mengeluarkan sebungkus rokok. Rokok yang ia temui di kamar cucu nya waktu itu

"INI APA SABIRU?! INI APAA?!" Bentak nya pada sabiru

Kakek mencengkram rahang sabiru, ia menatap tajam sang cucu yang matanya sudah berkaca kaca "Sudah berani kamu merokok, sabiru?! Berani kamu??!" Kakek masih membentak sabiru.

Sabiru Dan lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang