tipis tipis dulu yh....
Kenzie
Jacob****
Hari ini kedua orang tua Kenzie dan Jacob pergi beberapa hari untuk urusan bisnis, yang membuat mereka terpaksa hanya berduaan dirumah.Jacob sejujurnya merasa sedikit terbebani karena ia diharuskan untuk menjaga adiknya. Bukannya apa-apa, tapi sungguh ia berani bersumpah bahwa adiknya itu sangatlah menyebalkan! ia selalu merengek bosan sepanjang hari kepada Jacob.
Seperti sekarang, Jacob sedang memainkan ponselnya sambil berbaring santai, tak menghiraukan rengekan adiknya yang sedari tadi berkata bahwa ia bosan.
"abanggg!! iih, ade mah kesel! ade dari tadi ngomong kok ngga di dengerin sihh??!!" Kenzie mendengus kesal, ia berkacak pinggang sambil menatap kearah Jacob yang tampak santai.
Jacob hanya diam sambil terus fokus kepada ponselnya, tidak mendengar karena sengaja memakai earphone dengan volume yang cukup besar.
"ABAAANGGG!! Awas yahh! ade banting nih hp nya!!!" Kenzie menatap sekitar, berusaha mencari sesuatu yang bisa ia lakukan untuk menarik perhatian sang kakak. Ia menemukan sebuah kertas di pojok ruangan, ia turun dari kasur dan mengambil kertas itu.
Kenzie menatap kertas yang berisi gambar seorang laki-laki bertubuh mungil memakai pakaian yang cukup.. erotis. Ia memajukan bibirnya. "ohhh, jadi abang suka yang kayak gini yah.." ia tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya tersenyum puas, menemukan ide baru untuk menarik perhatian sang kakak.
ia berlari menuju kamarnya dan mengganti bajunya, ia memakai baju kaos putih milik sang kakak yang tentu saja kebesaran ditubuhnya. Ia menatap penampilan dirinya di kaca dan nampak kurang puas. "Kok kayak kurang.. tapi apa ya? ade kayanya belum seksi kayak yang di kertas deh.." gumamnya sedih.
ia menghela nafas dan murung sejenak dikamarnya, tiba-tiba ia mendapatkan ide di pikirannya. Ia tersenyum dan melepas celana tidurnya, menyisakan celana dalamnya yang bermotif kartun dengan warna pink pastel yang lucu.
Ia bercermin dan memutar tubuhnya dengan bangga, ia menyisir rambutnya dan diam-diam memakai lipbalm milik ibunya. Ia juga menyemprotkan parfum beraroma manis bercampur segar miliknya, "Naahh!! udah deh! hihihi, pasti abangg bakal langsung ajak main ade abis ini!" dia terkikik gembira di depan cermin sebelum kembali memasuki kamar abangnya.
Jacob mengerutkan keningnya, mencium aroma parfum khas milik sang adik. Ia berdecak sebal dan tetap tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya, "Dek! jangan mainin parfum, awas ya kalo nanti ibu pulang, abang bilangin." katanya dengan nada jengkel.
Kenzie tidak menjawab ucapan Jacob, ia naik ke kasur Jacob dan secara tiba-tiba duduk di pangkuan sang kakak, yang membuat Jacob jelas terkejut. "Dek! gila... l-lu ngapain?.." Jacob menelan ludahnya saat menatap penampilan sang adik, ia juga dengan cepat melepas kedua earphone nya sambil menatap Kenzie kaget.
Kenzie terkikik dan merendahkan sedikit tubuh bagian atasnya, membuat wajahnya dekat dengan wajah Jacob. "abangg~ ade udah dandan! ayoo mainn sama adee!!" ia tersenyum dengan senang, tak menyadari bahwa sang kakak kini sedang mati-matian menahan ereksinya.
Wajah Jacob mulai memerah, ia merasa tubuhnya panas dan berkeringat meskipun ac menyala. "N-Ngga, maksud gua... em, maksud abang ade ngapain pake baju kayak gitu?" Jacob mengalungkan lengannya di pinggang Kenzie, memeluk pinggang ramping milik sang adik dengan posesif.
Kenzie cemberut dan menghentakkan tubuhnya dengan kesal, "iihh!! abang mah.. ade udah dandan cape-cape malah digituin? ayoo mainn, abangg~ ade gak sabar.."
Jacob menggeram saat Kenzie menghentakkan tubuhnya, membuat pantat Kenzie mengenai ereksi nya. "Arghh! jangan kayak gitu, dek! ssh.." Jacob menggigit bibir bawahnya sambil menatap Kenzie, berusaha menahan nafsu beserta desahan nya.
Kenzie malah tersenyum jahil, ia menaruh kedua tangannya di paha Jacob dan menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan iseng. Ia menatap Jacob dengan bangga, "Kenapa? abang sukaaa yah aku kayak gini?? makanyaa, kalo ngga mau ade giniin, ayoo mainn!!"
Jacob merem melek keenakan saat penisnya yang tegang di gesek oleh pipi pantat sang adik, tubuh Jacob mulai berkeringat dingin. Merasa gelisah dan menginginkan lebih.
"Aahh, mm.. dek, gerakin terussh.." pinta nya, yang membuat Kenzie kebingungan sekaligus senang.
"Kenapa?.. emang nya enak yah? emang abang ngga sakitt aku tindih terus aku giniin???" ia mempercepat ritme gerakkan pinggulnya, membuat Jacob semakin keenakan.
"Sshh! Aahh! sial.. enak bgt anjinghh!" Jacob mengarahkan tangan nya ke pipi pantat Kenzie dan meremasnya kasar.
"A-Ah, sakitt ihh abangg! jangan di remess~" rengek Kenzie.
Jacob mengabaikan rengekan Kenzie dan terus meremas pantat sang adik, sambil sesekali menampar pipi pantatnya membuat Kenzie memekik.
"Ah! mm.. sakitthh~"
Plak!
"Sakitt abangh! udaahh.. hiks!"
Kenzie mulai menangis, namun ia terus dipaksa menggerakkan pinggulnya oleh Jacob. "Berisik bangsath! gerakin terus pinggul lo, gesekin kontol gue pake belahan pantat lo."
Kenzie mengangguk dan terus menggerakkan pinggulnya, sambil sesekali merengek dan mendesah saat putingnya di cubit oleh Jacob. "Nghh.. abanghh~ aah! j-janganh dicubitt nen ade..!" rengeknya sambil menangis terisak.
Jacob tak peduli, ia terus mencubit dan memainkan puting milik sang adik sampai putingnya memerah, terlihat dari kaos putih nya yang mulai basah karena air mata dan keringat Kenzie. "Aahh! fuck.. baru di gesek gini aja udah enak bgt anjing!" nafas Jacob mulai memberat.
Ia memegang pinggul Jacob dan ikut bantu menggerakkan pinggulnya lebih cepat, sampai akhirnya Jacob menghentakkan pinggulnya dan mengeluarkan sperma nya di pipi pantat Kenzie.
AWOAKWOAKWOK tipis tipis abangkuuhh🔥🔥🔥🔥🔥 jngn berharap bkl panjang y😏😏
![](https://img.wattpad.com/cover/371016929-288-k386479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot wleowleo (bp&bl!)
RandomAWOAKOWAKWK honey kembali lagi ges, WP eek dia kira gweh akan down depresot gtu dengan dia banned story gweh? oh tentu- iya. 🙏🏻 tpi gaoaoa soalnya ak gabut jdi mo buat lagi