10🌷

196 15 3
                                    

"Bolos yuk"

Ruka melirik Rami tajam "sesat banget ajaran lo!"

"Abisnya kesel gue, karena kejadian semalam Heeseung diemin gue anjir! Gak pernah pernahnya dia diemin gue sampe segitunya" ujar Rami

"Hayu ajalah kalau gue. Gaskenn" sahut Chiquita semangat

"Ahyeon gakmau ikut ah, nanti kena marah guru"

"Gak asik ah lo, gak solid! Awas aja lo gakmau ikut gak bakal kita temenin lagi" ancam Chiquita. Ahyeon tentu saja berpikir jika mereka bertiga tidak mau berteman dengannya lagi, lalu siapa lagi temannya mengingat Ahyeon orangnya tidak mudah bergaul dengan orang-orang. Mau tak mau dia ikut bolos.

"O-oke Ahyeon ikut"

"Lo ikut gak Ru?" Tanya Rami

"Ikutlah, yakali gak, kuyy"

Ruka, Rami, Ahyeon, dan Chiquita berjalan kepintu belakang sekolah. Untung saja tempatnya sepi karena 5 menit lagi mau masuk sekolah.

"Digembok njirr pintunya" ucap Rami pelan

"Terus gimana?" Tanya Ahyeon

Chiquita berpikir sejenak. Lalu ia melihat tumpukan batu bata tidak jauh darinya.

"Manjat ajalah" ucapnya

Ruka mengernyit heran "manjat? Tembok sekolah tinggi banget gini"

Chiquita menunjuk tumpukan batu bata yang lumayan tinggi untuk membuat mereka memanjat tembok" naik batu bata itu, terus tinggal loncat aja deh"

"Pintar banget otak lo kalau masalah beginian" ucap Rami lalu ia menaiki tumpukan batu bata itu.

"Rami cepet, ntar ketahuan" ucap Ruka sambil melihat lihat kanan kiri.

"Sabar ya dedemit, ini gue harus pasang postur badan yang bagus buat lompat lumayan tinggi ini"

"Siapa itu?" Suara instruksi dari seseorang membuat mereka berempat menoleh.

"Anjerr siapa itu" tanya Chiquita

"Woy Riwoo ada yang bolos nih!" Teriakan dari lelaki itu membuat mereka berempat lari. Sialnya Rami malah terjatuh saat ingin turun dari tumpukan batu itu dan satu buah batu bata itu terjatuh yang membuat kaki mulus miliknya berdarah.

"Anying pakek berdarah lagi" gumam Rami

"Lo gakpapa, sini gue bantu" ucap Ruka

"Kak Ruka kan?" Tanya salah satu lelaki itu. Ruka mendongak, dilihat orang yang memanggilnya itu, lalu menganggukkan kepalanya.

"Bolos ya?"

"Engga, mau jualan es marimas mangga" celetuk Chiquita

"Cepat masuk kelas kak, sebelum ketahuan sama guru" ucap salah satu adik kelasnya itu.

"Eh lo ketos baru itu kan? Riwoo ya?" Tanya Chiquita

"Iya kak"

"Please jangan aduin kita ya"

"Iya iya, cepetan ke kelas kak"

"Eh kaki neng geulis kok berdarah atuh. Mau akang obatin gak?" Sahut teman Riwoo

"Sape lu item" ucap Chiquita

"Galak banget teh. Kenalin nama aing Ryo" adik kelasnya bernama Ryo itu mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan dengan Chiquita, tetapi langsung ditepis oleh Chiquita.

"Salken ya item. Hayu ke UKS dulu" Chiquita menopang badan Rami bersama Ruka.

"Makasih ya kalian, aku ke kelas dulu. Dadah" ucap Ahyeon kepada 2 adik kelasnya itu

"Kayaknya cuma kak Ahyeon aja yang waras. Heran deh kok bisa temenan sama orang spesies kak Chiquita dan yang lain" sewot Ryo

••••••~•••••••

Mereka berempat— Ruka, Rami, Ahyeon dan Chiquita baru saja masuk ke kelas, setelah mengobati kaki Rami tadi. Untung saja guru yang mengajar dikelasnya belum masuk ke kelas.

Rami masuk ke kelas dengan ditopang oleh Ahyeon. Heeseung melihat Rami berjalan dengan pincang.

Ami kenapa jalan gitu?- ucap Heeseung dalam hati

"Jae, duduk di kursi gue dulu dong" ucap Heeseung. Tapi Rami menahan tangan Jaehee

"Jangan kemana-mana, duduk disini aja" bisiknya kepada Jaehee.

Jaehee menatap Heeseung dan Rami bergantian. Mengerti jika sedang marahan Jaehee langsung berdiri dari tempat duduknya mempersilahkan Heeseung duduk di kursinya sebentar. "Thanks ganteng, eh gantengan gue sih" ucap Heeseung

"Terserah elo lah ya" balas Jaehee.

Heeseung langsung duduk disebelah Rami "kakinya kenapa?" Tanya Heeseung

"Luka" bukan Rami yang menjawab tapi Chiquita

"Gue gak nanya sama elo ya poni" sahut Heeseung yang noleh kebelakang tempat Chiquita dan Ahyeon duduk.

"Gue bantu jawab ya sukidin!" Jawab Chiquita.

"Amii, jawab dong itu kaki kenapa?" Tanya Heeseung lagi

"Udah dijawab Chiquita tadi" jawab Rami

"Iya lukanya itu kenapa?"

"Jatuh"

"Jatuh kenapa?"

"Ya jatuh" ucap Rami kesal

"Kan jatuh punya alasannya" ujar Heeseung

"Jatuh kena batu bata gara-gara mau lari ketahuan mau bolos" jawab Chiquita santai dengan nada yang dingin.

"Kamu tadi mau bolos?!"

"Gak usah teriak-teriak" ucap Rami

"Maaf. Terus Itu luka udah diobati? Kalau belum diobati nanti infeksi"

"Udah diobati"

"Siapa yang ngobatin?" Tanya Heeseung

"Banyak tanya ah, semalem aja diemin aku. Udah sana pergi" usir Rami

"Gakmau mau duduk disini" tolak Heeseung

"Ini tempat duduknya Jae—"

"Jaehee! Tangkep nih!" Heeseung melempar tak milik Jaehee

"Buset, ngapain lo ngelempar tas gue?" Tanya Jaehee

"Lempar tas gue juga dong sini. Tukeran tempat duduk ya hari ini ajaa" Heeseung memohon. Jaehee hanya menatap Heeseung malas lalu melemparkan tas milik Heeseung.

"Thankyou jomblo!" Ujar Heeseung sambil mengedipkan sebelah matanya yang dibalas tatapan jijik oleh Jaehee

"Najis Anjerr" ucapnya

TBC


𝟒 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄𝐒 [✓] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang