Follow me on instagram @Sweetblue_baby
***
"Aku mengirim Ace datang ke hotel tempatmu menginap kemarin malam agar kalian bisa berkecan tapi dia bilang kau tidak ada di sana" suara Frederick memecah keheningan yang terjadi di antara Juliette dan Archibald.
"Uh ya, aku tidak jadi menginap di hotel itu karena pemotretan diundur, aku kembali ke kondo" jawab Juliette, gelagapan. Archibald tampak menahan senyumnya mendengar gadis itu berbohong.
Juliette melirik lelaki yang duduk di sebelahnya. Masih sulit baginya untuk mempercayai semua ini, Ace lelaki yang tidur dengannya kemarin malam adalah Archibald Frost. Oh, Juliette jatuh ke dalam permainannya sendiri, kalau begini senjata makan tuan namanya!
"Pernikahan kalian harus segera dilakukan, SilverS berada di ambang kebangkrutan dan aku tidak ingin Juliette sampai kehilangan perusahaan itu" ucap Frederick, "Kau pasti juga sudah tidak sabar untuk membersihkan nama baik keluargamu, bukankah begitu Archibald?"
"Ya" sahutnya, "Anda sudah bicara dengan kedua orang tuaku, kalian sepakat pernikahan ini dilakukan awal bulan depan, aku menyetujui apapun keputusan kalian"
"Bagus, nak" Frederick tersenyum puas, sementara itu Juliette tidak mengerti untuk apa dia berada di sini? Sebab tidak seorang pun menanyakan pendapat atau persetujuannya mengenai pernikahan yang akan dia lakukan. "Kalau begitu pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan"
Juliette yang tidak tahan untuk tetap diam akhirnya buka suara, "Tapi aku belum mengenalnya lebih dalam, Pap!"
"Kau punya waktu selama satu bulan untuk mengenalnya lebih dalam, coba lihat Archibald dia adalah pria yang baik dan tampan sangat mudah untuk mencintainya" sahut Frederick dengan enteng.
"Dan dia adalah anak dari seseorang yang telah membunuh kedua orang tuaku" cetus Juliette.
Suasana berubah menjadi tegang saat itu juga. Juliette akui dia bodoh karena terlalu lancang dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan hal ini di hadapan Archibald Frost, akan tetapi dia berpikir kalau semua ini tidak adil, kakeknya memaksanya menikah dengan seseorang yang berasal dari keluarga yang telah membunuh kedua orang tuanya hanya demi menyelamatkan sebuah perusahaan yang sudah bangkrut. Sangat tidak masuk akal!
"Juliette jaga bicaramu" tegas Frederick, terlihat kesal.
"Aku mengatakan kebenaran. Apa kau benar-benar yakin kalau dia memang ingin membantu, Pap? Bagaimana jika sebenarnya dia hanya ingin merebut 60% saham atas namaku lewat pernikahan ini!"
Archibald duduk dengan tenang seakan dia tidak mendengar semua tuduhan dan kecurigaan Juliette terhadap dirinya. Tidak ada yang perlu dia khawatirkan tentang gadis itu, dia tahu pada akhirnya Juliette tidak punya pilihan selain menikah dengannya.
Frederick bangkit dari duduknya, "Maaf kau harus mendengar semua ini" ucapnya kepada Archibald Frost. Mata keriput itu kemudian tertuju kepada gadis muda yang duduk di sebelahnya. Keangkuhan dan pertentangan yang Juliette tunjukan melalui ekspresinya membuat Frederick teringat pada dirinya sendiri, oleh karena itu dia tidak dapat bersikap keras kepada Juliette lagi, yang harus dia lakukan sekarang adalah membuat gadis muda itu mengerti bahwa pernikahan ini harus terjadi.
"Ikut denganku, Juliette"
Juliette bangkit dan mengikuti kakeknya yang membawanya menjauh dari Archibald Frost. Mereka meninggalkan meja kerja lalu duduk berdua di sofa dan bicara empat mata. "Aku tidak punya pilihan lain Juliette sayang, aku sudah terlalu tua untuk mengurus perusahaan yang ayahmu tinggalkan sementara kau sendiri tidak peduli, kau tidak pernah mengakui kalau 60% saham di perusahaan itu adalah milikmu sampai hari ini." ucap Frederick dengan suara yang lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Hatred
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Sebelum dirinya benar-benar dijodohkan dengan Archibald Frost, Juliette memesan lelaki panggilan untuk melepaskan keperawanannya karena dia tidak sudi memberikan yang terbaik kepada calon suami yang dia...