[BL] Bisakah orang bodoh dimanjakan oleh keluarga kaya?

Bab 88 - Apa yang akan terjadi padaku jika kamu kehilangan aku?

　　Wan Qiu tidak bisa menebak suasana hati Chu Yigui saat ini.

　　Dia terlihat lebih rapuh dari biasanya dan tidak mudah disentuh.

　　Sangat mustahil untuk mengetahui apakah dia bahagia atau tidak. Wan Qiu mengaitkan kebingungan itu dengan fakta bahwa penyakit itu membingungkan emosi Chu Yigui.

　　apa yang harus dilakukan?

　　Mengapa Chu Yigui menanyakannya seperti ini?

　　Wan Qiu menempelkan dahinya ke kulit panas Chu Yigui dan berkata, "Setelah minum sup, tubuhmu hangat. Selamat tidur dan aku akan mengoleskannya di dahimu."

　　Chu Yigui terdiam untuk waktu yang lama.

　　Sampai Wan Qiu mendengar tawa Chu Yigui.

　　Dia tidak bisa melihat Chu Yigui, tetapi hanya bisa mendengar tawa yang serak selama sakit dan sedikit suara sengau.

　　"Oke." jawab Chu Yigui.

　　Wan Qiu membawa Chu Yigui kembali ke tempat tidurnya.

　　Chu Yigui tidak membutuhkan bantuannya, dia jelas sangat lemah.

　　Wan Qiu merasa Chu Yigui sepanas bola api.

　　Wan Qiu tahu betapa tidak nyamannya dia terbakar oleh suhu, jadi dia tidak bisa mengabaikan Chu Yigui.

　　Chu Yigui berbaring di tempat tidur, Wan Qiu pergi ke kamar mandi dan meletakkan baskom berisi air dingin di samping tempat tidur, dan meletakkan handuk dingin di dahi Chu Yigui.

　　Handuk yang dingin dan lembap sepertinya agak terlalu basah.

　　Tetesan air mengalir ke dahi Chu Yigui, seolah-olah Chu Yigui sedang berkeringat.

　　Chu Yigui sepertinya tidak mau menutup matanya, setengah membuka matanya.

　　Wan Qiu bertanya: "Tidak bisakah kamu tidur?"

　　Chu Yigui memandang Wan Qiu dengan tatapan yang agak tidak menentu, dan dia menunjukkan senyuman tipis.

　　"Dia akan tertidur."

　　"Kalau begitu izinkan aku membacakanmu sebuah cerita?" Wan Qiu bertanya.

　　Chu Yigui berkata: "Tidak, Saudaraku, tempat tidurnya sangat besar, kamu juga bisa berbaring."

　　Wan Qiu mendengarkan kata-kata Chu Yigui.

　　Berbaring di sebelah Chu Yigui.

　　Wan Qiu tidak berani mendekati Chu Yigui. Dalam ingatannya, jika dia demam, seluruh tubuhnya akan sakit.

　　Perasaan menyakitkan ini bahkan bisa menyakitkan jika disentuh.

　　Wan Qiu memandang Chu Yigui dan menutup matanya.

　　Setelah beberapa saat, dia mengulurkan tangannya dan membalik handuk yang sudah hangat itu.

　　Ekspresi Chu Yigui masih tenang, dan Wan Qiu tidak tahu apakah dia sedih.

　　Tapi setidaknya untuk saat ini, tampaknya sudah stabil.

　　Chu Yigui selalu seksi.

　　Tapi sangat tenang.

　　Wan Qiu merasa sedikit lelah karena terus-menerus membalik dan mencuci handuk.

　　Sambil bersandar di tempat tidur, aku diam-diam tidur siang.

　　Yang Xiaoyu bangun di tengah malam dan datang ke pintu kamar Chu Yigui.

　　Saya ingin mengetuk pintu, tetapi ternyata pintunya sepertinya tidak tertutup rapat.