[BL] Bisakah orang bodoh dimanjakan oleh keluarga kaya?

Bab 68 - Apa yang perlu dilupakan?

　　Setelah Huang Hu turun dari mobil, dia melihat sekeliling, dan suaranya yang ceroboh terdengar sangat jelas di antara beberapa orang: "Saya pasti telah berusaha keras untuk melakukannya. Dekorasinya seperti dalam mimpi. Apakah lentera ini baru dibeli?"

　　"Sungguh indah. Aku benar-benar tidak menyangka bisa mengunjungi mansion itu suatu hari nanti."

　　"Bukankah hadiahku terlalu jelek? Aku merasa tidak bisa melepaskannya, haha."

　　Setiap orang yang turun dari mobil, dengan tatapan mata Pangeran Cilik yang penuh harap, semuanya mengucapkan selamat kepada Pangeran Cilik hari ini.

　　--Selamat ulang tahun.

　　Pangeran Cilik mungkin tidak pandai tertawa. Dia menyipitkan matanya sedikit dan tersipu malu, seperti permen apel dengan kulit merah dan wangi manis.

　　Dalam benak setiap orang, jamuan makan untuk keluarga kaya adalah prasmanan mewah, dengan jas dan gaun di mana-mana. Selebriti dapat dilihat di mana-mana. Di aula yang terang dan luas, semua orang saling bersulang dengan gelas anggur.

　　Perjamuan ulang tahun ini memang bersifat prasmanan, diletakkan di atas meja panjang besar di satu tempat, dengan berbagai macam makanan lezat dan peralatan makan yang indah dan bersih.

　　Memang ada jas dan gaun, tapi semuanya kasual.

　　Memang ada anggur merah dan sampanye, tetapi lebih banyak variasi minuman berwarna indah.

　　Jumlah orang yang hadir tidak banyak, tidak lebih dari siswa dalam satu kelas.

　　Makanannya enak dan minumannya enak.

　　Tidak ada proses, yang ada hanyalah keacakan dan keberkahan.

　　Wan Qiu memegang cangkir minuman dan berterima kasih kepada semua orang satu per satu, berterima kasih kepada semua orang yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri pesta ulang tahun ini.

　　Semua orang juga diam-diam mengamati ibu Wan Qiu dan mencari di Internet. Orang pertama yang menemukan namanya menghirup AC.

　　Meskipun sekilas mereka terlihat mirip, mereka masih belum yakin. Selain itu, Yang Xiaoyu memperkenalkan dirinya, dan beberapa orang tua bahkan lebih terkejut.

　　Orang baik...

　　Dewi masa kecil!

　　"Ya Tuhan, saya benar-benar tidak menyangka hal itu terjadi." Beberapa orang berkumpul untuk menonton video yang ditemukan di ponsel mereka, dan kemudian melihat ke arah Yang Xiaoyu.

　　Masing-masing dari mereka memiliki ekspresi yang sangat terkejut.

　　Bagian refrain dari lagu selamat ulang tahun sangat rapi, dan Wan Qiu terlihat sangat bahagia memegang kado tersebut.

　　Saat Wan Qiu hendak memotong kuenya, seseorang tiba-tiba masuk.

　　"Maaf, maafkan aku, anak ketiga, anak ketiga di keluargaku..." Pria itu melangkah maju dengan cemas dan memeluk anak laki-laki yang berulang tahun malam ini, "Maaf kakak datang terlambat, jangan salahkan kakak laki-lakinya, wuwuwuwu, itu saja para bajingan itu..."

　　Banyak orang kaget melihat wajah tampan familiar yang sering muncul di layar lebar – Chu Zhang.

　　"Tidak apa-apa, Saudaraku." Wan Qiu memeluk Chu Zhang dengan hati-hati dan menepuk punggung Chu Zhang dengan tangan kecilnya.

　　Kedatangan Chu Zhang tiba-tiba menyulut seluruh suasana ulang tahun.

　　Usai lagu selamat ulang tahun, musik dansa pesta pun dibunyikan.