4 🐺

110 15 0
                                    

Flashback on

"Ini foto kedua orang tua kandungmu, mereka sudah meninggal saat kamu masih kecil. Sejak saat itu kamu dirawat oleh pamanmu atau lebih tepatnya kakak kandung appamu. Aku punya fotonya kamu bisa melihatnya. Yang paling kanan ini pamanmu atau yang sekarang adalah appamu lalu ini istrinya dan yang ini anak laki-laki mereka."

"Jadi mereka keluarga Woo- maksudku keluargaku. Tapi dua wanita ini satu orang yang sama atau tidak? Kenapa wajahnya berbeda?"

"Ah dua foto ini, seperti yang aku bilang tadi dia adalah bibimu. Hanya saja foto yang ini diambil setelah dia menjalani operasi plastik."

"Tapi kok tambah jelek ya?"

Flashback off

.
.
.

Wooyoung mematikan tv nya yang menampilkan film yang sedang dia tonton lalu membereskan bungkus makanan ringan yang sudah habis isinya dan kaleng minuman yang sudah kosong ke tempat sampah. "Sabar dikit napa sih?" Wooyoung sangat kesal, bagaimana tidak? Orang gila mana yang bertamu ke rumah orang malam-malam seperti ini dan orang itu terus saja membunyikan bel apartemennya dengan brutal.

"Berani-beraninya kau membuatku menunggu, minggir!" Seorang wanita yang sudah berumur menerobos masuk apartemen milik Wooyoung. "Anjing? Main nyelonong aja mana nyolot lagi."

"Aish, suram sekali apartemen ini." Wooyoung mendudukkan dirinya di sofa berhadapan dengan wanita itu.

"Padahal di acara makan malam keluarga waktu itu kau masih tidak berani menatap mata eomma saat eomma ajak bicara. Sekarang kau bahkan sama sekali tidak berniat menyembunyikan rasa kesalmu itu ya." Jadi tebakannya memang benar. Wanita ini adalah ibu, ah tidak, dia adalah bibi Wooyoung atau istri dari pamannya.

Wooyoung merutuki mulutnya sendiri karena sudah berkata tentang keluarganya yang tidak pernah mengunjunginya. Tahu begini mending tidak usah datang sekalian. "Apa karena sudah lama ya? Saya sampai tidak ingat pernah menghadiri acara makan malam keluarga. Saya hampir saja tidak mengenali anda karena wajah anda yang sudah berbeda lagi." Wooyoung sangat bangga dengan dirinya sendiri. Sepertinya dia harus daftar audisi menjadi seorang aktor. Dia pasti akan terkenal dengan kemampuan aktingnya.

"Cih, kalau bukan karena perintah suamiku, aku tidak sudi datang kemari. "

"Jadi cepat saja anda katakan dan segeralah pulang karena saya juga tidak mau menerima tamu seperti anda."

"Dasar anak kurang ajar. Dulu kau sampai memohon-mohon untuk tinggal sendiri tapi kau juga yang tidak becus mengurus dirimu sendiri."

"Apa maksud anda?"

"Appamu sudah mendengar kalau kau mengalami kecelakaan jadi dia menyuruhmu untuk pulang."

"Jadi mereka udah tau kalau gue abis kecelakaan tapi dilihat dari perkataan wanita ini yang masih ngungkit tentang acara makan malam keluarga yang gue aja nggak tau kapan, kayaknya keluarga gue belum tau kalau gue amnesia. Emang nggak salah gue percaya sama mereka bertiga." Wooyoung jadi sedikit lega, sebenarnya dia meminta kepada dokter yang menanganinya saat itu dan Yeosang juga matenya saja untuk membantunya merahasiakan amnesianya. Bayangkan saja kalau keluarganya tahu tentang amnesianya mungkin saja Wooyoung tidak akan pernah mengetahui sifat asli mereka.

Kalau Wooyoung sampai memohon-mohon untuk tinggal sendiri pasti ada yang tidak beres dengan keluarga ini atau mungkin di dalam rumah itu sendiri. "Saya tidak mau, Saya akan terus tinggal disini."

"Bagaimana kau akan terus tinggal disini kalau apartemen ini saja sudah eomma jual."

"Apa? Bagaimana anda memutuskan seenaknya tanpa persetujuan dari saya?"

"Hahaha, Apa kau lupa aku ini siapa?"

Pemilik asli tubuh ini saja tidak mau tinggal di rumahnya apalagi Wooyoung, "Ambil saja apartemen ini karena saya bisa mencari tempat tinggal lain yang jauh lebih baik dari sebuah bangunan yang anda sebut rumah itu." Wooyoung meraih ponsel dan dompetnya. Dia hendak membawa tungkainya untuk keluar dari apartemen sebelum suara itu menginterupsinya.

"Jangan buat Yeosang ikut campur masalah ini kalau kamu tidak ingin melihatnya terluka, itu adalah pesan dari appamu. Jangan kau pikir eomma tidak membawa persiapan apapun saat akan datang kesini. Sekarang kemasi barang-barangmu lalu kita berangkat."

"Anda pikir teman saya hanya Yeosang? Asal anda tahu saja, saya bukan lagi Wooyoung lemah yang selama ini anda kenal. Persetan dengan segala ancaman anda karena sampai kapanpun saya tidak akan pernah mau menginjakkan kaki ke rumah itu lagi. Selamat tinggal." Yang penting Wooyoung bisa kabur dulu, masalah malam ini dia akan tidur dimana bisa dipikir nanti.

Begitu membuka pintu, Wooyoung disambut oleh 2 laki-laki berbadan besar berdiri didepan pintu unitnya, "Bangsat?"

"JUNG WOOYOUNG! ANAK SIALAN! KEMBALI KEMARI!"

__.

San mengurungkan niatnya yang ingin masuk ke dalam mobilnya saat melihat beberapa orang yang sedang bermain kejar-kejaran tertangkap oleh netranya.

"Hmm feromon ini? Bukankah ini milik omegaku? Dimana dia?" San mengernyit saat tidak menemukan orang lain selain dirinya ditempat ini. Dia langsung memandang horor tempat dimana orang-orang yang berlarian tadi menghilang dari pandangannya, "Jangan bilang, itu tadi-." Dengan tergesa San segera menjalankan mobilnya keluar dari area parkir. "Semoga belum terlambat."

__.

"Sial, gue harus kemana?" Wooyoung menghentikan langkahnya saat ada mobil hitam yang berhenti didepannya. Kaca jendela mobil itu terbuka, "Wooyoung, masuk!"

Sedangkan dari arah belakangnya orang suruhan bibinya sudah mulai terlihat. "Mereka nggak capek apa ngejar-ngejar gue? Gue aja capek njir." Mau tidak mau Wooyoung masuk kedalam mobil hitam milik laki-laki itu. Mending naik mobil timbang lari-lari, pikirnya. Mengingat tujuan awalnya bisa berada di situasi ini, entah laki-laki ini bisa dipercaya atau tidak yang penting dia tidak boleh tertangkap oleh mereka. Sebelum masuk mobil pun Wooyoung masih sempat memberikan jari tengahnya kepada orang-orang yang mengejarnya tadi.

.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second Meeting - Sanwoo aboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang