☁️ EJL³ ☁️

431 96 5
                                    

______oOo______
Happy reading
.
.
.

Sekarang Zio dan Victory terlihat duduk bersebelahan sambil mengawasi Kala yang sedang bermain ayunan seorang diri.

"Kenapa tidak segera mengobati dia??." Tanya Victory memecah keheningan antara mereka berdua

Mendapatkan pertanyaan dari laki-laki di sampingnya Zio pun menolehkan wajahnya menatap ke arah Victory. Sedangkan Victory masih menatap lurus ke arah Kala yang sedang bermain ayunan.

"Hahh." Zio menghembuskan nafasnya bingung apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya pada namja baru di kenalnya ini

"Saya tidak punya uang untuk mengobatinya." Jawab Zio

Jawaban Zio membuat Victory mengalihkan pandangannya menatap ke arah Zio, lalu alisnya menukik bingung.

"Saya hanyalah pembantu rumah tangga yang tidak di bayar sepeser pun, lalu bagaimana cara saya membayar biaya rumah sakit...biaya operasi tidak semurah membeli permen." Lanjut Zio

Victory tampak tertarik dengan pembahasan ini, dia pun menatap penuh ke arah Zio.

"Majikan macam apa itu, lalu suamimu?? seharusnya dia bukan yang membiayai hidup kalian dan termasuk operasi Kala." Sahut Victory

Mendengar itu Zio hanya diam sambil menatap lurus ke arah Kala yang terlihat bahagia bermain walaupun tidak ada satupun yang mau berteman dengannya.

"Memangnya kau bekerja pada siapa??." Tanya Victory

Zio menolehkan wajahnya sebentar ke arah Victory sebelum kembali fokus menatap Kala.

"Suamiku." Jawab Zio dengan singkat, padat, dan jelas

"Maksudmu??." Tanya Victory karena dia masih bingung dengan semuanya

"Saya menjadi pembantu untuk suami dan mertua saya tuan, sebenarnya saya tidak masalah jika harus menjadi pembantu mereka asalkan di bayar..karena saya memang sangat membutuhkan uang untuk pengobatan Kala, tapi mereka acuh dengan semua itu." Jelas Zio dengan bibir yang bergetar

"Jangan bilang jika suamimu tidak mau bertanggung jawab dengan anaknya." Sahut Victory

"Bisa dikatakan begitu, mereka malu mempunyai anak dan cucu yang cacat seperti Kala." Balas Zio

Mendengar itu entah kenal Victory merasakan marah dan geram, bahkan rahangnya terlihat mengeras karena menahan amarahnya.

"Dia tidak pernah mengakui Kala sebagai anaknya, dari bayi Kala tidak pernah di gendong ataupun diajak bermain oleh ayahnya...ketika saya menyuruhnya untuk gantian menjaga Kala pasti jawabannya selalu sibuk, jadi dari bayi Kala hanya saya yang merawat. Mertua saya tidak sudi menyentuh Kala, padahal fisik Kala sehat dan seharusnya mereka tidak malu mengakui Kala, kalau punya penyakit jantung bawaan itu kan bisa di sembunyikan karena tempatnya di dalam bukan luar dan orang lain pasti tidak akan tau jika kita tidak memberitahunya kan. Saya benar-benar sakit hati melihat mereka tidak pernah mengakui Kala sebagai anak dan cucu, kalau saya tidak di akui tidak masalah tuan yang penting anak saya tau rasanya di sayang ayah dan kakek neneknya itu saja...tapi sepertinya itu sangat mustahil, karena nyatanya mereka acuh terhadap Kala." Dengan air mata yang mengalir Zio menceritakan semua yang menjadi beban pikiran dan semua yang terjadi padanya juga Kala

Zio tidak peduli dengan siapa dirinya bercerita sekarang yang terpenting semua beban pikirannya sedikit berkurang. Sedangkan Victory dia hanya diam mendengarkan semua cerita kemalangan tentang laki-laki dan anak kecil yang baru di kenalnya ini.

"Lalu kenapa masih bertahan dengannya??." Tanya Victory menatap ke arah Zio yang sudah meneteskan air matanya

"Karena saya masih memikirkan Kala tuan, jika saya berpisah dengan ayahnya pasti Kala akan kehilangan sosok ayah." Jawab Zio

ELZIO || KTH X JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang