OF || 26

1K 229 97
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading


"Mah ... Kana beneran gak mau ketemu aku?" Tanya Mew pelan.

Tul menggeleng singkat sambil mendorong bahu Mew, "pergi sana, gak malu bikin Anak Mamah jadi janda?" Bisik tul.

"Mah ... Astaga," frustasi Mew.

Tul tertawa geli kemudian menepuk pelan bahu Mew, "cepat pulang, Kana cuma titip pesan itu."

Sebelum Mew pergi, Mew sempat mengantarkan Al ke dunia bawah, sedangkan Ohm sudah dibawa mertuanya ke dunia para dewa, tinggal Kana disini. Kana belum mau pergi dari sini.

"Nanti antar Kana ke tempat Bunda nya ya, jangan di tinggal sendirian," ujar Mew.

"Dyadiy yama!" Kesal win.

Mew menghela nafas kasar kemudian mendatangi win yang sedari tadi menunggunya di depan pintu.

"Ayo pergi, kita harus cepat." Ujar Mew.

Win merentangkan kedua tangannya, setelah berada di gendongan Daddy nya dia langsung melambaikan tangan ke arah Oma nya.

"Semangat berbuat nakal nya!" Teriak Tul.

Tak lama asap hitam mengelilingi tubuh Mew dan win, sampai dua iblis itu menghilang.

***

"Aku benar-benar minta maaf atas kekacauan yang sudah terjadi, sebagai gantinya. Biarkan aku ikut serta mencari sebagian jiwa yang hilang itu," ujar Mosh.

"Ehm ... Aku juga ingin ikut, sebelum nya perkenalkan nama ku berth, yang mulia Azazil."

Berth bersimpuh di hadapan sang Raja yang tengah sibuk memasang pita di tanduk anaknya.

"Tujuan mu?" Tanya Mew.

"Aku tau yang mulia tidak mempunyai belas kasih, tapi kali ini saja tolong bebas kan anakku," lirih berth.

"Bagaimana?" Tanya Mew pada win.

Yang di tanya hanya mengangkat jempolnya, tanda ia setuju.

Mew tertawa singkat kemudian menatap Mosh dan Berth secara bergantian, "Raja iblis seperti ku tidak butuh pertolongan dari siapapun, aku tidak butuh bantuan kalian untuk mencari jiwa anakku yang hilang, pergilah!" Usir Mew.

Win menatap jengkel Daddy nya, gak butuh pertolongan dari siapapun kata nya.

"Mew, biarkan aku bertanggung jawab. Mau bagaimanapun juga Al adalah calon menantu ku," sahut Mosh.


Mew mengangguk singkat, dia terlihat kurang tertarik dengan pernyataan Mosh. Fokusnya hanya pada tanduk kecil anaknya.

"Selesai, gemas nya," kekeh Mew saat melihat tanduk itu nampak cantik dengan pita yang baru saja ia pasang.

"Yahh yemas ya dyadiy!" Pekik win.

Mew tertawa singkat lalu mengecup pipi tembam win. "ayo pergi, kita mulai dari mana ya?" Tanya Mew.

OUR FATE || Against Fate 2 [ Mewgulf ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang