03

912 63 0
                                    

Paginya, jay terbangun dari tidurnya itu, ia melihat wajah heeseung yang sialnya sangat tampan itu. jay memandangi wajah tampan heeseung sehingga dia tidak menyadari bahwa heeseung terbangun dari tidurnya.

"Kenapa melihatku seperti itu, hm?" Tanya heeseung dengan suara khas bangun tidur.

Sial, jay kaget, dia hampir saja terjatuh ke belakang kalau saja heeseung tidak menahan pinggangnya. mereka bersitatap cukup lama, mengamati setiap inci wajah satu sama lain.

"Aku tidak menyesal menukar mu dengan uang ku jay" ucap heeseung sambil mengecup bibir jay

Jay kaget (2), wajah nya memerah hingga ke telinga. "T-tuan jangan seperti itu" ucap jay, kepala nya ia sembunyikan di leher sang dominan.

Heeseung terkekeh, ia gemas melihat bayi nya. rasanya sekarang ia tidak ingin pergi kekantor, ia ingin memeluk jay sehari saja, heeseung mungkin akan memeluk, mencium, bercanda dengan jay kalau ia libur.

"Tuan jay bosan dirumah, bolehkah jay ikut kekantor mu" mohon jay dengan wajah imutnya

"Boleh tidak ya" ucap heeseung pura pura berpikir

Ia tahu bahwa jay bosan di mansion sebesar ini, di mansion ini cuma dipenuhi oleh bodyguard dengan pelayan saja.

"Baiklah, kamu boleh ikut jay" ucap heeseung sambil mengecup pipi berisi jay

"Terimakasihh tuann" ucap jay dengan mata berbinar

"Sekarang kamu mandi dulu, saya juga akan mandi di kamar mandi bawah" suruh heeseung kepada jay, jay mengangguk sebagai jawaban. ia segera bergegas ke kamar mandi dan heeseung juga.

**

Sekarang mereka sudah sampai di kantor megah heeseung. mereka ditatap oleh pegawai-pegawai di kantor heeseung. jay yang ditatap seperti itu risih, ia memeluk lengan heeseung dengan erat. heeseung yang paham dengan bayi nya itu langsung menatap tajam semua pegawai nya. para pegawai yang ditatap seperti itu oleh heeseung langsung menciut takut.

"Tidak apa apa jay" ucap heeseung menenangkan bayi kecilnya itu.

Disisi lain....

"Siapa pria itu? Berani-beraninya mendekati tuan heeseung ku"

"Andrick, cari informasi mengenai pria itu, segera!"

"Siap nyonya"

Wanita itu mengepalkan tangan nya erat, hingga kuku tangan nya memutih, ia akan menghancurkan siapa saja yang mendekati heeseung nya. Ia tak segan segan menghabisinya atau melukai nya.

****

Jay tengah menonton film di ruangan heeseung, sedangkan heeseung sendiri sedang sibuk mengerjakan berkas-berkas yang tengah menyelimuti pikirannya.

"Jay berdiam dulu disini sebentar, saya harus rapat" ucap heeseung sambil mengelus kepala jay

"Rapat itu apa tuan?" Tanya jay dengan kepala yang dimiringkan ke kiri, hal itu membuat heeseung gemas

"Rapat itu pertemuan banyak orang, tujuan nya untuk memutuskan suatu tujuan yang sudah kita rancang, jay" ucap heeseung menjelaskan sesekali mengecup pipi jay

"Ohh, begitu tuan"

"Saya tinggal sebentar ya, tidak boleh meninggalkan ruang ini, kalau kamu lapar atau haus tinggal panggil saja salah satu pegawai, nanti saya suruh mereka" jelas heeseung.

"Ay ay captain!"

Heeseung tersenyum, sebelum ia meninggalkan jay ia mencium kening jay lama, jay yang mendapatkan perilaku mendadak itu hanya memejamkan matanya.

"Saya pergi dulu"

***

"Heeseung, katanya kau membawa seorang pria? Apakah itu pria yang kau tukar heeseung?" Tanya sunghoon, ia mendengarkan dari salah satu pegawai disini

"Ya" jawab heeseung singkat

"Sekarang dia dimana? Dia sudah aman?" Tanya sunghoon, heeseung di tanya seperti itu jengkel

"Kenapa kau menanyakan nya? Dia sudah aman, lagipula ada cctv yang memantau"

"Oh syukurlah, kau kan tahu bagaimana pegawai disini menyukai mu, aku cuma khawatir kalau mereka menyakiti jay mu heeseung" ucap sunghoon, memang pegawai disini hampir semua menyukai bos nya yaitu heeseung tapi heeseung cuma mengabaikannya karena menurut heeseung itu tidak penting.

"Dia aman sunghoon, jadi berhentilah menanyai tentang dia"

"Iya iya, dasar cowok posesif" ucap heeseung, ia melihat heeseung menatapnya tajam, ia menghiraukannya, lagipula ia sudah terbiasa dengan tatapan mematikan sahabatnya itu.

****

Jay sedang memegang perutnya, ia lapar.

Jay ingat pesan heeseung, ia menyembulkan kepala nya itu, ia memanggil salah satu pegawai yang berlalu lalang disana

"Eumhh permisi" ucap jay gugup sambil menggigit bibir bawahnya

"Ada perlu sesuatu tuan?" Tanya salah satu pegawai tersebut

"A-aku ingin makan, boleh tolong ambilkan aku makanan?" Tanya jay

"Tentu tuan, tuan menunggu saja di dalam, akan saya antarkan segera" suruh pegawai itu

"Emhh terimakasih"

Pegawai tersebut langsung bergegas menuju kafetaria yang memang ada di kantor heeseung. Saat ia sedang memesan makanan itu ia dikejutkan dengan tangan yang ada dipundaknya

"Apa kau sedang memesan makanan untuk pria yang di bawa tuan heeseung?" Tanya wanita itu

"Benar, ada apa?"

"Aku saja yang mengantarnya, lebih baik kau kembali bekerja saja" suruh wanita itu, wanita itu sedikit memaksa. Pegawai itu menjadi khawatir kalau hal yang tidak tidak terjadi kepada pria yang dibawa atasannya.

"Tidak, terimakasih, biarkan aku saja. Aku yang disuruh jadi aku juga yang akan mengantarnya"

Wanita itu menggeram, "lebih baik kau kembali bekerja saja!" Nada wanita itu meninggi. Pegawai tersebut mengabaikannya.

Singkat saja, makanan yang dipesan oleh jay datang, pegawai itu langsung buru-buru mengambilnya dan pergi begitu saja, wanita itu kesal "liat saja pegawai rendahan, aku akan membalas mu nanti"

Pegawai itu sudah sampai didepan ruangan heeseung, ia masih memegang makanan yang di suruh pria kecil itu.

*tok tok tok

Jay yang mendengar ketokan itu langsung bergegas berdiri dan membukakan pintu itu. "Tuan ini makanannya, silahkan di nimakti. Maaf sudah menunggu lama"

"Tidak apa apa, terima kasih" ucap jay sambil tersenyum

2 jam kemudian..

Heeseung sudah selesai rapat, ia bergegas menuju ruangannya, takut takut jay menunggu lama. Tidak disangka saat heeseung membuka pintu ruangannya, jay sudah tertidur dengan posisi kepala bersandar di sofa, dan badannya masi berada di lantai, tangannya ia lipatkan di dada nya

Heeseung lagi lagi terkekeh akan sikap bayinya itu, ia gemas, rasanya ia ingin memakan jay hidup hidup.

"Lucu sekali baby" ucap heeseung sambil mengangkat jay ala koala, dan mendudukannya di pangkuannya, membiarkan kepala jay bersandar di dada bidang heeseung.



























TBC

Aku kangen kaliann☹️💖
Sekarang aku berusaha buat up cepat" yaww, karena tugas aku sudah sedikit meringan.
Segitu dulu yah, bye bye all, luvv u





love. (heejay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang