3. Celine

474 61 67
                                    

Pagi-pagi sekali, Celine sudah bangun lebih awal. Bahkan Marcel dan Caca yang mengapitnya masih terlelap. Jelas saja, waktu baru menunjukkan pukul 05.00 dan si kecil cerewet itu sudah bangun lebih dulu, karena teringat dengan Dodo. Anak anjing kecil, berwarna putih yang menjadi pilihannya semalam.

Perlahan, Celine turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu, lalu membukanya tanpa kesulitan. Tentu karena gadis kecil itu mengambil kursi kecil miliknya sebagai tumpuan. Tanpa menutup pintu kamar ayahnya kembali, Celine pun langsung berlari keluar.

Langkahnya dengan cepat menghampiri halaman belakang, dimana anjing barunya berada.

"Tolong buka pintunya." Celine memanggil salah satu ART yang biasa membantu Tia di dapur, dan kebetulan baru pulang dari pasar.

"Mau kemana?"

"Main cama Dodo."

"Masih pagi, Mbak Celine. Dingin."

Celine menggeleng ribut. "Main cama Dodo!"

"Pake jaket dulu ya? Ini baju tidurnya tipis. Di luar masih banyak embun." ART itu menawarkan bantuan.

Lagi-lagi si kecil itu menggeleng cepat. "Mau main cama Dodo!" Pekiknya.

Mendengar suara Celine yang meninggi, membuat si ART pun terpaksa membukakan pintu belakang.

"Tunggu di sini sebentar ya? Abis ini saya balik lagi, kalo udah naruh bahan masakan di dapur. Jangan main sendirian."

Celina tampak tidak peduli dengan ucapan si ART. Si kecil itu tertawa lebar, begitu melihat Dodo dikeluarkan dari kandang.

"Dodo! Bangunin Gio, yuk! Main cama Gio juga, ya?"

Bibir Celine mengerucut, saat anjing kecil itu tidak menuruti ucapannya, dan hanya diam sembari memandanginya.

"Dodo kenapa? Ayo bangunin Gio."

Anjing itu hanya menggonggong sebagai balasan.

Celine tampak berpikir, hal apa yang membuat anjingnya itu tidak mau menuruti ucapannya.

"Dodo lapal ya?" Bibirnya mencecap, seolah sedang melakukan adegan makan. "Cebental ya, Dodo."

Mata Celine memperhatikan sekeliling. Mencari bungkusan berisi makanan yang semalam ia pilih sendiri sebagai makanan Dodo. "Cebental ya?" Ucapnya lagi, yang sekali lagi kembali memeriksa sekeliling, dimana makanan anjingnya disimpan.

"Makanannya nggak ada, nanti Dodo mati."

Celine pun langsung menggendong Dodo dengan kedua tangan mungilnya, dan membawanya ke dalam rumah.

"KAKEK! KAKEK! DODO MATI! DODO MATI!" Celine menjerit begitu tiba di depan pintu kamar Jamal dan Tia.

"Ada apa? Kenapa? Siapa yang mati?" Tia lebih dulu membuka pintu dan tampak panik.

"Dodo! Dodo mau makan, tapi makannya gak ada! Nanti mati!" Celine menyodorkan anak anjing di tangannya itu kepada Tia.

Tia menerima anak anjing milik cucunya itu. "Ya ampun. Celine mau kasih makan Dodo?"

Celine mengangguk.

"Makanannya ada di lemari. Jadi satu sama makanan burung perkutut. Ayo ikut, Nenek kasih tau tempatnya." ajak Tia.

Si kecil itu pun mengekori Tia dengan semangat.

"Ini makanannya." Tia mengeluarkan sebungkus makanan anjing dari dalam lemari. Wanita itu juga mengambil mangkuk dan sendok takar untuk anjing. "Ini tempat makannya."

"Aku! Aku! Aku!" Celine berseru saat Tia hendak menuang makanan anjing ke dalam mangkuk.

"Dikit-dikit aja, soalnya perutnya Dodo masih kecil. Kalo banyak-banyak, nanti dia kekenyangan, terus gampang sakit." Tia mengingatkan.

Mini BOSS! (Spin off Daily Life Bu RW & Shake It)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang