EPISODE #4

183 7 2
                                    

Jam 4:00 pagi aku terbangun dengan badan yang sakit,aku juga merasakan perih pada bagian belakangku.

Aku sangat heran,pakaianku masih menempel lengkap pada tubuhku,padahal aku masih ingat bahwa semalam aku tidak memakai apapun.

Apakah ini hanya sebuah mimpi?
Tapi kalau memang ini mimpi,kenapa aku merasakan perih pada bagian belakangku?

Aku beranjak dari tempat tidurku dan memutuskan untuk mandi.

Saat aku buang air besar,rasanya benar-benar sakit dan terlihat ada bercak darah dan cairan putih yang mirip sperma.

Aku mempercepat mandiku dan segera kembali ke kamar.

~~~

Sekitar jam 1:00 siang Diki datang menjemputku kesekolah.

"Udah beres?" Tanyanya.

"Sudah." Jawabku.

"Pulang sekarang?" Tanya Diki tersenyum.

"Iya,aku lagi gak enak badan nih,jadi pengen istirahat." Jawabku.

"Kamu sakit?" Tanya Diki.

Aku mengangguk.

"Yaudah yuk pulang!" Ucap Diki.

Aku pun langsung menaiki motor Diki dan kami pun segera pergi.

~~~

Sesampainya dirumah,aku mengajak Diki untuk masuk sebentar sekedar memberinya minum.

"Duduk dulu Dik!" Ucapku.

Diki pun duduk disofa.

"Mau kopi gak?" Tawarku.

"Gak usah repot-repot Raf." Ucapnya.

"Santai aja!" Ucapku.

Aku pun pergi kedapur untuk membuatkan kopi.

Ketika aku hendak mengambil gelas,tiba-tiba gelas yang aku pegang jatuh dan pecah berantakan sehingga membuatku kaget.

Aku langsung membereskan pecahan kaca yang berserakan dilantai agar tidak menimbulkan luka.

Setelah kopi yang aku buat sudah siap,aku pun kembali keruang tamu dan memberikan kopinya pada Diki.

"Diminum Dik!" Ucapku.

"Makasih Raf,maaf ngerepotin." Ucap Diki.

"Gapapa santai aja." Ucapku.

"Aku ganti baju dulu ya." Ucapku.

Ketika aku masuk ke kamar,aku sangat kaget karena aku melihat ada Diki yang sedang duduk dipingggir kasurku dengan posisi membelakangiku.

"Diki." Panggilku.

Diki hanya diam tanpa menyaut panggilanku.

Aku pun berjalan mendekati Diki.

Baru saja tiga langkah aku mendekat,tiba-tiba...

"Kenapa Raf?"

Sontak aku langsung menoleh kebelakang dan diambang pintu terlihat Diki sedang berdiri.

"Kamu kenapa Raf?" Tanya Diki.

Aku menoleh kembali ke arah tempat tidurku dan Diki yang lain sudah tidak ada.

"Kamu gapapa?" Tanya Diki.

"Aku gapapa,aku mau ganti baju dulu." Ucapku.

Diki kembali ke ruang tamu dan aku pun segera mengganti bajuku.

Aku dan Diki berbincang-bincang sebentar diruang tamu dan tak lama diluar turun hujan sangat lebat.

Karena hujan tak kunjung reda,aku pun menyuruh Diki untuk menginap.

THE MIRRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang