**6**

150 24 2
                                    

.
.
.
.
.
.

!! 'cerita ini adalah karangan saya jadi jangan sangkut pautkan dengan member ok' !!
.
.
.

.
.
.

****

---

Setelah pertempuran melawan robot berakhir, suasana di ruangan dipenuhi dengan keheningan yang mencekam. Nala menatap semua orang dengan tatapan tajam.

"Siapa yang mengaktifkan robot itu?" tanyanya, suaranya mengandung nada curiga.

"Mungkin memang sudah otomatis?" saut Erine ragu

"Kita ada di ruang kendali pasti ada yang mengaktifkannya" ujar Regie

Satu per satu, semua anggota saling menatap, kebingungan dan kekhawatiran terlihat di wajah mereka. Levi, yang sudah merasa curiga dengan satu orang, berdiri di sudut ruangan dengan ekspresi serius.

"Lily" katanya dengan nada menuduh.

"Apa yang kamu ketahui tentang tempat ini? Kejadian-kejadian aneh yang terjadi sebelumnya, terutama saat dikantin. Terlalu banyak kebetulan."

"Kenapa tiba-tiba jadi Lily" ucap Delynn bingung

Lily, yang merasa terpojok, mencoba menjelaskan,

"Aku tidak tahu menahu tentang tempat ini. Aku hanya berusaha menjaga keselamatan kita semua." Namun, Levi tidak puas dengan jawaban Lily.

"Terlalu banyak kejadian aneh yang terjadi bersamaan dengan kehadiranmu. Aku rasa kamu tahu lebih banyak dari yang kamu katakan."

Pertengkaran mulai pecah, dengan Levi terus-menerus menekan Lily dengan tuduhan. Situasi semakin panas, dan ketegangan antara mereka meningkat. Levi, yang semakin kehilangan kendali, mulai melawan Lily.

"Kamu adalah ancaman bagi kita semua! Aku tidak bisa mempercayaimu lagi!"

"Levi tenanglah!" seru Aralie

Tanpa memberi peringatan, Levi menyimpan senapan miliknya dan mencoba menghajar Lily.

"Kamu harus dihentikan sebelum lebih banyak bahaya terjadi!"

"LEVI HENTIKAN ITU!" teriak Aralie ketakutan melihat Levi semakin menggila

"Semuanya keluar dari ruang ini!" seru Oline mencoba mengamankan situasi ini

''Ngga kita harus hentikan Levi!" tolak Aralie

"Ini berbahaya Aralie ayo keluar!" ucap Fritzy sembari menarik tangan Aralie

Lily menghindari pukulan Levi, tetapi Levi semakin hilang kendali, yang membuat membuat situasi semakin kacau. Suara tembakan dan teriakan semakin menguat, menciptakan kekacauan di ruangan.

"Trisha keluar!!" teriak Lily

Trisha masih berdiri di dekat Lily, ia tidak bisa meninggalkan saudaranya begitu saja. Levi yang berusaha tetap berusaha memukul Lily dengan brutalnya. Merasa terancam saat Levi tak sengaja hampir memukul Trisha, Lily merasa kemarahan dan ketegangan menyatu dalam dirinya. Dalam keadaan putus asa dan melindungi adiknya, dia menarik belatinya miliknya dan menyerang balik Levi dengan gerakan gesit Lily berhasil lebih dominan.

Levi yang terkejut dengan perlawanan Lily senapannya jatuh yang membuat dirinya harus menahan belati Lily dengan tangannya.

"Levi! cepat hentikan ini!" seru Lily

"Tidak sampai kamu mengakuinya!!" saut Levi

"Kamu tidak memberi ku pilihan lain"

Jleb...

OVER THE EDGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang