*
*
*
*
*
*
*
Typo bertebaran*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Selamat membaca
*
Nayanza pun masuk kedalam bangunan tua tersebut lalu ia memasuki sebuah ruang dan di sana sudah ada 6 orang yang sepertinya tengah menunggu dirinya
"Ku pikir kau hilang ingatan sungguhan"ucap seorang wanita yang bernama vanya aleana
"Aku juga berfikir seperti itu karena sejak kejadian itu kau tak pernah menghubungi kami" ucap seorang pria bernama givan olida
"Hmm..aku hanya tengah malas dengan tugas kotor ini"ucap yanza sembari duduk di kursi yang telah di sedia kan
"Bagaimana dengan kondisi ketua" tanya yanza
"Beliau sudah mendingan hanya perlu beberapa waktu lagi untuk pemulihan"jelas seorang pria bernama devin alkara
"Bagus deh kalo gitu, btw gak ada camilan gitu? gw laper nih belum sempet sarapan tadi" ucap yanza
"Nih.. jangan banyak' entar obesitas" ucap givan sembari menyodorkan beberapa bungkus coklat
Dengan senang hati yanza pun menerima sodoran tersebut "CK, anaknya pak Ketu kok lama ya, rasanya pengen gw gantung di pohon belakang"ucap yanza sembari menyuapkan coklat ke mulutnya
"Emang berani?"tanya Hilda algresha
"Ya nggak sih" jawab yanza sembari tersenyum kikuk
"Gw denger si Gibran masih ngejar Lo ya Yan?" Tanya dylan ariland Alexander teman kelas yanza
"Tau dari mana lo'"tanya yanza
Dylan pun menunjuk orang yang ada di sebelahnya yang tak lain adalah Leo yang bernama lengkap leonel dikara, ya pemuda manis yang mencari yanza pas disekolah kalian gak lupa kan?
"Adek manis, jangan suka gibah sama nih orang ya, gak baik" ucap yanza sembari menekan kata' terakhir
Leo pun mengangguk dengan polosnya, tak berselang lama datang lah yang ditunggu' yaitu sang anak ketua
YOU ARE READING
Sebuah akhir
Teen FictionNayanza alghiyana atau kerap dipanggil yanza ia seorang gadis yang aktif tapi kadang' dingin juga, ia juga cukup sensitif jika ada yang berbicara mengenai keluarganya "untuk apa di pungut jika akhirnya di buang lagi?" "aku lebih baik mati dari pada...