🎥 CHAPTER 2 🎥

61 22 124
                                    


🎥🎥🎥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎥🎥🎥


📍COFFEE BEAN, Jl. Majapahit


Yolanda duduk di sebuah bangku coffee shop. Duduk di bangku luar sambil menatap sekelilingnya. Dia juga menyelipkan sebatang rokok di bibir yang langsung dibakarnya.

Dia menghebuskan asap rokok perlahan, berharap semua keberisikan di otaknya ikut terbang bersama kepulan asap itu.

Yolanda menghela napas panjang, tatapannya kosong menatap objek yang ada di hadapannya sambil sesekali kembali menghisap rokoknya.

"Gue nyari kemana lagi ya...?" Gumamnya panjang sambil menyangga dagunya.

On another love, another love All my tears have been used up
On another love, another love All my tears have been used up
On another love, another love All my tears have been used up

Terdengar alunan sebuah lagu milik Tom Odell dari dalam coffee shop seakan membuatnya makin ngenes sehingga membuatnya meringis sendiri.

"Aaakkkhhhh...!!!" Teriaknya tiba-tiba yang membuat orang-orang yang ada di sekitarnya pun menoleh karena kaget.

Tak sedikit dari mereka yang berbisik membicarakan keanehan Yolanda.

"Kenapa tuh?"

"Putus cinta palingan"

"Tanggal tua biasa..."

"Kalo orang lagi bokek emang kayak gitu"

Dan serentetan-serentetan kejulidan manusia lainnya yang membuat Yolanda makin ngenes lagi.

Sudah lima tahun Yolanda bekerja di SK Entertainment, yang awalnya hanyalah seorang asisten hiring talent, hingga dirinya diberikan kepercayaan untuk mengisi posisi tersebut. Tak sedikit artis hasil pencariannya itu yang sukses entah itu hanya sekedar menghiasi layar kaca dari sinetron stripping, atau pun layar lebar. Namun untuk film kali ini terasa begitu sulit baginya.

Bagaimana tak sulit jika Guntur, sang sutradara film menginginkan seorang aktor berwajah tampan, bertubuh proporsional, berakting bagus dan bisa berkelahi. Mengingat semua kriteria yang diminta Guntur pun seketika membuat rahangnya mengatup keras. Yolanda pun langsung menekan kuat-kuat puntung rokoknya di asbak.

"Aaaarrrggghhh!!!" Teriaknya lagi kini sambil mengacak rambut panjangnya yang lagi-lagi membuat sekitarnya kembali menoleh dan menggelengkan kepala.

Yolanda pun menelungkupkan kepalanya di atas meja, memejamkan matanya sebentar.

"Woy! Apaan tuh rame-rame diluar??" Tanya beberapa orang di sekitar Yolanda, namun wanita itu tak mempedulikannya. Dia masih terus menelungkupkan kepalanya di atas meja.

JE T'AIME YOLANDA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang