.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🦑🦑🦑
"Hei, kalian yakin tidak mau pergi dengan
kami?" Tanya Heewon kepada sisa orang yang selamat dari pembantaian ituSekarang mereka ber 6 hendak melanjutkan perjalanan menuju ke stasiun selanjutnya.
"Kami akan pergi sendiri, kami juga masih punya sisa koin" Jawab salah satu orang, seorang wanita dengan anaknya
Pada akhirnya Heewon hanya pasrah dan akhirnya mereka berjalan pergi meninggalkan stasiun.
Jiwoo masih diam di tempat, sedikit melirik ke arah gadis kecil itu, lalu jiwoo sedikit naik dan menyentil dahi anak itu pelan
[ANDA TELAH MENG TRANSFER 10.000 KOIN]
anak itu berkedip bingung, sementara wanita itu menatap jiwoo dengan tatapan kaget
"Buat bekal saja, dadah" Jawab jiwoo lalu segera lari menyusul dokja dkk
"Terimakasih! Aku akan membalas budi!!"
.
.
.
.
.
.
[ANDA MENERIMA 1,500 KOIN DARI 'HEEWON JUNG'] jiwoo menatap heran notifikasi di depannya, lalu melihat Heewon yang cekikikan
"Kenapa noona?" Tanya jiwoo
"Hehe, tak apa! Ambil saja lagipula aku tidak ingin mengambil semua koin itu, aku juga sudah membaginya dengan yang lainya kok" Kata Heewon sambil mengacak acak rambut jiwoo
"Ugh, ya makasih" Kata jiwoo dengan suara kecil, gengsi
"Eh? Apa aku tidak dengar~? Dan aku juga lihat apa yang kau lakukan kepada anak di stasiun tadi~"
Blush!
Muka jiwoo langsung memerah samar, dia malu akan kenyataan kalau Heewon melihat aksinya tadi
"Diamlah" Bantah jiwoo
"Ayolah, kamu baik juga ternyata walau wajah mu galak~"
"Ughh hentikan!"
Akhirnya mereka berdua berdebat dengan indah~
[SKENARIO UTAMA KE DUA TELAH DI AKTIFKAN]
________________________________________________<SKENARIO UTAMA #2-PERTEMUAN>
KATEGORI: UTAMA
TINGKAT KESULITAN: F
SYARAT PENYELESAIAN: LEWATI TEROWONGAN DAN TEMUI ORANG ORANG YANG SELAMAT DI BASE PERTAMA
YOU ARE READING
The Hidden Guardians
Randomjiwoo shin, bocah maniak bunuh diri namun selalu di gagalkan oleh seseorang bernama kim dokja kim dokja, pria 28 tahun yang selalu menggagalkan rencana bunuh diri dari seorang bocah gila "kapan kau akan berhenti bunuh diri?"-kim dokja " tidak akan"...