PS - [5]

1.2K 360 117
                                    

"Aku puas dengan revisi yang kau buat kali ini, perbaikan di bagian dapur sudah jauh lebih baik, begitu juga di bagian taman belakang dan untuk kamar anak." Lisa tersenyum menatap kliennya yang adalah wanita muda seperti dirinya di hadapannya, namun Lisa yakin, wanita di hadapannya mungkin beberapa tahun di atas dirinya.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa mengerjakan renovasinya secepat mungkin, hari ini sepertinya sampai disini saja karena aku harus segera kembali pulang." Lisa mengangguk dengan cepat setelahnya.

"Buru-buru sekali, Nyonya Manoban, padahal kita masih bisa berbincang lagi untuk membahas proyeknya." Balas Lisa sambil ikut bangkit, dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, mereka berada di sebuah kafe sekarang untuk membicarakan tentang proyek besar yang Lisa terima yaitu merenovasi rumah seseorang yang cukup penting.

"Kau sudah berkeluarga bukan?" Lisa menganggukkan kepalanya, "sudah memiliki anak?" Lisa mengangguk lagi.

"Putriku baru berusia enam bulan." Balas Lisa dan dia langsung dirangkul oleh kliennya untuk berjalan turun ke lantai bawah karena mereka memang membicarakan proyek keduanya di lantai atas cafe karena memang mencari tempat yang lebih sepi.

"Kau paham rasanya karena memiliki pasangan dan anak yang menunggumu di rumah, maaf, kau memiliki istri atau suami?" Lisa membasahi bibirnya, dia tahu kliennya yang memiliki tinggi badan cukup sama dengannya ini memang mudah berbaur dengan orang lain, tidak seperti dirinya yang sejujurnya sedikit lebih introvert, dia hanya memiliki dua orang teman di hidupnya yang tak lain adalah Jisoo dan Rosie asal kalian tahu.

"Istri, kami sudah menikah selama kurang lebih tiga setengah tahun." Balas Lisa, bagaimanapun juga karena dia sudah memiliki anak, tidak mungkin dia mengaku dirinya masih lajang bukan? Darimana anaknya bisa lahir? Jane tidak lahir dari batu.

Dan daripada Lisa tidak mengakui istrinya, lebih baik dia dalam kepalsuannya membanggakan keluarga kecilnya, ini juga bisa membuat para klien nya lebih positif menilainya sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab dan mencintai istri serta anaknya.

"Benarkah? Aku baru mengetahui hal ini, ya.. aku juga sama, aku memiliki seorang istri dan dua putri kembar, usia mereka lima tahun sekarang." Lisa tersenyum tipis mendengar ucapan klien nya yang terlihat begitu membanggakan keluarganya.

"Putriku akan berisik jika aku belum pulang di jam enam sore, lalu saat aku pulang, mereka berdua akan berlomba-lomba untuk memelukku, si bungsu yang lebih cerewet, dia akan menanyakan banyak hal padaku." Lisa terkekeh pelan mendengarnya, "kau sepertinya sangat bahagia dalam pernikahanmu." Balas Lisa lagi.

"Haish, apa kau tidak? Kau juga pasti bahagia dalam pernikahanmu, putrimu berusia enam bulan? Kau pasti sedang dalam fase menikmati celotehan putrimu setiap harinya, apalagi hubunganmu dengan istriku justru sedang hangat-hangatnya karena kalian baru menjadi orang tua, kau harus banyak membantu istrimu dalam menjaga putrimu juga." Lisa mengangguk pelan, wanita di sampingnya ini tampak jauh lebih pengalaman daripada dirinya.

"Andai bisa, aku juga ingin putriku terus berusia enam bulan saja, aku tidak ingin mereka dewasa dengan cepat, dalam sekejap saja usia mereka sudah lima tahun dan akan masuk ke tingkat sekolah dasar." Lisa jadi membayangkan jika putri kecilnya nanti tumbuh dewasa, apa dia memiliki kesempatan untuk menyaksikan tumbuh kembang putrinya?

"Tapi dibandingkan anak, menurutku yang paling terpenting sebenarnya adalah istri kita, mereka yang paling berperan besar dalam keluarga dan rumah tangga, jika aku, tanpa malu aku akan mengatakan jika aku sangat mencintai istriku, kau juga pasti sama." Lisa hanya berdehem dan mengangguk pelan saja, dalam hati dia langsung menyangkal, sama sekali tidak, ucap batinnya.

"Membicarakan mereka membuatku malah semakin merindukan mereka, apa kau juga tidak ingin buru-buru pulang lalu memeluk istri dan putrimu?" Lisa terkekeh pekan, "tentu saja, ini kenapa aku juga akan langsung pulang setelah ini." Ucap Lisa, dia membuka pintu untuk klien nya setelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE, STAY - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang