bab 4

161 8 10
                                    

Bowen yang sudah tiba lebih awal menunggu qihan lalu sebuah taksi berhenti didekat kafe dan bisa Bowen lihat qihan turun dari taksi tersebut tapi tunggu qihan membawa bayi! Apa bunda hanggie hamil lagi dan qihan sudah tidak menjadi anak bungsu lagi.

Tapi setelah Bowen pikir qihan kan sudah menikah apa memang secepat itu qihan hamil tapi Bowen lebih memilih berpikir positif saja bahwa itu adiknya qihan.

qihan yang sudah tiba langsung berjalan masuk ke arah kafe qihan bisa melihat Bowen yang sudah menunggunya.

"Sudah menunggu lama yah?" Tanya qihan lalu duduk dimeja Bowen.

"Barusan sih aku juga baru tiba" jawab Bowen dan qihan lalu  menaruh tas perlengkapan bayinyah.

"Sudah memesan?" Tanya qihan pada Bowen.

"Belum ayo kita pesan dulu makanannya" jawab Bowen lalu mereka memesan beberapa makanan dan walaupun ini kafe kopi untuk nongkrong tapi kafe ini juga menyediakan makanan.

"qihan?" Panggil Bowen.

"Iyah wen" jawab qihan.

"Mamah hamil lagi yah?" Tanya Bowen qihan loading sebentar.

"Mamah siapa? Mamahku hamil?" Tanya qihan yang bingung.

"Iya itu anaknya mamah hang kan?" Tanya Bowen balik wah kenapa jadi sesi tanya Bertanya gini.

"Oh ini anak ku loh Owen" jawab qihan cengengesan.

"APAH!!!" Balas Bowen kaget dia sedikit berteriak hingga beberapa orang yang berada dikafe tersebut melihat kearah mereka.

"Owen jangan teriak gitu yang lain keganggu" ucap qihan yang tak enak yang lain kembali pada kesibukannya masing-masing.

"Ya maaf orang aku kaget loh jadi reflek gitu eh tapi beneran ini anak kamu Han ga jailin aku kan?" balas Bowen yang bertanya kembali pada qihan.

"Iyah inih anak aku loh namanya Zhang junmin" jawab qihan tunggu  Zhang sepertinya bowen kenal marga itu.

"Iya itu marganya yuan" lanjut qihan makin kaget Bowen.

"Jadi kamu nikah sama si Yuan terus udah ada buntut juga aku kaget loh padahal kamu Sama si yuan itu kaya musuh bebuyutan plot twist banget" ujar Bowen tak habis pikir.

"Bisa buktinya ini" jawab qihan menunjukkan umin digendongannya.

"Baru berapa bulan usianya?" Tanya Bowen pada qihan.

"Baru lima bulan aku lulus SMA langsung nikah terus satu tahun kemudian aku hamil" jawab qihan Bowen mengangguk.

Saat asik berbincang tak terasa makanan mereka datang saat Bowen sedang makan dan qihan juga yang akan makan tapi umin rewel mungkin haus.

qihan yang takut menganggu jadi sedikit membuka kemejanya lalu umin menyusu padanya dan dengan segera ia mengambil kain untuk menutupi untung saja Bowen mengambil meja yang paling ujung.

"Maaf yah" ucap qihan tak enak karna takut Bowen risih padanya.

"Ngomong apa sih han kita sahabatan udah dari lama loh Jadi ga masalah kaya sama siapa aja sih kamu tuh" balas Bowen menenangkan qihan.

"Iya takutnya kamu risih aku nyusuin gini" ucap qihan yang menunduk duh gemasnya pikir Bowen.

"Gatuh justru aku lihat kamu gini malah gemes bayi aku udah punya bayi" balas Bowen mencubit pipi qihan.

"Masih aja lengket itu kata-kata" ucap qihan tersenyum geli.

"Iya dong" balas Bowen cengengesan.

"Eh iya kamu ga ada niatan gitu balikan sama Kaka aku?" Tanya qihan sembari menepuk-nepuk pantat umin agar tertidur.

"Ka yan masih gamonin kamu loh" lanjutnya.

"Aku masih cinta sama dia tapi aku rasanya takut buat balikan sama dia" jawab Bowen karna dia dulu udah putusin yiran.

"Ga lah orang kemarin aja masih suka masa lalu katanya terus pas aku bilang aku ketemu sama kamu dia semangat banget" balas qihan ayo balikan saja lah qihan seneng kalau Kaka iparnya Bowen.

"Kalau ka yiran nembak aku lagi sih aku mau kok" ucap Bowen malu-malu duh lucunya calon Kaka iparnya ini.

"Serius? Oke langsung digas in pasti sama Ka yiran ini mah" balas qihan semangat empat lima.

"Eh Han gimana sih rasanya nikah?" Tanya Bowen random.

"Ya ga gimana-gimana sih cuman yah kamu harus siap aja sih ngurusin rumah, suami, anak semuanya deh cuman kalau capenyah nanti kebales kalau lihat keluarga kecil kita lagi kumpul bareng kaya aduh nanti kamu ngerasain juga" jawab qihan menjelaskan.

"Sakit ga sih ngelahirin?" Tanya Bowen lagi duh Bowen lagi penasaran banget soalnya.

"Kayanya engga sih soalnya pas aku bangun udah ga terlalu sakit jahitan nya cuman aga ngilu gitu" jawab qihan sambil inget pas dia ngelahirin umin dulu.

"Duh jadi bingung soalnya sepupu aku juga ngelahirin di sesar gitu katanya sakit pas beres operasinya tapi tanya ke kamu engga jadi yang bener gimana?" Balas Bowen bingung.

"Aku kan koma dua Minggu Owen" ucap qihan dan Bowen kaget.

"Serius?" Tanya Bowen penasaran.

"Iya aku pas oprasi itu pendarahan gatau sih aku juga pas bangun dari oprasi itu kata Yuan aku koma dua Minggu" jawab qihan aduh Bowen jadi takut.

"Kamu pasti takut kan justru menurut aku setiap ibu yang ngelahirin anaknya pasti butuh perjuangan dan jika belum siap makanya jangan hamil kalau aku emang udah siap jadi aku tanggung resikonya" lanjutnya Bowen mengangguk.

"Iya betul han berati siap otw anak dua dong?" Tanya Bowen jahil.

"Ya mau sih tapi engga sekarang juga soalnya umin masih kecil" jawab qihan cengengesan duh Bowen dia aja punya dia bayi nambah satu apa ga cape dia ngurusin tiga sekaligus.

"Kamu ga tahu sih Yuan duh manjanya gimana aku nyuapin umin dia cemburu pengen disuapin juga pagi-pagi bangun harus dikis apa-apa harus sama kaya umin" lanjut qihan akhirnya mengeluarkan keluh kesahnya.

"Waduh berarti kamu punya dua bayi yang atau bayi gede yang satu Dede umin hahah..  lucu banget sih si yuan kalau aku ketemu dia aku bakal ledekin nanti dia" balas Bowen tertawa terbahak-bahak.

"Jangan ngeledekin yuan ngambeknya aku yang repot lihat deh kamu juga bakal rasain bukannya cape sih pusing aku lihatnya" jawab qihan yang mengancing kembali kemejanya.

"Duh petiplek si yuan banget ini mah kamu kebagian hikmahnya aja" ucap Bowen yang melihat umin yang tertidur.

"Iya aku yang ngandung sembilan bulan mabok pagi malem nyah lah malah mirip yuan semua ini" balas qihan sambil merapihkan topi umin.

Skip.

Tak terasa mereka pun selesai makan lalu berniat pergi ke mall karna sekarang baru jam tiga sore dan qihan dan Bowen nanti berniat makan malam bersama yuan juga yiran.

Bowen dan qihan juga sudah berada diperjalanan menuju mall yiran juga sudah otw menyusul mereka dan juga yuan yang langsung pulang dan menyusul qihan.







































Bersambung..

yuanhan family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang