bab 8

71 4 2
                                    

Pagi hari tiba qihan yang sudah sehat bangun terlebih dahulu lalu qihan turun dan melihat mamahnya juga yang sudah bangun.

"Udah mendingan sayang?" Tanya zouhang yang lalu memeriksa suhu tubuh qihan.

"Udah ko mah" jawab qihan yang lalu memeluk zouhang dengan erat.

"Ututu.. bayi mamah masih manja ternyata" balas zouhang yang menggoda qihan.

"Pagi mah.. pagi Dede qihan" ujar Bowen yang juga baru bangun.

"Pagi sayang" balas zouhang tersenyum.

"Pagi Owen" balas qihan yang menghampiri Bowen.

"Karna kita sudah bangun bagaimana jika kita membuat sarapan?" Usul zouhang yang membuat Bowen bersemangat.

"Ayo mah! Aku mau belajar masak bareng mamah" balas Bowen semangat.

"Semangat banget deh Owen pasti belajar masak buat masakin ka yiran nanti" ucap qihan meledek Bowen.

"Gapapa bagus ko calon mantu mamah berarti rajin" balas zouhang mencubit pipinya qihan dengan gemas.

"Aa.. mamah kebiasaan pipi aku dicubit Mulu gimana kalau melar nanti?" Ucap qihan yang memegang pipinya.

"Bukannya udah?" Tanya Bowen yang membuat qihan badmood.

"Emang aku gendutan ya sekarang?" Tanya qihan balik yang sembari memeriksa menyeluruh badannya.

"Eh! Engga ko cuman emang lemak kamu tuh kumpulnya di pipi" jawab Bowen yang mengelus rambut qihan.

"Udah yuk masak nanti pada keburu bangun" ajak zouhang pada qihan dan Bowen.

Lalu mereka bertiga pun masak bersama setelah selesai masak beberapa menu masakan qihan kembali ke kamar dan pergi mandi setelah mandi qihan melihat umin yang sudah terbangun.

"Anak bunda udah bangun yang iya?" Ujar qihan menghampiri umin.

"Apa mandi yuk? Nanti nen oke" lanjut qihan yang membuka baju umin dan membawanya ke kamar mandi.

Setelah memandikan umin qihan memakaikan baju Pikachu yang membuat umin semakin terlihat lucu tak lupa qihan memakaikan kaos kaki agar umin tak kedinginan.

"Anaknya udah tinggal papahnya" ucap qihan yang menghampiri yuan.

"Sayang bangun? Yuan bangun ih ayo! udah siang ini kamu mau bangun jam berapa?" Lanjut qihan yang akhirnya mencubit hidung yuan.

Yuan yang tak bisa bernafas akhirnya terbangun dengan kondisi ngos-ngosan seperti lari maraton.

"Sayang ih.. aku nda bisa nafas" balas yuan yang merengek.

"Salah siapa ga mau bangun!"  ucap qihan kesal.

"Iya,iya aku bangun" balas yuan yang akhirnya bangkit dari kasur.

"Yaudah sana mandi umin mau nen katanya" ucap qihan yang memberikan yuan handuk dan mendorongnya masuk ke kamar mandi.

"Iya sayangku" jawab Yuan yang akhirnya mandi qihan lalu berbaring disebelahnya umin yang senang saat qihan sedikit membuka kaosnya.

"Seneng banget iya nen nya" ucap qihan pada umin yang tengah menyusu padanya.

qihan lalu memainkan tangan mungil umin dan melihat tangan umin yang begitu kecil.

Yuan yang sudah selesai mandi langsung dihadapkan dengan pandangan yang begitu indah Yuan bisa melihat betapa sayangnya qihan pada umin.

"Aku udah siapin sarapan kamu turun aja duluan" ujar qihan pada Yuan yang tengah memakai baju.

Setelah selesai bukannya turun yuan malah ikut berbaring disebelahnya umin jadi umin sekarang berada diposisi ditengah kedua orangtuanya.

"Ngga mau aku mau bareng Kamu" tolak yuan yang malah memandangi qihan.

"Yaudah tunggu sebentar umin juga belum makan" balas qihan yang sedikit menunduk melihat Yuan yang terus memandanginya.

"Kenapa menunduk?" Tanya yuan yang heran biasanya jika yuan memandangi qihan nanti qihan akan marah.

"Kamu kalau udah gak suka aku bilang ya?" Jawab qihan sedih loh kenapa jadi melow begini pikir yuan.

"Ko kamu bilang begitu sayang?" Tanya yuan yang lalu berpindah tempat menjadi disebelah qihan.

"Aku gendutan" jawab qihan yang membuat yuan mengerti jika qihan akhir-akhir sedikit sensitif jika orang membicarakan berat badannya.

"Kata siapa? Kamu kurus begini dibilang gendut apa buta matanya sini biar aku colok siapa tahu ketutup" balas yuan yang memeluk qihan.

"Aku serius!" Ujar qihan yang masih sedih.

"Aku juga" jawab yuan yang tak kalah seriusnya.

"Aku sayang kamu apa adanya, bukan karna ada apanya sayang, aku cinta sama kamu karna kamu benar-benar pantas buat aku karna kamu istimewa dihidup aku" lanjut Yuan yang membuat perasaan qihan sedikit membaik.

"Aku sayang sama kamu" ujar qihan pada Yuan.

"Aku lebih mencintai kamu" jawab Yuan mengelus rambut qihan.

Tok..tok..tok...

Suara ketukan pintu membuat qihan dan yuan akhirnya tersadar dari acara romantisnya.

"Masuk aja ga dikunci" ujar qihan sedikit berteriak.

Cklek..

Yiran yang mengetuk pintu lalu membuka pintu kamar qihan dan yuan.

"Kata mamah sarapan dulu romantis nya nanti tunda" balas yiran yang kembali menutup pintunya.

"Kirain ngapain?" Ucap Yuan malas.

Yuan, qinan dan umin pun turun dan melihat semuanya tengah menunggu mereka bertiga.

Umin yang berada di gendongan qihan bergerak semangat saat yiran mengajaknya bercanda.

"Aduh aktif banget sih" ucap Bowen gemas.

"Cepet nikah nanti bikin" balas yuan pada Bowen.

"Engga yiran harus lulus kuliah dulu kerja yang bener baru bisa nikahin Bowen mau ngasih makan apa nanti anak kamu" jawab zhangji pada yiran.

"Tahu udah diselang masa mau diselang lagi?" Balas guan yang heran kenapa adik-adiknya begitu kebelet nikah.

"Sabar Abang" ucap qihan yang lalu menepuk-nepuk pundak Guan.

"Udah ayo sarapan dulu" ujar zouhang pada semuanya.

Semuanya sarapan bersama setelah sarapan semuanya berpamitan untuk pulang.

"Sayang mamah pulang yah" ucap zouhang yang memeluk qihan.

"Iya mah hati-hati nanti Semuanya ginep lagi ya" balas qihan.

"Iya qihan nanti kita nginep lagi Jangan sakit lagi ya kita khawatir" ucap Bowen yang juga memeluk qihan.

"Iya makasih Lo Kaka ipar udah perhatian sama adek ipar" balas qihan yang meledek Bowen.

"Apaan si han" ucap Bowen malu yang lain tertawa melihat Bowen yang salah tingkah.

"Ayah pulang ya" ucap zhangji mencium pipi qihan lalu umin.

"Hati-hati yah nanti gendong aku lagi ya" balas qihan yang membuat semuanya menggelengkan kepalanya heran.

"Udah kapan pulang nya ini" ucap Guan yang sudah berada di mobil.

"Iya sabar bang" balas yiran kesal pada guan.

Akhirnya Mereka pun pulang kini hanya tinggal Yuan, qihan dan umin saja yang menghabiskan waktu bersama.


































Bersambung...
Haloha ✋ aku bakal percepat buku ini yah makasih yang udah nunggu buku yuanhan family ini.

Jangan lupa mampir akun tiktok aku yah (hangiqihan)

See next chapter gays love you ♥️ 🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

yuanhan family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang