bab 5

85 11 15
                                    

Bowen dan qihan yang sudah tiba lebih dulu Di mall dengan segera qihan Menganti popok umin dan mengganti pakaiannya yang lebih hangat setelah selesai mereka berdua langsung berbelanja.

"Owen kita mau kemana dulu?" Tanya qihan Yang bingung mengikuti Bowen untung saja Bowen yang mengerti  membantu qihan dengan membawakan tasnya.

"Terimakasih" ucap qihan tersenyum.

"Sama-sama" jawab Bowen mencubit pipi qihan.

"Ish... Pipiku Owen, kalu sekarang kita mau kemana dulu kamu belum menjawab pertanyaanku?" Tanya qihan lagi.

"Ehm.. bagaimana jika kita pergi melihat pakaian umin"usul Bowen pada qihan.

"Baiklah aku juga akan membeli beberapa sepasang kaus kaki untuk umin" balas qihan dan akhirnya mereka berdua pergi ke toko baju untuk bayi.

Mereka berdua pun tiba ditoko dan langsung masuk qihan yang asik memilih kaus kaki tak menyadari jika Bowen pergi baju bayi dirak lain.

Setelah selesai memilih qihan memilik motif Doraemon dan ironman qihan langsung membayar nya tapi qihan kebingungan saat bowen datang dengan sepuluh pasang baju bayi.

"Ini tolong totalkan" ucap Bowen pada kasir toko.

"Baik"

"Ini totalnya sepuluh juta mau pakai cash atau kartu?" Tanya kasir tersebut.

"Kartu saja" jawab Bowen ia lalu memberikan kartunya setelah selesai mereka pun pergi ketempat lain.

"Owen kamu membeli baju bayi begitu banyak untuk siapa?" Tanya qihan penasaran.

"Tentu saja untuk umin" jawab Bowen semangat.

"Aku kira untuk anakmu nanti dengan ka yiran" balas qihan dengan polos tapi  membuat Bowen kesal.

"Ckk.. ku kira bodohnya hilang setelah punya anak nyata tidak" ucap Bowen pelan.

"Apa?" Tanya qihan bingung.

"Tidak ada qiqi ini adalah hadiah ku saja untuk umin" jawab Bowen dengan sabar.

"Tapi kamu habisin sepuluh juta buat baju aja itu lumayan Lo buat beli yang lain" balas qihan wah Bowen kira qihan pasti sangat berhemat.

"Apa yuan tidak pernah membelikan baju umin dengan harga segitu?" Tanya Bowen kalau jika ia akan ku pukul yuan nanti pikir Bowen.

"Tidak biasanya untuk baju umin itu Yuan kasih aku seratus juta" jawab qihan dengan polos.

"Aku miskin aku diam" balas Bowen frustasi dengan kepolosan qihan tentang kekayaannya Bowen kira uangnya cupu ternyata uangnya qihan itu suhu.

"Aku bahkan menghabiskan sedikit saja untuk membeli kaus kaki umin"ucap qihan sedih.

"Berapa?" Tanya Bowen penasaran.

"Hanya lima juta saja untuk beberapa pasang kaus kaki" jawab qihan dengan polos Bowen ingin sekali memukulnya.

"Sudahlah ayo lebih baik kita pergi ke restoran saja lalu suruh suamimu menyusul kita disana" bala Bowen dengan sabar karna qihan memberikannya fakta.

Dan Bowen hampir lupa jika yuan adalah pewaris tunggal perusahaan papahnya mana mungkin qihan kekurangan apalagi orangtuanya qihan juga terpandang Bowen pelupa begini pasti karna dia tinggal lama diluar negri jadi lupa kenyataan.

Dan disini lah mereka berada di restoran yang cukup mahal dimall itu Yuan dan yiran juga sudah datang.

"Beli baju untuk umin?" Tanya yuan yang melihat beberapa tas belanja.

"Iya" jawab qihan yang sambil menyusui Untung saja mereka memesan VIP jadi qihan tak takut menganggu yang lain.

"Apa qihan mau dimarahin yah?" Ucap Bowen dalam hati karna melihat beberapa tas belanja.

"Kenapa sedikit sekali sayang mau kubelikan Dnegan tokonya juga?" Tanya yuan yang mengoceh karna qihan belanjanya terlalu sedikit.

"Tapi ini hadiah dari Bowen untuk umin aku hanya membeli beberapa pasang kaus kaki saja" jawab qihan dan yuan pun mengerti.

"Kalian ini kenapa begitu romantis begitu aku tau aku jomblo aku tahu miskin tapi jangan ditelan fakta yang begini dong" ucap Bowen heran tak yuan tak qihan sama saja jika berbicara uang tak tahu tempatnya.

"Kan ada ka yiran ko jomblo sih?" Tanya qihan polos, apa dia lupa jika Bowen dan yiran sudah lama putus atau otak bodohnya kembali tak berfungsi lagi.

"Gini nih kalau otaknya ketinggalan" jawab Bowen kesal.

"Ko Owen kesal?" Tanya qihan polos yiran dan Yuan langsung tertawa.

"Eh Yuan lu kasih adik gue makan yang bener kan" balas yiran heran.

"Iyalah orang sayangku ini yang masak jadi aku hanya memberikan uang belanja saja" ucap Yuan bangga dan yiran memutar mata malas.

"Udahlah kalian gas aja ngapa!?" Ujar yuan pada yiran dan Bowen.

"Matamu gas dia aja pasti udah punya yang baru" jawab yiran membuang mukanya.

"Tapi kalau aku bilang aku masih nunggu kamu gimana?" Balas Bowen pada yiran.

"Kamu belum punya yang lain?" Tanya yiran yang akhirnya saling berhadapan dengan Bowen.

"Sebenarnya setelah putus aku ga pernah sama sekali pacaran lagi dengan siapapun itu bahkan perasaanku masih tertinggal dimasa lalu" jawab Bowen yiran langsung bersorak kegirangan.

"Aku juga masih mencintaimu apa mau kamu balikan dengan aku" tanya yiran yang lalu memegang tangan Bowen.

"Tentu aku mau" jawab Bowen mengangguk dan yiran dan Bowen pun berpelukan.

Yuan dan qihan senang keduanya kembali bersatu.

"Kamu belum makan kan? Mau makan apa? Jangan Yang pedas yah" ujar yuan yang bertanya pada qihan.

"Belum tapi aku mau sesuatu yang manis aku belum mau makan nasi" balas qihan.

"Tapi kan kamu menyusui sayang nanti kamu sakit" ucap Yuan sedih karna qihan itu susah sekali disuruh makan.

"Baiklah aku apa saja asal suapi sama kamu" jawab qihan yang pasrah.

"Tentu apapun untuk kesayanganku" balas yuan yang lalu mengecup bibir qihan.

"NAH!!! gini nih kalau udah sah ga Mandang tempat" ujar yiran yang sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Mau ledek jomblo tapi udah balikan"balas yuan yang bingung ingin meledek yiran yang tak lagi sendiri.

Akhirnya beberapa hidangan makanan yang mereka pesan sudah datang mereka pun makan setelah habis mereka berempat pun pulang.

"Anterin Bowen pulang yah ka?" Ucap qihan sebelum naik ke mobil.

"Tentu saja de lagian kan sebentar lagi Bowen jadi Kaka ipar kamu" jawab yiran yang membuat Bowen memerah pipinya.

"Alah salting tuh yang dibelakang" tunjuk Yuan yang membuat Bowen membalikan badannya.

"Dasar manusia" ucap Bowen pelan.

Mereka pun pulang Yuan yang menyetir memberhentikan mobilnya sebentar untuk menyelimuti qihan yang tertidur pulas juga melihat kebelakang umin yang tertidur.

Sesampainya dirumah Yuan lalu Dnegan segera menggendong umin dan menggendong qihan ke kamar setelah selesai yuan langsung mandi dan bersiap-siap tertidur disebelah qihan dan memeluknya dengan erat.

"Mimpi indah sayangku" ucap Yuan yang lalu mencium kening qihan dan lalu memeluk qihan.


























BERSAMBUNG..

Balik ges ditunggu part selanjutnya yah sorry lambat soalnya lagi banyak kerjaan akunya🙂

yuanhan family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang