Bab 2

541 56 6
                                    


Happy reading

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 00:00 wib. Terlihat suara alunan musik dj semakin terdengar kencang di telinga. Para pengunjung sangat menikmati musik-musik yang dibawakan oleh para Dj pilihan yang jam terbangnya cukup tinggi.

Seorang wanita cantik berambut pirang, mata sipit menuruni anak tangga. Wanita itu yang tak lain bernama ice saga sang memilik club berjalan menghampiri seseorang yang baru saja datang.

"Hy,,,, Raya apa kabar" ucap ice berlari memeluk raya.

"Jaga mulutmu, apa kau tidak lihat, dengan penampilanku" raya berbisik lalu melepas pelukan.

"Ups,, sorry, maksud aku reno, hee" ucap ice lalu menutup mulutnya.

"Ice, sorry ya, datang terlat" timpal gla.

"Tidak apa-apa? Ayok aku sudah siapkan meja khusua untuk kita ngobrol-ngobrol" ice merangkul raya dan gla menuju meja yang sudah ia siapkan.

Sampai di meja yang sudah disiap-kan. Ice memanggil karyawan club untuk mengambilkan beberapa minuman pavorit raya dan gla.

Ice mencubit lengan raya dengan gemas, karena teman sekaligus sepupunya itu tidak memberi kabar padanya atas kepulangannya ke indonesia. "Dasar bodoh, kenapa kau tidak mengabariku pulang ke indonesia" ucap ice.

Seketika raya meringis kesakitan karena ice mencubitnya terlalu keras. "auwh,, sakit tau? Kira-kira dong kalau nyubit" protes raya.

"Bodo amat, salah sendiri tidak memberiku kabar" ice memanyunkan bibirnya.

"Sorry, aku pulang ke indonesia mendadak, aku berpikir ingin memberi kejutan untukmu dan kakek" balas raya merayu ice agar memaafkan nya.

"Aku kira kau sudah cinta mati dengan inggris dan para wanita-wanitamu disana"

"Enak saja, Bagiku mereka hanya tambang emas bagiku untuk melancarkan perusahaan agar semakin pesat, jadi jaga mulutmu" raya menempil kening ice.

Ice dan gla tertawa renyah mendengar pengakuan dari raya. Bagai mana tidak, secara para wanita-wanita kenalan raya, mengira dirinya adalah seorang pria tampan dan kaya raya, namun mereka tidak raya yang memakai identitas sebagai reno sebenarnya adalah seorang wanita. Raya hampir saja kehilangan identitas aslinya sebagai seorang wanita. Bukan hanya hampir kehilangan namun memang sudah kehilang identitas aslinya. Karena dari usia 10 tahun, sang kakek sudah menukar identitas raya dengan reno sodara kembar laki-lakinya yang ikut tewas bersama kedua orang tua nya. Demi keamanan sang cucu sang kakek pun mengirim raya ke inggris untuk bersekolah disana.

Tidak lama kemudian karyawan club datang mengantarkan pesanan ice. Tanpa berlama-lama gla langsung saja meneguk botol whisky karena merasa dahaga. Hal itu membuat ice dan raya melongo, namun mereka berdua tidak heran dengan tingkah gla setiap melihat botol alkohol dia paling rakus. Bagai mana tidak karena sudah tabiatnya gla paling doyan mabuk.

"Bagai mana dengan bisnismu di inggris" tanya ice pada raya.

"Sangat bagus" balas raya sembari menyesap minumannya.

Ice mengangguk lalu mengajak raya dan gla untuk bersulang. "Mari kita bersulang, malam ini kita minum sepuasnya"


-

-

Jarum jam terus berputar, tidak terasa waktu menunjukan pukul 02:00 wib. Gla yang sedari minum paling banyak mulai mabuk dan mengoceh tidak jelas. Raya dan ice tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu. Karena merasa wajahnya sudah merah, suhu tubuh terasa panas dan gerah. Raya memutuskan untuk pergi ke toilet untuk membasuh wajah nya agar terasa segar. Raya meminta izin pada ice untuk pergi ke toilet sebentar. Dengan berjalan sedikit sempoyongan karena mulai terasa mabuk, raya berjalan dengan hati-hati melewati para pengunjung yang tengah asyik berjoget.

Nona Malisorn - gimme love babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang