Kehidupan yang Malang

13 2 0
                                    

           Sebuah dunia bernama Antras dimana monster dan sihir adalah kenyataan, terdapat sebuah kerajaan di Antras yaitu kerajaan Drinka, di wilayah terpencil bernama Arvice yang telah lama ditelantarkan, tinggal seorang anak muda bernama Ryn yang telah hidup disana sejak kecil seorang diri tanpa orang tua dan bertahan hidup dengan menggandalkan buah-buahan yang ada di hutan sebelah desa Arvice.

            Disekitar hutan terdengar suara bising, rupanya suara bising di hutan berasal dari Ryn yang sedang mencoba menangkap seekor kelinci untuk disantap, Ryn yang tidak memiliki keterampilan berburu tidak bisa menangkap satu ekor kelinci, Ryn yang sudah lelah mengejar kelinci, beristirahat sejenak dibawah pohon sembari menghirup udara alam yang sejuk sambil menatap keatas langit biru  yang cerah

          Ketika dia sedang asik santai terdengar suara langkah kaki kecil seseorang, suara langkah kaki itu semakin mendekat ke arah Ryn, Ryn yang menyadari hal itupun menoleh ke asal suara langkah kaki itu dan ternyata itu adalah teman masa kecil sekaligus orang yang Ryn cintai bernama Lina, ia seorang anak dari kepala desa sebelah bernama Briton.

            "Lina apa yang kamu lakukan disini" tanya Ryn
"Tentu saja aku kemari ingin bertemu dengan mu" jawab Lina sambil tersenyum pada Ryn.
"Oh iya Ryn kau tahu aku baru saja belajar sihir tipe penyembuhan" kata Lina
"Benarkah? Selamat Lina" jawab Ryn dengan nada gembira
"Meski aku hanya bisa menggunakan sihir tipe penyembuhan aku ingin menjadi petualang terkenal" ujar Lina sambil menggepalkan tangan ke langit
"Aku tahu kamu pasti bisa" kata Ryn.

           Setelah lama berbincang mereka pun beranjak pergi saat mereka sedang berjalan dengan santai mereka di hadang oleh 2 orang anak yaitu Reno, dan Arfin

"Lina, kenapa kau bersama dengan anak yang ditinggal oleh orang tuanya dan bahkan tidak bisa menggunakan sihir" ucap Reno sambil melihat sinis ke arah Ryn
"Benar kata tuan Reno daripada dengan anak itu kau lebih baik bersama tuan Reno yang hebat ini" ujar Arfin kepada Lina.

        

              Sontak Lina yang mendengar hal itupun berkata "Lebih baik kau urus saja urusanmu sendiri" dengan ekspresi marah yang tergambar di raut wajahnya, ia menarik tangan Ryn dan langsung pergi dari hapadan Reno dan Arfin, Ketika di tengah perjalanan tiba-tiba langkah kaki Ryn terhenti Lina yang melihat hal itupun ikut berhenti dan bertanya kepada Ryn.

             "Ryn kenapa kamu berhenti" tanya Lina dengan penasaran
"Sepertinya kau tidak perlu lagi datang menemuiku" jawab Ryn kepada Lina
"Eh! apa yang tadi kau katakan? Kau tidak serius mengatakan itu kan" tanya Lina dengan ekspresi terkejut
"Kau... tidak seharusnya berada disini dimana hanya ada sampah dan barang bekas di sekelilingnya" kata Ryn dengan suara yang berat
"Apa maksudmu aku tidak seharusnya berada disini" jawab Lina dengan suara kencang.

            Ryn yang tidak bisa menahan kesedihannya karena harus berpisah dengan orang yang ia cintai dengan tatap pasrah hanya bisa mengucapkan "Maaf dan terima kasih untuk semuanya" dan bergegas pergi meninggalkan Lina di belakang, Lina yang melihat hal itu mencoba menghentikan Ryn yang hendak pergi, sayangnya Lina yang tertinggal jauh di belakang Ryn hanya bisa melihat sosok Ryn yang semakin jauh.

               Keesokkan harinya Ryn yang sedang jalan santai tiba-tiba di hadang oleh Reno dan Arfin, Ryn yang melihat mereka pun tetap melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan Reno dan Arfin, Reno yang geram melihat ia di acuhkan menahan Ryn untuk pergi.

"Tunggu, beraninya kau mengacuhkan aku" seru Reno, Ryn yang mendengar hal itupun sontak membalas perkataan Reno
"Apa lagi yang kau inginkan dari ku"
"Sepertinya kau jadi berani hanya karena kau dilindungi oleh Lina" saut Reno dengan ekspresi menghina, Ryn yang telah kehilangan kesabaran tiba-tiba menarik kerah Reno dan berkata
"Aku sudah tidak ada hubungannya lagi dengannya, jadi jangan mengganguku lagi".

EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang