Kehangatan di Ujung Jalan

1 0 0
                                    

Ryn yang hendak meninggalkan guild dicegat oleh Shizu. "Tuan Ryn, sebelum kamu pergi, saya ingin memberimu sesuatu," kata Shizu sambil mengeluarkan sebuah kartu dari meja di belakangnya dan memberikannya kepada Ryn.

"Kartu ini adalah tanda pengenal petualang. Setiap anggota guild mendapatkan kartu ini sesuai dengan rank mereka. Sistem ranking di guild kami diatur dari E hingga S. Rank E adalah yang terendah, seiring dengan pengalaman dan pencapaianmu, kamu akan naik ke rank yang lebih tinggi. Kartu ini memiliki lambang guild dan informasi pribadi di atasnya," jelas Shizu.

Ryn mengangguk setelah mendengar penjelasan tersebut. "Terima kasih, nona Shizu. Saya akan berusaha keras untuk naik ke rank berikutnya dan menjadi lebih kuat."

Shizu kemudian tersenyum dan menyerahkan sekantung koin dari laci mejanya kepada Ryn. "Ini adalah 10 koin perak sebagai bayaran karena menyelesaikan misi."

Ryn menerima koin tersebut dengan senang hati. "Terima kasih banyak, nona Shizu."

Dengan senyum hangat, Shizu membalas, "Semoga sukses dalam perjalananmu, tuan Ryn. Kami akan selalu mendukungmu."

Sebelum pergi Shizu memberikan beberapa pakaian untuk Ryn gunakan melihat pakaiannya sudah tidak layak pakai.

Setelah menerima semua itu, Ryn meninggalkan guild. Merasa lelah, ia memutuskan untuk mencari penginapan untuk beristirahat. Dengan anggaran terbatas, ia mulai mencari penginapan yang sesuai dengan uang yang dimilikinya, yaitu 10 koin perak.

Ryn berkeliling kota, melewati berbagai penginapan. Banyak dari penginapan yang ia temui memiliki harga di luar anggarannya. Ia merasa frustrasi setelah beberapa jam mencari, namun tetap tidak menyerah.

Saat malam merayap, Ryn tanpa sadar terus melangkah hingga ujung jalan. Di sana, perhatiannya teralihkan pada sebuah penginapan kecil yang tampak tenang dan sederhana bernama "Silver Moon." Tertarik, Ryn memutuskan untuk memeriksanya, berharap tempat ini bisa menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat.

Ryn melangkah menuju penginapan kecil bernama "Silver Moon" dengan rasa penasaran. Dari luar, penginapan itu tampak sederhana namun memancarkan aura ketenangan. Perlahan, ia membuka pintu dan masuk.

Di dalam, Ryn disambut oleh suasana hangat dan bersahabat. Ruangan resepsionisnya sederhana tapi teratur, dengan aroma makanan yang menggugah selera. Di meja resepsionis, seorang wanita cantik dengan rambut cokelat panjang dan mata hijau cerah menyambutnya. Di sampingnya, seorang anak perempuan berusia sekitar sembilan tahun dengan rambut cokelat muda dan mata biru tampak sibuk menyusun kertas-kertas.

"Selamat datang di Penginapan Silver Moon," sapa wanita cantik dengan senyum hangat. "Nama saya Maria, dan ini anak saya, Lily. Ada yang bisa kami bantu?"

Ryn menjawab, "Saya sedang mencari penginapan dengan anggaran 10 koin perak."

Maria mendengarkan dengan penuh perhatian. "Kami memang memiliki beberapa kamar yang sesuai dengan anggaran Anda," kata Maria. "Kamar sederhana kami hanya 15 koin tembaga per malam."

Ryn merasa senang mendengarnya. Ia membayar dan menerima kunci kamar dari Maria, yang tersenyum hangat kepadanya.

"Kamar Anda ada di lantai atas, sebelah kanan," kata Maria sambil menunjukkan arah. "Lily akan menunjukkan jalannya."

Dengan ceria, Lily memandu Ryn ke kamarnya. Kamar tersebut sederhana namun bersih dan nyaman, dengan jendela kecil yang menghadap ke halaman belakang yang hijau.

"Saya harap Anda merasa nyaman di sini," kata Lily sebelum meninggalkan kamar.

Ryn mengangguk dan mengucapkan terima kasih sebelum Lily kembali ke bawah. Setelah meletakkan barang-barangnya dan beristirahat sejenak, Ryn merasa kelelahan yang mulai berkurang. Ia melihat sekeliling kamar dan merasa bersyukur telah menemukan tempat yang nyaman.

Di malam hari, Ryn turun ke ruang makan penginapan untuk makan malam. Maria telah menyiapkan hidangan sederhana namun lezat. Ryn duduk di meja dan mulai menikmati makanannya sambil berbincang dengan Maria dan Lily.

Ryn mengamati sekeliling dan bertanya, "Tempat ini tampak sepi, padahal sangat nyaman. Apakah biasanya penginapan ini tidak banyak dikunjungi?"

Maria tersenyum dan menjelaskan, "Dulu penginapan kami cukup ramai, tapi sekarang karena lokasi kami yang di ujung jalan membuatnya kurang terlihat. Banyak penginapan baru yang lebih modern dan menarik di pusat kota. Meski begitu, kami berusaha menjaga kualitas dan kenyamanan bagi tamu yang datang."

"Aku belum pernah melihat wajahmu sebelumnya, apakah Kamu bukan berasal dari sini." tanya Maria sambil menyajikan makanan.

Ryn menjelaskan, "Sebenarnya, saya berasal dari sebuah desa yang berjarak sekitar 30 km dari sini. Saya memutuskan untuk meninggalkan desa untuk melihat dunia luar dan mencoba menjadi petualang. Meskipun saya masih baru, saya berharap agar menjadi petualang yang hebat."

Maria tersenyum ramah. "Selama Anda berada di sini, jangan ragu untuk memberi tahu kami jika Anda memerlukan sesuatu."

Lily juga menambahkan dengan ceria, "Kalau kakak butuh sesuatu, aku akan siap membantu."

Ryn merasa senang mendengar sambutan mereka. Suasana di Penginapan Silver Moon memberi rasa aman dan tenang yang sangat ia butuhkan setelah hari yang panjang dan melelahkan. Ia merasakan kebahagiaan sederhana berada di tempat yang penuh perhatian dan kebaikan.

EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang