Vote dan komen sebelum membacaHappy reading
•••••
"Baik. Terimakasih Nara." ujar Kepala Sekolah setelah menerima berkas yang Baru saja Nara tanda Tangani."Sekarang kamu boleh ke kelas. Kelas kamu ada dilantai dua. Cari aja MIPA 11. Kalo gatau kamu bisa tanya yang lain aja yah,"
Nara mengangguk. "Iya Pak terima kasih. Kalo gitu saya permisi dulu," pamit Nara dengan sopan lalu keluar dari ruangan itu.
Nara berjalan sesekali Matanya menatap tiap sudut bangunan yang terlihat sangat mewah. Pantas saja SMA ini cukup famous dan menjadi bahan perbincangan dikalangan anak sekolah. Bahkan murid-muridnya
pun cukup terkenal dengan tingkat kepintarannya.Dugh!!
Nara menabrak Tubuh seorang Laki-laki yang tengah membawa beberapa Buku paket hingga Buku paket itu jatuh berceceran kelantai.
Lelaki itu pun berjongkok dan membereskan buku-bukunya dilantai."Eh ya maaf Kak," Nara berjongkok untuk membantu Laki-laki itu untuk membereskan beberapa buku.
Lelaki itu kembali berdiri dengan kedua Tangan yang sudah berisi buku tadi. "Eh iya gapapa ko." balas Laki-laki itu sembari tersenyum manis saat menatap perempuan didepannya itu.
"Kamu Anak baru ya?" lanjutnya menanyakan Nara.
Nara mengangguk dan tersenyum tipis. "Iyah Kak."
"Oh ya kenalin, Aku Nathan." Nathan menjulurkan Tangannya.
"Nara Kak," jawabnya menerima uluran Tangan dari Nathan.
"Mau ke kelas kan?"
"Iya Kak."
"Kelas berapa?" tawar Kenan.
"11 Kak." balas Nara.
"Ouh. Aku juga mau keatas. Mau bareng sekalian ga??" ajak Nathan.
Nara pun mengangguk pelan sembari tersenyum canggung.
"Mau aku bantu bawain bukunya ga Kak?" tawar Nara membuat Nathan menggeleng.
"Gausah, segini doang ko." balas Nathan terkekeh. "Yaudah yuk!" ajak Nathan dan Nara pun mengangguk. Mereka berdua pun berjalan beriringan menaiki Anak tangga untuk menuju lantai dua.
Hening, tidak ada lagi percakapan diantara mereka, karena memang bingung juga ingin membahas apa. Mereka melanjutkan langkahnya, hingga tak lama Nathan membuka suaranya.
"Btw Kamu sebelumnya Sekolah dimana?" tanya Nathan memecahkan keheningan diantara mereka.
"Singapura Kak," balas Nara yang diangguki Nathan.
"Ouh... jauh juga yah," ujarnya membuat Nara megangguk. Jujur saja Nara bingung untuk menjawab apa, karena ia merasa sangat canggung.
"Oh iya Ra, Aku boleh minta nomor Kamu ga? Barangkali kamu mau tanya-tanya tentang sekolah ini. Boleh?" tanya Nathan menunggu jawaban dari Nara.
"Oh iya boleh ko,"
"Okeh, bentar!" Nathan merogoh saku Seragam lalu mengambil Hpnya. Setelah itu Nathan menyodorkan
HP tersebut kepada Nara agar Nara mencatat nomornya.Nara menerima HP tersebut untuk mencatat nomornya.
"Ini Kak hpnya, udah aku simpen juga." Nara mengembalikan hp itu kepada Nathan.
"Makasih yah, Nara." Nathan menatap Nara sembari tersenyum manis. Nara Gadis itu hanya mengangguk sebagai balasan.
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan langkahnya yang tadi sedikit terhambat. Hingga beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai didepan kelas Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGAVEROS (On Going)
Teen Fiction[17+] Cerita ini mengandung kata-kata kekerasan. Bijak dalam membaca! ••••• "Kita belum putus kalo Lo lupa!" jelas Alga menatap Nara dengan tajam. "Kita udah selesai, Kak!" Alga tersenyum miring,. "Apa ada kata putus diantara kita? Bahkan Lo ngilan...