"Kamu akan tidur dikamar ini"lukas
Membukakan pintu kamar."Disini ada beberapa pelayan,kamu
Bisa meminta apapun yang kamu
Mau"lanjut lukas.Cipto hanya mengangguk,dia terpanah
Melihat kamar yang luas itu,dia yang
Biasanya hidup sederhana kini tiba
Tiba saja menempati kamar yang
Luasnya lebih besar dibanding ruang
Tengah rumahnya yang dulu."Edo kelas delapan SMP,umurnya
Tiga belas tahun,kuharap kamu bisa
Mengayominya"ucap lukas lagi."Euum,aku akan berusaha untuk
Mendekatkan diri dengan edo"cipto
Tersenyum tipis.Lukas menghela nafas"aku akan selalu
Sibuk,jadi kamu harus terbiasa!sudahlah
Ini sudah malam,istirahatlah"ucapnya,lalu
Pergi begitu saja.Cipto memainkan jari-jarinya,dia gugup
Sungguh!banyak hal yang harus dia
Pelajari,untuk segalanya!cipto tidak
Mau mengecewakan devina yang
Begitu baik padanya,wanita itu sangat
Dewasa dan juga bijaksana.*****
Pagi sekali cipto sudah bangun,dia
Membantu pelayan memasak,sebenarnya
Dia merasa sedikit diabaikan,bagaimana
Tidak?dia suami lukas tapi semua
Pelayan Menatapnya jengah dan
Benci,itu membuat cipto takut.Dia akui,dia bukan dari kalangan
Ternama atau lainnya tapi melihat
Tatapan para pelayan dia merasa
Tidak enak bahkan mereka dengan
Enteng menggosipkannya begitu saja."Kamu itu pria manis,kenapa tidak
Mencari dominan lajang?tuan sudah
Memiliki nyonya dan kami harus
Kehilangan nyonya karena dirimu"ucap
Kepala pelayan,cipto tebak dia sudah
Berusia kepala empat."Kamu mengangkang pada tuan hanya
Demi uang,itu sudah dipastikan"ucap
Pelayan tersebut.Lagi cipto mendapatkan cibiran
Dan makian itu,dia sama sekali
Tidak melawan,jika dia melawan
Mereka akan semakin memandang
Dirinya buruk."Tampang polos,pendiam,ya seperti itu
Perebut suami orang,menjijikan"wanita
Itu mendorong bahu cipto membuat sang
Empu mundur beberapa langkah."Aku ingin membantu masak,aku bisa
Sedikit-sedikit"ucap cipto pada akhirnya.Kepala pelayan alias maisa itu
Mendengus,rasanya aneh sekali
Saat nyonya harus memilih mundur
Dan memberikan posisinya pada
Bedebah kecil ini."Tidak usah,jangan berlaga seakan suami
Baik,kami bisa melakukannya,kamukan
Nyonya disini"maisa terkekeh sinis."Kamu terus berceloteh,apa kamu tahu
Aku siapa?jika kamu tahu aku tuanmu
Juga setidaknya hormatlah sedikit
Kepadaku"ucap cipto terlampau
Kesal,dia tidak bisa ditindas begitu saja."Perebut sepertimu tidak lebih
Seperti sampah jalanan,aku tidak
Takut berhadapan dengan manusia
Sepertimu"balas maisa.Perdebatan maisa dan cipto
Memanas,tidak ada yang mau
Mengalah membuat pelayan lain
Menonton asik perdebatan itu,maisa
Yang biasanya paling dewasa,pelayan
Kesayangan devina kini berubah menjadi
Pelayan menyebalkan bagi cipto.Cipto menghela nafas,jika dia terus
Berdebat,makanan tidak akan siap
Sampai kapanpun,cipto tidak peduli
Dengan ocehan maisa,dia memilih
Mulai menyiapkan makanan,lama
Berkutat didapur,akhirnya makanan
Sarapan selesai dan juga saat itu lukas
Masuk ke ruang makan bersamaan
Dengan edo sang anaknya."Kamu yang masak"lukas menatap cipto
Yang memakai celemek."Iya,cobalah tuan apa makanannya
Enak?dan edo cobalah"cipto menyodorkan
Piring pada edo tapi bocah itu menepisnya
Sampai piring pecah membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
perih🥺🥺(mpreng)
Fiksi RemajaKepedihan cuma dapat kutahan Keperihan cuma dapat kutelan perih. * * -cipto hadi affendi- * "aku ingin menyerah."